Berita Viral

Pendiri Ghibli Ungkap Muak dengan AI, Kritik Hayao Miyazaki Kembali Mencuat Ditengah Viral ChatGPT

Pendiri Ghibli ungkap muak dengan AI, kritik Hayao Miyazaki kembali mencuat ditengah viral ChatGPT.

Ghibli Studio
ANIMASI GHIBLI CHATGPT - Tangkapan layar dari film animasi studio Ghibli berjudul Grave of the Fireflies. Pendiri Ghibli ungkap muak dengan AI, kritik Hayao Miyazaki kembali mencuat ditengah viral ChatGPT. (ISTIMEWA/Ghibli Studio) 

TRIBUNKALTIM.CO - Pendiri Ghibli ungkap muak dengan AI, kritik Hayao Miyazaki kembali mencuat ditengah viral ChatGPT.

Tren cara ubah foto menjadi animasi ala studio Ghibli viral di media sosial, komentar Hayao Miyazaki kembali mencuat.

Viral ChatGPT ubah foto menjadi animasi Ghibli, Hayao Miyazaki pernah ungkap tak suka karyanya dieksploitasi oleh AI.

Belakangan ini muncul tren baru oleh ChatGPT yang dapat mengubah foto menjadi animasi Ghibli.

Banyak warganet yang menggunakan fitur tersebut untuk mengubah foto mereka menjadi animasi Ghibli di ChatGPT.

OpenAI, perusahaan kecerdasan buatan, baru saja meluncurkan fitur bawaan untuk menghasilkan gambar secara langsung (native).

Teknologi ini didukung oleh model AI GPT-4o, yang memungkinkan pembuatan gambar dengan tingkat akurasi dan realisme yang lebih tinggi.

Baca juga: 20 Rekomendasi Anime Terbaru 2024 yang Viral, Tak Boleh Dilewatkan dan Wajib Ditonton

Melalui fitur ini, pengguna dapat meminta ChatGPT untuk membuat ilustrasi atau mengedit gambar dalam berbagai gaya hanya dengan memberikan perintah berbasis teks. Salah satu gaya yang banyak diminati oleh pengguna adalah gaya khas Studio Ghibli.

Studio Ghibli sendiri merupakan studio animasi asal Jepang yang terkenal dengan visual khasnya serta cerita yang menggambarkan kehidupan sehari-hari dengan sentuhan magis.

Beberapa film ikonik dari studio ini antara lain Princess Mononoke (1997), Spirited Away (2001), Grave of the Fireflies (1988), Howl’s Moving Castle (2004), Porco Rosso (1992), dan My Neighbor Totoro (1988).

Banyak pengguna ChatGPT yang langsung bereksperimen dengan fitur ini, mengunggah foto mereka dan meminta ChatGPT mengubahnya menjadi versi Studio Ghibli.

Hasilnya, media sosial dibanjiri gambar dengan nuansa anime khas Ghibli dengan warna pastel lembut, pencahayaan hangat, serta atmosfer magis.

Pengguna cukup mengunggah foto ke ChatGPT dan memasukkan perintah seperti:

Turn this image into Studio Ghibli version

Create a Studio Ghibli version of this image

Make this photo look like a scene from a Ghibli movie

Setelah menerima perintah tersebut, ChatGPT akan mengubah foto pengguna menjadi ilustrasi bergaya anime dengan karakteristik visual khas Ghibli.

Baca juga: Terjawab Velocity Itu Apa dan Kenapa Viral di TikTok, Istilah Video yang Tren Dilakukan saat Bukber

Melansir dari Kompas.com, diketahui beberapa pengguna melaporkan bahwa mereka tidak dapat mengubah gambar menjadi versi Studio Ghibli

ChatGPT menampilkan pesan bahwa permintaan tersebut melanggar kebijakan konten. Untuk tetap mendapatkan gambar ilustrasi, pengguna harus memberikan deskripsi lebih rinci.

Kemungkinan besar, hal ini terjadi karena fitur penghasil gambar berbasis GPT-4o masih dalam tahap peluncuran bertahap, dengan prioritas bagi pengguna berlangganan. 

CEO OpenAI, Sam Altman, menyatakan bahwa fitur ini akan tertunda untuk sementara waktu bagi pengguna gratis karena tingginya permintaan.

"Gambar di ChatGPT ternyata sangat populer dari yang kami perkirakan. Perilisan untuk pengguna (ChatGPt) gratis sayangnya akan ditunda sementara waktu," tulisnya di media sosial X (sebelumnya Twitter).

Tanggapan Hayao Miyazaki Kembali Mencuat

Tren penggunaan fitur mengubah foto atau gambar menjadi gaya Studio Ghibli menuai kecaman keras dari berbagai pegiat seni.

Selain karena faktor perizinan, beberapa kecaman juga mengacu pada sosok Hayao Miyazaki yang sangat anti karyanya dieksploitasi oleh artificial intelligence atau AI.

Baca juga: Sarat Akan Edukasi dan Budaya, Inilah 5 Rekomendasi Anime Ghibli yang Cocok untuk Anak-anak

Hayao Miyazaki adalah salah satu figur yang sangat vokal menentang penggunaan AI generatif dalam seni, terutama dalam animasi.

Hayao Miyazaki
Hayao Miyazaki - Potret Hayao Miyazaki (kiri) dan animasi Totoro (kanan) dari studio Ghibli. (istimewa)

Dalam sebuah wawancara dan dokumenter NHK Special: The Never-Ending Man Hayao Miyazaki (2016), dia secara terang-terangan mengkritik demo animasi AI yang diperlihatkan kepadanya.

Ketika tim peneliti menunjukkan bagaimana AI bisa menghasilkan gerakan animasi makhluk yang merangkak dengan cara yang tidak biasa, mereka berharap Miyazaki akan tertarik.

Namun, responsnya justru sangat keras.

Pendiri Studio Ghibli itu mengatakan bahwa teknologi semacam itu terasa "sangat tidak manusiawi" dan "menghancurkan esensi seni."

Baca juga: Film Jumbo Tayang Kapan? Jadwal Rilis Bioskop dan Fakta Terkini Animasi Jumbo Tayang di 17 Negara

"Saya benar-benar jijik. Jika Anda benar-benar ingin membuat hal-hal yang menyeramkan, silakan saja. Saya tidak akan pernah ingin memasukkan teknologi ini ke dalam karya saya sama sekali," katanya saat itu, dilansir The Independent, Jumat (28/3/2025).  

Hayao Miyazaki bahkan menyebut bahwa jika industri anime terlalu bergantung pada AI, itu akan menjadi "penghinaan terhadap kehidupan itu sendiri."

Hayao Miyazaki percaya dan selalu menekankan pentingnya sentuhan manusia dalam seni dan bagaimana ekspresi emosional dalam animasi tidak bisa digantikan oleh algoritma.

Sikap ini sejalan dengan filosofi Studio Ghibli yang lebih memilih teknik animasi tradisional daripada bergantung pada CGI atau teknologi otomatisasi.

Hayao Miyazaki dikenal sangat menjaga integritas karyanya dan tidak suka jika karyanya dieksploitasi untuk tujuan komersial yang berlebihan.

Baca juga: Mengenal Sayuri, Penyanyi Lagu Anime My Hero Academia yang Meninggal di Usia Muda

Oleh sebab itu, Miyazaki terkenal sangat selektif dalam hal lisensi dan adaptasi produk.

Salah satu contoh paling terkenal adalah ketika Miramax ingin mengedit Princess Mononoke agar lebih sesuai dengan pasar Barat.

Studio Ghibli lalu mengirimkan pedang samurai dengan pesan “No Cuts” sebagai peringatan keras dan lambang penolakan.

Selain itu, Miyazaki juga menolak keras pembuatan sekuel atau remake dari film-filmnya serta sangat selektif dalam hal merchandise.

Dia juga pernah mengkritik industri anime modern yang terlalu fokus pada fan service dan eksploitasi komersial daripada penceritaan berkualitas.

Pendirian perusahaan yang tegas itu membuat Studio Ghibli tak pernah memproduksi franchise besar seperti yang dilakukan banyak studio lain. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul OpenAI Rilis Fitur Pengubah Foto Bergaya Ghibli, Pernyataan Lama Hayao Miyazaki Kembali Mencuat

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hayao Miyazaki Pendiri Studio Ghibli Tak Suka Karyanya Dieksploitasi AI"

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved