Mahasiswa Demo Pertamina
Anggota DPD RI Yulianus Henock Sumual Ikut Orasi saat Mahasiswa di Samarinda Demo Pertamina
Sebagi anggota DPD RI Yulianus Henock Sumual mengatakan bahwa dirinya memiliki tugas pengawasan yang menaungi salah satunya Pertamina
Penulis: Gregorius Agung Salmon | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Anggota Komite 2 sekaligus Pimpinan Badan Akuntabilitas Publik DPD RI Yulianus Henock Sumual, ikut orasi dalam Aksi demonstrasi yang dilakukan Puluhan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Samarinda di PT. Pertamina Samarinda di jalan Cendana, nomor 01 Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Selasa, (8/4/2025).
Sebagi anggota DPD RI Yulianus Henock Sumual mengatakan bahwa dirinya memiliki tugas pengawasan yang menaungi salah satunya Pertamina untuk memastikan kualitas dan kebutuhan akan bbm di Kaltim terpenuhi.
Baca juga: Polda Kaltim Pantau Isu Penyerobotan Hutan Pendidikan Unmul Samarinda, Diduga Aktivitas Tambang
Dalam orasinya, Yulianus Henock Sumual, mengklaim bahwa dirilah orang pertama yang melakukan sidak di SPBU setelah adanya kejadian motor berebet atau mogok pasca kendaraan isi bbm jenis Pertamax dan Pertalite di SPBU.
Tidak hanya di SPBU dirinya juga menyatakan, telah melakukan sidak disejumlah bengkel di Samarinda tempat motor servis pasca kejadian.
"Saya sudah ikut sidak mulai dari pom bensin saya pertama kali sidak, termasuk bengkel-bengkel tempat menerima kendaraan yang rusak," ujarnya.
Saat melakukan sidak, Ia mengatakan telah mengambil sempel dari SPBU hingga kendaraan yang mengalami rusak. Dan dari sempel tersebut akan dibawa ke Lab Independen yang ada di Jakarta.
Sebagi putra asli Kalimantan Timur, Ia pun merasa sedih dengan fenomena kendaraan berebet yang mengakibatkan kerugian besar bagi masyarakat Kaltim.
"Saya ikut prihatin sebagai wakil rakyat, saya sedih, saya juga ikut menangis kondisi seperti ini membuat rakyat kita susah," ucapnya.
Dirinya menegaskan dan menuntut bilamana ada oknum yang bermain dalam pengoplosan bbm yang dapat merugikan rakyat Kaltim untuk dapat bertanggung jawabkan atas kejadian tersebut.
"Kita tuntut orang Pertamina di Kaltim, yang pertama minta maaf, yang kedua kalau ada oknum, Kita minta manajemen diganti," Pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.