Berita Mahulu Terkini
BRILink Buka Peluang Usaha di Mahulu Kaltin, Tak Lagi Bolak-balik untuk Transaksi
Layanan keuangan digital semakin mempermudah kehidupan masyarakat di daerah terpencil melalui BRIlink
Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,UJOH BILANG - Layanan keuangan digital semakin mempermudah kehidupan masyarakat di daerah terpencil.
Agus, seorang penyedia jasa agen BRILink di Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur merasakan langsung manfaat dari perubahan ini.
"Akhirnya sama orang di BRI disarankan bikin BRImo aja, biar nggak bolak-balik," katanya mengenang awal mula perjalanannya, Minggu (30/3/2025).
Sebelumnya, setiap kali warga ingin melakukan transaksi, ia harus pergi ke ATM atau bank terdekat yang jaraknya cukup jauh.
Namun, setelah menggunakan BRImo, prosesnya menjadi lebih praktis.
Baca juga: Permudah Warga Desa Terpencil Mahulu, Simak Kisah Agus Penjual Pentol yang Nyambi Jadi Agen BRILink
"Akhirnya saya juga mulai enak karena nggak bolak-balik lagi kan," tambahnya.
Seiring waktu, semakin banyak warga yang mengetahui keberadaan layanannya.
"Terus makin banyaklah yang tahu, teman-teman yang kenal karena sama-sama satu kampung saya kirimkan kan," ujarnya.
Informasi dari mulut ke mulut semakin meluas, membuat layanannya semakin diminati.
"Akhirnya semakin banyak yang tahu, mungkin dari mulut ke mulut ya, di situ bisa, tanya aja," jelasnya.
Melihat potensi tersebut, pihak BRI pun menyarankan Agus untuk meningkatkan usahanya dengan menjadi agen BRILink.
"Akhirnya mulai rame-rame, sama orang BRI suruh daftar jadi agen BRILink aja," ucapnya.
Proses menjadi agen BRILink tidak instan. Ia harus menunggu sekitar satu minggu untuk mendapatkan status sebagai agen resmi.
"Cuman dulu tuh satu minggu baru jadi agen," ungkapnya.
Setelah resmi menjadi agen, ia masih harus menyesuaikan diri dengan sistem baru.
"Itu jadi agen juga belum dapat mesin dari aplikasi, tapi di situ sudah berubah dari BRImo ke agen BRILink di aplikasinya kan," tuturnya.
Untuk mendapatkan mesin EDC, transaksi harus dilakukan melalui aplikasi BRILink, bukan BRImo.
"Nah dari transaksi di agen BRILink itu yang terbaca bahwa kita bisa diajukan dapat mesin. Kalau transaksinya dari BRImo terbaca, tidak dikasih mesin," kisahnya.
Ia akhirnya memutuskan untuk lebih aktif menjalankan layanan BRILink agar transaksinya tercatat dan memenuhi syarat untuk mendapatkan mesin EDC.
Baca juga: BRI Nikmati Fee Rp1,6 Triliun DARI Transaksi BRILink
"Jadi akhirnya ya pelan-pelan BRILink mobilnya dijalankan. Ya kelihatan transaksi baru dapet mesin," imbuhnya.
Menurutnya, butuh waktu sekitar satu tahun hingga akhirnya ia bisa mendapatkan mesin EDC.
"Di sini itu satu tahunan mungkin baru dapat. Iya, karena mereka ada target juga kan," sebutnya.
Salah satu nasabah setianya, Ridwan, menambahkan bahwa kemudahan ini juga dirasakan oleh banyak warga lainnya, terutama mereka yang tidak memiliki akses ke bank.
"Kalau ke bank kan jauh dan antre. Di sini lebih cepat, tinggal tunjukkan nomor rekening dan beres. Sangat membantu buat kami yang ada di daerah pelosok," ujarnya.
Kini, usaha agen BRILink miliknya menjadi solusi bagi warga yang membutuhkan layanan keuangan tanpa harus pergi ke kota.
Dari awalnya sekadar membantu teman, kini ia melayani ratusan transaksi setiap bulan.
Perjalanannya membuktikan bahwa di daerah terpencil sekalipun, inovasi dan keberanian untuk mencoba hal baru bisa membawa perubahan besar.
Baginya, setiap transaksi bukan hanya sekadar bisnis, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar. (*)
Damkar Mahulu Tambah Armada Baru, Tingkatkan Respons Cepat Kebakaran |
![]() |
---|
Damkar Mahakam Ulu Perkuat Relawan Kebakaran, Personel Masih Minim |
![]() |
---|
Hari Perhubungan di Mahakam Ulu, Dishub Dorong Inovasi dan Sinergi Tingkatkan Akses Transportasi |
![]() |
---|
Ketua DPRD Mahulu Prihatin Guru SD Masih Lulusan SMA, Dorong Perbaikan |
![]() |
---|
Mengenal SIPAUS, Inovasi Dishub Mahulu Jaga Keselamatan Transportasi Sungai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.