Kabar Artis
Tuntutan Sultan Palembang ke Willie Salim Imbas Konten Rendang: Kami Tidak akan Tinggal Diam!
Imbas konten masak rendang 200 kilogram yang dianggap mencemarkan nama baik Palembang, Kesultanan Palembang tindak tegas Willie Salim.
TRIBUNKALTIM.CO - Imbas konten masak rendang 200 kilogram yang dianggap mencemarkan nama baik Palembang, Kesultanan Palembang tindak tegas Willie Salim dan larang kedatangannya ke wilayah mereka.
Senin (24/3/2025), Sultan Palembang Darussalam, Mahmud Badaruddin IV, Raden Muhammad Fauwaz Diradja memberikan pernyataan sikap atas konten yang dibuat oleh Willie Salim.
Sebelumnya, Willie membuat video memasak daging rendang sebanyak 200 kilogram di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang.
Namun pada video tersebut, dirinya mengeklaim bahwa rendang yang dimasak telah hilang tanpa sisa karena diambil oleh masyarakat.
Hal ini lantas menimbulkan kesan negatif terhadap kota Palembang.
Baca juga: Ustaz Abdul Somad Sindir Rendang Willie Salim yang Hilang di Palembang, Namanya Rendang Konspirasi
"Kami tidak akan tinggal diam!" tegas Sultan Mahmud Badaruddin IV saat memberikan pernyataan di Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam, seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (24/3/2025).
Sultan menegaskan bahwa budaya semon (malu) yang telah menjadi ciri khas masyarakat Palembang kini ternodai oleh konten Willie Salim yang dianggap tidak bertanggung jawab.
Ia turut menggarisbawahi bahwa konten tersebut bertentangan dengan tradisi makan masyarakat Palembang yang menjunjung tinggi tata krama dan penghormatan terhadap tamu.
"Dalam budaya kami, tamu adalah raja yang harus dilayani dengan hormat, bukan dijadikan bahan ejekan," kata Sultan.
Menanggapi insiden tersebut, Sultan meminta Willie Salim untuk meminta maaf secara terbuka di hadapan Majelis Adat Kesultanan Palembang Darussalam.
Tak sampai di situ, Willie juga diwajibkan untuk melaksanakan ritual tepung tawar sebagai bentuk penebusan kesalahan.
Sultan menyatakan bahwa ia mendukung proses hukum yang sedang berjalan terkait kasus konten rendang tersebut.
"Jika Willie tidak memenuhi tuntutan kami, maka ia akan dikutuk dan diharamkan menginjakkan kaki di wilayah kami seumur hidupnya," tegas Sultan.
"Video ini telah menimbulkan stereotip buruk terhadap masyarakat Palembang. Padahal, kejadian di BKB tidak mencerminkan budaya kami yang sesungguhnya," tambah Sultan.
Permintaan Maaf Willie ke Warga Palembang
Sabtu (22/3/2025) Willie Salim mengunggah permohonan maafnya kepada warga Palembang usai berbagai cap negatif dilontarkan warganet kepada mereka.
Dalam unggahannya, kreator muda tersebut kemudian meminta maaf atas kegaduhan yang dia buat.
Willie menyebut, hilangnya rendang yang dia masak di wajan besar bukan salah warga Palembang.

"Ini bukan salah warga Palembang. Sepenuhnya salah saya, karena saya kurang persiapan," kata Willie dikutip dari akun Instagramnya pada Sabtu (22/3/2025).
Dirinya mengungkapkan jika dirinya berkeinginan agar warga Palembang dapat berbuka puasa dan menikmati rendangnya bersama.
"Tidak ada kekecewaannya sama sekali terhadap rendang yang hilang itu. Malahan, aku senang sekali melihat antusias warga karena pada akhirnya rendang itu dimasak untuk dibagikan ke warga," tutur Willie.
Ia berujar hanya terkejut melihat antusiasme tinggi warga yang mengambil rendangnya.
Terkait isu yang mengatakan bahwa kejadian ini merupakan settingan untuk konten semata, Willie menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah gimmick.
"Aku tidak merekayasa hal itu," ucapnya.
Ia juga menyertakan potongan rekaman saat rendangnya diambil warga dari kuali.
Dilaporkan ke polisi
Kantor hukum Ryan Gumay Lawfirm resmi melaporkan Willie Salim ke Polda Sumatera Selatan (Sumsel) pada Sabtu (22/3/2025) malam.
Laporan tersebut diajukan oleh Muhammad Gustryan mewakili kepentingan warga Palembang, dengan alasan konten tersebut telah menimbulkan kegaduhan serta merusak citra dan nama baik masyarakat Palembang.
Gustryan menyatakan bahwa sebagai warga Palembang asli, ia merasa tidak terima dengan konten yang dibuat oleh Willie Salim.
"Benar tadi malam, kita mendatangi Polda Sumsel. Untuk melaporkan pengaduan masyarakat dan terkait peristiwa gaduh ini, laporan kita sudah diterima dengan NO LP LAP-20250322-3F227 Sabtu (22/3/2025)," ungkapnya.
Laporan tersebut dilengkapi dengan beberapa alat bukti yang telah diserahkan ke Subdit Cyber Crime Polda Sumsel.
Ryan Gumay, selaku perwakilan hukum menegaskan bahwa langkah tersebut diambil untuk memberikan efek jera bagi kreator konten yang tidak mempertimbangkan konsekuensi hukum dan dampak sosial dari konten yang mereka buat.
Baca juga: Konten Willie Salim Masak 200 kg Rendang di Palembang: Isu Settingan hingga Dikecam Gubernur Sumsel
"Kami berharap laporan segera ditindaklanjuti dan terkait laporan ini akan kami kawal hingga yang bersangkutan mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum," tegas Ryan.
Laporan tersebut mengarah pada potensi tindak pidana sesuai Pasal 28 Ayat 2 dan 3 Jo Pasal 45 Ayat 1, 2, dan 3 Jo Pasal 27 Ayat 1 dan 3 tentang UU ITE.
Selain itu, viralnya konten ini juga memicu terbentuknya Koalisi Masyarakat Palembang Gugat Willie Salim.
Koalisi ini berencana menempuh jalur hukum baik pidana maupun perdata terhadap Willie Salim.
Budayawan Sumatera Selatan, Vebri Al Lintani yang mendukung koalisi tersebut, menyatakan bahwa konten Willie Salim telah memicu komentar negatif dan bullying terhadap warga Palembang.
"Konten yang dibuat Willie Salim mengakibatkan komentar negatif, dan Palembang dibully sebagai orang yang rakus, tidak punya adab dan lain-lain," ujar Vebri.
Vebri juga menambahkan bahwa ada dugaan Willie Salim melakukan settingan dalam konten tersebut, membiarkan orang-orang mengambil rendang yang belum matang.
"Jadi biang keroknya ya Willie Salim," ungkapnya.
Koalisi ini berencana melaporkan Willie Salim ke Polda Sumsel pada Senin (24/3/2025).
Gubernur Sumatera Selatan Geram
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru mengaku marah besar karena konten yang dibuat Willie telah mempermalukan nama baik Palembang.
Ia menduga bahwa Willie Salim sengaja membuat konten tersebut demi meraup keuntungan pribadi.
"Mako kemarin ada orang ambil konten itu, ai marah nian aku, yang rendang itu ye, memang disengajoke supayo direbut uwong, sudah itu kito dikatoinyo. (Kemarin ada orang yang membuat konten itu, saya sangat marah soal konten rendang itu, memang itu disengaja agar orang rebutan, setelah itu kita dihujatnya)," kata Herman Deru usai meresmikan rumah makan di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (23/3/2025) malam.
Menurut Herman, kreator konten sudah semestinya mengangkat nama baik suatu daerah saat berkunjung ke daerah tersebut, bukan malah menjatuhkan.
Terlebih lagi, kedatangan Willie Salim sebelumnya sempat disambut baik oleh warga Palembang.
Baca juga: Gubernur Sumsel Geram dengan Konten Willie Salim: Nama Palembang Dirusak Hanya karena Daging Sepanci
"Saya tidak rela nama Palembang dirusak hanya karena konten daging sepanci. Terlalu terhormat orang Sumatera Selatan, khususnya Palembang hanya karena daging sepanci," katanya.
Selain itu, Herman pun menegaskan bahwa memang ada rebutan pengambilan rendang. Hal itu sengaja dibuat sedemikian rupa agar daging tersebut habis dengan cepat meski belum matang.
"Aku tidak akan menyalahkan sedulur kita yang mengambil. Memang (sengaja) dipancing," ungkapnya. (*)
Willie Salim
Willie Salim masak rendang
rendang hilang palembang
kesultanan palembang
Sultan Mahmud Badaruddin IV
Gugatan Cerai Tasya Farasya Mencuat, Video Lamanya Bicara Poligami Kembali Viral |
![]() |
---|
Curhat Komika Mongol Stres, Rp 53 Miliar Raib Gara-gara Ditipu Calon Gubernur dan Kini Sudah Ikhlas |
![]() |
---|
Kronologi Sule Sakit Sebulan, 3 Kali Kena Hoaks Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Alasan Ikrar Talak Pratama Arhan dan Azizah Salsha Mundur, PA Tigaraksa Beberkan Fakta |
![]() |
---|
Tasya Farasya Ungkap Alasan Tetap Bekerja Viral Lagi, Tenang meski Suami Cari Istri Muda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.