Mahasiswa Demo Pertamina

3 Tuntutan Mahasiswa saat Demo Pertamina di Samarinda, Terkait Kualitas BBM

Demonstrasi yang dilakukan Puluhan Mahasiswa PMII ini berkaitan dengan kualitas bahan bakar minyak (BBM) belakangan ini di Kota Tepian

Penulis: Gregorius Agung Salmon | Editor: Nur Pratama
TribunKaltim.co/Gregorius Agung Salmon
MAHASISWA DEMO PERTAMINA - Puluhan Mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia saat berdiskusi di tengah jalan Cendana depan Gerbang PT Pertamina Patra Niaga. Selasa, (8/4/2025).(TribunKaltim.co/Gregorius Agung Salmon) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tiga tuntutan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Samarinda saat melakukan demo di depan Depo atau Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) PT. Pertamina Patra Niaga di Jalan Cendana, Teluk Lerong Ulu, Selasa (8/4/2025) pukul 14. wita.

Demonstrasi yang dilakukan Puluhan Mahasiswa PMII ini berkaitan dengan kualitas bahan bakar minyak (BBM) belakangan ini di Kota Tepian. 

Ketua Umum PC PMII Samarinda, Taufikuddin menjelaskan aksi terus sebagi bentuk protes masyarakat sebagi konsumen Pertamina yang merasa sudah tertipu dengan hasil bbm dari Pertamina. 

Baca juga: Walikota Samarinda Andi Harun tak Tegesa-gesa di Kasus Dugaan Kendaraan Rusak Usai Isi BBM Pertamina

Lebih lanjut Ia mengatakan dugaan kuat kendaraan berebet alias mogok baik roda dua maupun roda empat mengalami mati mesin setelah mengisi BBM di stasiun pengisian bahan bakar umum SPBU. 

"Masyarakat yang selama ini rela membayar lebih mahal untuk membeli Pertamax, dengan keyakinan mendapatkan bahan bakar berkualitas, merasa dikhianati dengan pengoplosan minyak pertalite ke pertamax," ucapnya. 

Akibat dari kualitas bbm ini pun sejumlah kendaraan di kota Tepian harus butuh perawatan dan ini tentu merugikan masyarakat karena melakukan perbaikan kendaraan yang seharusnya kendaraan tersebut waktunya untuk dilakukan perawatan. 

"Sudah banyak kendaraan masyarakat menjadi korban akibat dugaan oplosan Pertamax dan pertalite. Kami kesini menuntut agar pihak Pertamina menghentikan dahulu pendistribusian BBM ke seluruh SPBU di Kaltim," ujarnya. 

Adapun tuntutan yang dilayangkan oleh puluhan Mahasiswa PMII Kota Samarinda ini diantaranya. 

1. Evaluasi Kinerja Pengelola Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Samarinda Group.
2. Meminta PT Pertamina Patra Niaga Untuk Bertanggung Jawab Terhadap Pengoplosan Pertalite dan Pertamax Sehingga Merugikan Masyarakat.
3. Meminta Pihak Berwenang dan PT Patra Niaga Untuk Menelusuri dan Mengadili
Oknum-oknum yang Terlibat Dalam Pengoplosan Pertalite ke Pertamax.

Ketua PC PMII Kota Samarinda Tafikudin menegaskan bahwa jika tuntutan tersebut tidak ditindaklanjuti, maka PMII akan turun ke jalan dan mengerahkan masa aksi yang lebih banyak untuk pertanggungjawaban PT Pertamina Patra Niaga terkait polemik yang begitu merugikan rakyat.

"Apabila PT. Pertamina Patra Niaga tidak segera untuk melakukan tindakan ini untuk mengecek siapa sebenarnya yang salah, maka tiga sampai empat hari kemudian 
Kami akan turun lagi ke jalan, untuk menyampaikan aspirasi," tegasnya. 

Terpisah dengan Manager Communication & CSR Kalimantan, Eddie Mangun mengatakan hingga saat ini pihaknya masih mengikuti standar operasional prosedur dan aturan yang berlaku. 

"Kami tetap tegak pada aturan, ada aturan yang mengawasi kami, ada aturan yang kami lakukan," ujarnya. 

Berkaitan dengan tuntutan PT. Pertamina Patra Niaga yang harus dipindahkan, Eddie Mangun, mengatakan telah disiapkan lahan, namun proses pemindahan butuh waktu 3 hingga empat tahun. 

"Pertamina sudah mengambil langkah, dengan akan memindahkan Pertamina ini ke Palaran yang prosesnya hari ini sedang melakukan tender," ujarnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved