Berita Samarinda Terkini

Terminal Samarinda Seberang Alami Lonjakan Pemudik, Mahalnya Tiket Pesawat Jadi Faktor Penyebab

Terminal Samarinda Seberang alami lonjakan pemudik, mahalnya tiket pesawat jadi penyebab.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy
ARUS MUDIK LEBARAN - Terminal Tipe A Samarinda Seberang di Jalan Bung Tomo, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (28/3/2025). Tercatat jmlah pemudik rute antar kota antar provinsi mengalami lonjakan pemudik sejak 21 Maret 2025.(TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Terminal Tipe A Samarinda Seberang di Jalan Bung Tomo, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, mengalami lonjakan pemudik hingga Jumat (28/3/2025) atau H-3 Idulfitri 1446 hijriah.

Arus mudik di terminal yang melayani rute Samarinda–Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mengalami lonjakan hingga 120 persen sejak 21 Maret 2025.

Salah satu masyarakat yang menggunakan moda transportasi bus, Untung Suropati mengatakan, ia menggunakan moda transportasi darat ini bersama 4 sanak saudaranya.

Ia yang menuju Banjarbaru, Kalimantan Selatan, memilih moda transportasi darat ini untuk pulang karena biaya yang sangat murah.

"Setiap tahun menggunakan bus, harga tiket terjangkau, lebih enak (nyaman). Mudik pasti setiap tahun, bekerja di sini (Samarinda),” tukasnya.

Baca juga: Selama Ramadan 1445  H, Keberangkatan Penumpang di Terminal Samarinda Seberang Meningkat 300 Persen

Hal senada diungkapkan Azka, pria yang bekerja sebagai operator alat berat di salah satu perusahaan tambang di Kota Samarinda.

Ia mengatakan bahwa harga tiket pesawat yang mahal memang tidak bisa menjangkau pekerja sepertinya.

“Enak ramai–ramai, mudah mendapatkan tiket, harga tadi Rp300 ribu. Bisa mengobrol dengan penumpang lain, tiga kali berhenti biasanya. Barang aman juga, kalau pesawat ongkos mahal, walau cepat juga sampainya. Kalau bus memang 16 jam-an kita di jalan, tapi murah,” ungkapnya ditemui.

Sementara itu, Pengawas Satuan Pelayanan (Wasatpel) Terminal Tipe A Samarinda Seberang, Yunita Sari menyampaikan terhitung hingga H-3 Lebaran, pelayanan dari perusahaan otobus (PO) yang beroperasi di terminal ini rata–rata mengalami peningkatan pemudik.

Baik Damri, Bintang Mas, Pulau Indah Jaya, dan Samarinda Lestari yang melayani rute utama ke Banjarmasin dengan tarif tetap Rp300 ribu ini diminati masyarakat untuk mudik ke Provinsi Kalimantan Selatan.

"Pemberangkatan arus mudik meningkat, PO Samarinda Lestari saja total 17 armada, Damri 2 armada juga beroperasi. Kami juga menambah jam pelayanan, biasanya pukul 16.50 Wita, tapi sekarang 17.20 Wita karena ada penambahan jumlah armada," jelasnya ditemui.

"Normalnya, Pulau Indah hanya memberangkatkan 4–5 bus per hari. Namun, di musim mudik ini jumlahnya naik menjadi 8 armada ditambah 1 unit bus Damri," sambungnya.

Baca juga: Penumpang Bus Tujuan Kalsel dari Terminal Samarinda Seberang Naik 50 Persen saat Momen Libur Nataru

Peningkatan jumlah penumpang, melihat data terupdate untuk posko mudik, total jumlah penumpang bus Samarinda-Banjarmasin paling banyak mencapai 320 orang.

Selama 3 hari ke belakang, terminal antar kota antar provinsi (AKAP) ini meningkat tajam sejak 21 Maret.

Terhitung sejak 21-23 Maret 2025, kata Nita, mengalami peningkatan jumlah penumpang ya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari  Terminal Tipe A Samarinda Seberang, jumlah keberangkatan penumpang Angkutan Antarkota Antarprovinsi (AKAP) pada Minggu (23/3/2025) mencapai 320 orang.

Angka ini melonjak dibandingkan pada 21 Maret (191 orang) dan 22 Maret (238 orang). 

"Peningkatan sejak 21 Maret, sampai sepekan ini juga masuk terus meningkat. Perbandingan peningkatan luar biasa, 21 Maret kemarin perjalanan sudah 54 persen, hingga sekarang 102 persen," tuturnya.

Salah satu faktor yang menunjang meningkatnya pemudik, tentu tingginya harga tiket pesawat ke Provinsi Kalimantan lainnya termasuk Kalsel, serta Pulau Jawa yang mencapai kisaran Rp10 juta/ per tiket jika mengecek aplikasi resmi pembelian resmi.

Pemudik beralih ke transportasi darat, khususnya bus di Terminal Tipe A Samarinda Seberang, guna menuju Bandara Syamsudin Noor di Banjarmasin, Kalsel sebelum melanjutkan perjalanan ke kampung baik Provinsi Kalimantan lainnya maupun pulau Jawa.

"Mayoritas masyarakat menggunakan moda transportasi darat, salah satu faktornya masih seperti itu (dampak tiket mahal), karena pemudik mayoritas pekerja yang mau pulang ke Kalsel, ada juga ke kampung halaman (Pulau Jawa), ketersediaan kemampuannya untuk membeli tiketnya, ya tiket bus. Sepertinya tiket pesawat masih melambung tinggi, akhirnya alternatifnya melakukan perjalanan darat ke bandara di Kalsel," beber Nita.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved