Berita Balikpapan Terkini

Ninetynine Comma Balikpapan, Cerita Unik Band Pop yang Lahir dari Tempat Tongkrongan 

Mereka menyadari bahwa menyatukan visi dan gaya musikal dari lima orang dengan karakter berbeda bukanlah perkara mudah.

Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Budi Susilo
HO/Band Ninetynine Comma
BAND BALIKPAPAN - Ninetynine Comma menjadi salah satu band pop asal Balikpapan yang tengah aktif meramaikan panggung musik lokal. (HO/Band Ninetynine Comma) 

Tak berhenti sampai di situ, kesempatan lain pun datang dari kafe berbeda yang memanggil mereka untuk tampil. Momentum ini sekaligus menandai bergabungnya personel kelima.

"Selanjutnya ada tawaran dari kafe lain dan nambah satu personil yaitu saya," ucap Husein, vokalis kedua.

Husein melengkapi formasi band yang kini solid dengan lima personel.

Kehadiran vokalis kedua ini memperkaya harmoni vokal dan membuat aransemen lagu yang mereka bawakan terasa lebih dinamis dan berwarna.

Kini, dengan formasi lengkap yang terdiri dari Muhammad Ardi sebagai Vokalis 1, Husein Alburhany sebagai Vokalis 2, Rio Hartley di posisi Gitaris, Ashari Kemal sebagai Bassis, dan Ricky Subakti sebagai Drummer, mereka sepakat untuk sepenuhnya mengekspresikan diri melalui musik yang mereka cintai.

"Inspirasi kita bikin band itu karena pure suka musik gitu, kita hobi main musik dan kita pengen mengekspresikan diri melalui musik," tutur salah satu anggota.

Band ini memang dibentuk dari kecintaan yang murni terhadap musik. Mereka bukan hanya sekadar bermain musik untuk hiburan, namun juga sebagai media untuk menuangkan ide, emosi, dan cerita kehidupan masing-masing personel.

Nama Ninetynine Comma sendiri memiliki filosofi yang cukup unik dan mencerminkan perjalanan mereka sejak awal terbentuk. Meski sebagian besar personelnya kini sudah tak lagi bergaya dengan rambut "coma hair", nama itu tetap menjadi identitas yang tak lepas dari sejarah awal mereka.

"Jadi Ninetynine Comma band itu kaya 99, 99 ini diambil dari 2 personil yang kelahirannya di tahun 99 dan coma itu pas mereka lagi senang-senangnya model rambut coma hair, jadi terbentuknya dari situ," ujarnya sambil tersenyum.

Nama tersebut menjadi cerita menarik yang kerap mereka bagikan saat manggung atau saat diwawancara, sebagai bagian dari perjalanan band yang penuh warna.

Perjalanan terbentuknya band ini juga tak lepas dari pertemuan mereka di sebuah festival band di Balikpapan.

"Kita ketemu dari sebuah festival band di Balikpapan. Jadi awalnya bukan 1 band, beda-beda semua," kenangnya.

Festival tersebut menjadi titik temu di mana masing-masing personel yang sebelumnya tergabung di band yang berbeda mulai merasa memiliki kecocokan. Dari obrolan santai di belakang panggung hingga nongkrong bersama setelah festival, perlahan muncul ide untuk membentuk satu band.

Mereka yang merasa berada di frekuensi musik yang sama akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pertemuan-pertemuan tersebut menjadi proses kreatif yang lebih serius.

"Untuk genrenya kita lebih ke pop," tegas mereka.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved