Berita Paser Terkini

Dishub Paser akan Pakai Jalur Alternatif dan Jembatan Bailey di Batu Sopang saat Arus Mudik Lebaran 

Dinas Perhubungan Kabupaten Paser memastikan jalur alternatif yang ada di Kecamatan Batu Sopang masih bisa dilintasi kendaraan saat arus mudik

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
ARUS MUDIK - Kendaraan yang lalu lalang di Jalan Negara, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser  Kalimantan Timur (Kaltim), Minggu (14/7/2024). Dishub Paser berencana gunakan dua jalur untuk mencegah terjadinya penumpukan kendaraan saat mudik lebaran. (TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM). 

TRIBUNKALTIM.CO,TANA PASER - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Paser memastikan jalur alternatif yang ada di Kecamatan Batu Sopang masih bisa dilintasi kendaraan saat arus mudik Lebaran Idul Fitri. 

Masyarakat dari arah Kalsel maupun sebaliknya juga bisa menggunakan jembatan Bailey di Desa Busui, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur karena jembatan sebelumnya ambruk. 

Kepala Dishub Paser, Inayatullah menyampaikan kedua jalur tersebut masih bisa digunakan namun dengan batasan khusus. 

"Kalau menggunakan jembatan bailey batas berat kendaraan itu maksimal 30 ton, sementara untuk jalur alternatif menggunakan jalan hauling Kideco hanya bisa dilalui mobil berkapasitas kecil dan motor," terang Inayatullah saat dikonfirmasi melalui telepon, Jumat (21/3/2025). 

Baca juga: Puncak Arus Mudik Melalui Bandara Kalimarau Berau Mulai Hari Ini

Pembatasan tersebut disebabkan pihak perusahaan tidak berkenan jalan hauling mereka digunakan oleh kendaraan berkapasitas diatas 30 ton. 

"Edaran dari Gubernur Kaltim juga masih berlaku, jadi angkutan berat ini diarahkan masuk dari arah Batulicin menuju Kecamatan Batu Engau," tambahnya. 

Masyarakat juga diminta untuk tidak khawatir menggunakan transportasi umum seperti bus, karena jembatan bailey yang dibangun oleh BBPJN Kaltim masih bisa dilalui jenis kendaraan seperti itu sehingga tidak perlu memutar lewat Batulicin. 

Pada puncak arus mudik nantinya, pengendara akan diarahkan menggunakan dua jalur guna mencegah terjadinya penumpukan kendaraan. 

"Sangat memungkinkan untuk dibagi menjadi dua jalur supaya tidak terjadi penumpukan kendaraan, apalagi kondisi sekarang jembatan bailey ini dilalui secara bergantian oleh kendaraan jadi diberlakukan sistem buka tutup," ungkap Inayatullah 

Baca juga: Prediksi Puncak Arus Mudik Lebaran di Kutai Timur, Dishub Siapkan Rekayasa Lalu-lintas 

Kondisi tersebut dikhawatirkan akan membuat arus transportasi terhambat, sehingga terjadi penumpukan kendaraan. 

"Khawatirnya kalau tidak menggunakan dua jalur itu, terjadi kemacetan parah. Apalagi sudah banyak diketahui, kalau puncak arus mudik ini maka volume kendaraan makin meningkat," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved