Berita Mahul Terkini
Dampak TMMD di Laham Mahakam Ulu Kaltim, Petani Mudah Bawa Panen hingga Pelajar tak Berlumur Lumpur
Pengerjaan semenisasi jalan di Kampung Laham, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur oleh Tentara Nasional Indonesia.
Penulis: Febriawan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG – Pengerjaan semenisasi jalan di Kampung Laham, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur oleh Tentara Nasional Indonesia dalam TMMD memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
Contoh di antaranya, pembuatan semenisasi jalan selebar 4 meter dengan panjang 700 meter ini memberikan kemudahan warga, terutama mereka para petani dan pelajar sekolah.
Kesan ini disampaikan secara langsung oleh Kepala Adat Kampung Laham, Petrus Juk kepada TribunKaltim.co, Selasa (25/5/2025) di Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.
Bagi dia, sejak hadirnya Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-123 di Laham, telah menjadi harapan baru yang nyata, membawa perubahan yang lebih baik.
Baca juga: 2 Kendala Utama Program TMMD Menurut Wakil Bupati Mahulu Yohanes Avun
Karena TMMD yang digawangi TNI bukan saja memperbaiki rumah warga yang rusak tetapi jalan setapak yang selama ini sulit dilalui juga ikut diperbaiki.
"Jalan jadi bagus, mulus," tutur Petrus Juk.
Program TMMD) ke-123 membuka jalan bagi masyarakat Laham Mahakam Ulu, berefek positif bagi para petani. "Kami ungkapkan rasa syukur yang mendalam bagi seluruh warga," katanya.

Saat program TMMD berjalan, TNI terlihat begitu semangat, tanpa kenal menyerah untuk membantu masyarakat. Membangun bersama warga untuk perbaikan Kampung Laham.
Bayangkan saja, saat itu para TNI mengerjakan jalan seolah tidak kenal waktu, mulai pagi hingga malam, dikerjakan. Kadang cuaca hujan deras turun, tetap konsisten diselesaikan secara baik.
Perjuangan TNI tidak ringan, mengerjakan infrastruktur penuh tantangan, di antaranya harus mengambil bahan material pembangunan harus bersusah payah.
Petrus Juk, mengungkapkan betapa masyarakat adat sangat mendukung program ini.
Baginya, TMMD adalah berkah yang tidak hanya datang sekali, tetapi harapannya bisa hadir setiap tahun.

“Kalau bisa setiap tahun ada TMMD. Banyak kelompok tani kita yang bergantung pada jalan yang dibangun ini. Saat kering, jalan masih bisa dilewati, tapi kalau hujan, mustahil,” ujar Petrus Juk.
Petrus juga menyoroti Gunung Lajau, daerah yang selama ini menjadi tantangan besar bagi masyarakat.
Ia berharap ke depan, TMMD bisa turut membuka akses di wilayah tersebut, sehingga warga tidak lagi kesulitan saat menuju ladang dan perkebunan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.