Mahasiswa Demo Pertamina
BREAKING NEWS: Mahasiswa di Samarinda Kaltim Demo Kantor Pertamina, Protes Masalah BBM
Saat menuju lokasi aksi, para mahasiswa mendorong motor mereka sebagai simbol bentuk protes dari masyarakat terkait keluhan bahan bakar minyak (BBM).
Penulis: Gregorius Agung Salmon | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Samarinda berdemo di kantor pemasaran PT Pertamina (Persero) di Jalan Cendana, Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (8/4/2025).
Pantauan TribunKaltim.co, demonstran sebelumnya berkumpul di Islamic Centre Samarinda sekitar pukul 14.00 Wita.
Kemudian sekitar pukul 14.30 Wita mereka menuju lokasi aksi di depan kantor Pertamina tersebut.
Saat menuju lokasi aksi, para mahasiswa mendorong motor mereka sebagai simbol bentuk protes dari masyarakat terkait keluhan bahan bakar minyak (BBM).
Baca juga: Sidak SPBU Samarinda Tak Ditemukan Kejanggalan, Sri Wahyuni Harap Masyarakat Aktif Lakukan Pelaporan
Mahasiswa dari PMII Cabang Samarinda ini juga membawa sejumlah spanduk dengan tulisan bernada kecaman seperti "Boikot Pertamina" dan "Mosi Tidak Percaya Pertamina, Korporat Penipuan Rakyat".
"Pertamina diduga sudah melakukan pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) yang mengakibatkan kerugian bagi masyarakat Kota Samarinda," ujar Arman Mauliana, salah seorang demonstran yang berorasi di depan gerbang kantor Pertamina.
Ia menilai kondisi Kota Samarinda saat ini sedang menghadapi berbagai masalah seperti kondisi daya beli masyarakat menurun, ekonomi yang tidak maju, ditambah dengan masalah BBM.
"Ini menjadi masalah kompleks, daya beli masyarakat menurun, ekonomi tidak terlalu maju," ujarnya.
Arman menambahkan, sidak yang dilakukan oleh Gubernur Kaltim dan pihak Pertamina beberapa hari lalu untuk mengecek kualitas BBM, lalu kemudian memberikan klarifikasi bahwa kualitas BBM tidak masalah walaupun tidak hasil dari uji lab.
"Pihak Pertamina tidak muncul juga di depan kita, tentu ini menjadi masalah, apa kira-kira yang disembunyikan oleh Pertamina terhadap mahasiswa hari ini," ujarnya.
Tidak hanya mahasiswa dari PMII Samarinda yang melakukan orasi dalam aksi ini, sejumlah masyarakat pun ikut menyampaikan kekecewaan terhadap Pertamina.
M Yusril (47), salah satu masyarakat yang ikut dalam aksi ini menyampaikan kekecewaan terhadap Pertamina gegara mobil miliknya harus masuk bengkel untuk perawatan setelah mengisi BBM jenis Pertamax di daerah Batu Pengal, Sungai Kunjang pada tanggal 7 April 2025.
"Saya tidak kerja dua hari pak, saya liburkan anak buah saya, tapi tetap saya gaji anak buah saya pak. Tolonglah pak, kita pengusaha kecil ini pak, tidak bisa apa-apa kita sekarang," ucapnya saat berorasi depan kantor Pertamina.
Hingga berita ini diturunkan, massa aksi terus melakukan orasi di depan gerbang utama kantor Pertamina dengan dijaga ketat oleh pihak aparat keamanan TNI-Polri. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.