Berita Nasional Terkini

Analisa Pengamat, Pesan Penting dari Pertemuan Megawati dan Prabowo, Kongres PDIP hingga Geng Solo

Analisa pengamat terkait pertemuan Megawati dan Prabowo yang akhirnya berlangsung di kediaman Ketua Umum PDIP. Dari Kongres PDIP hingga Geng Solo.

Editor: Amalia Husnul A
Tribunnews.com/HO
PERTEMUAN MEGAWATI - PRABOWO - Pertemuan Megawati dan Prabowo yang digelar di kediaman Ketua Umum PDIP, Jl Teuku Umar, Jakarta, Senin (7/4/2025). Analisa pengamat terkait pertemuan Megawati-Prabowo, dari Kongres PDIP hingga Geng Solo. (Tribunnews.com/HO) 

TRIBUNKALTIM.CO - Akhirnya pertemuan antaran Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto terjadi di rumah Ketua Umum PDIP tersebut, di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Senin (7/4/2025) malam.

Pertemuan Megawati dan Prabowo menjadi sorotan.

Sejumlah pengamat menilai ada sejumlah pesan penting dalam pertemuan empat mata Megawati dan Prabowo tersebut. 

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menduga ada barter politik dalam pertemuan Prabowo-Megawati.

Baca juga: Respons Jokowi soal Pertemuan Prabowo dan Megawati, Sebut Masih dalam Suasana Lebaran

 Dia menduga Megawati meminta Prabowo agar tidak mengusik Kongres PDIP yang berlangsung tahun ini.

"Megawati juga bisa saja meminta Prabowo untuk menjamin tidak ada gangguan saat Kongres PDIP mendatang.

Tidak ada cawe-cawe dari mana pun yang akan mengganggu pelaksanaan Kongres PDIP," ujar Jamiluddin saat dikonfirmasi, Rabu (9/4/2025).

Hal serupa disampaikan Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Rabu (9/4/2025).

“Di sisi Ibu, itu ada arahan memang dalam waktu dekat kongres digelar dan harapannya tidak ada yang mengawut-awut kongres itu dari eksternal, termasuk ya gangguan yang kita lihat beberapa kader PDIP mengalami (dugaan kriminalisasi) dalam waktu terakhir,” kata Agung.

“Dengan pertemuan ini, tafsirnya memberikan pesan simbolik kepada siapapun, please jangan ganggu kami lagi dong,” lanjutnya.

Lebih lanjut Jamiluddin Ritonga menjelaskan permintaan jaminan itu dinilai wajar karena 10 tahun terakhir ini kerap terjadi gangguan terhadap partai politik.

Yakni, ada pihak berupaya mengintervensi partai politik dengan mengganti ketua umum partai politik melalui kongres.

PRABOWO TEMUI MEGAWATI - Presiden Prabowo Subianto bertemu Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, pada Senin (7/4/2025) malam, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menyatakan pertemuan kedua tokoh ini adalah silaturahmi Hari Raya Idul Fitri.
PERTEMUAN MEGAWATI - PRABOWO - Presiden Prabowo Subianto bertemu Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri,  Senin (7/4/2025) malam, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Analisa pengamat terkait pertemuan Megawati dan Prabowo yang akhirnya berlangsung di kediaman Ketua Umum PDIP. Dari Kongres PDIP hingga Geng Solo.  (TRIBUNNEWS/IST)

Tak hanya itu, Jamiluddin memperkirakan manuver Megawati menerima Prabowo untuk mengamankan kadernya dari kriminalisasi.

 Dia tidak mau ada kasus serupa seperti yang dialami Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. 

Baca juga: Isi Pertemuan 1,5 Jam Megawati dan Prabowo di Teuku Umar, Bagaimana Peluang PDIP Gabung Pemerintah?

"Melunaknya Megawati mau menerima Prabowo, bisa jadi untuk mengamankan kadernya dari gangguan dari eksternal.

Setidaknya Megawati ingin memastikan tidak ada lagi ancaman kriminalisasi terhadap kadernya," jelasnya.

Namun demikian, ia menduga Prabowo juga sudah melakukan barter politik dengan Megawati.

Yakni, mantan Danjen Kopassus itu meminta dukungan Megawati dan PDIP terhadap pemerintahannya.

Ia mengatakan Prabowo diduga ingin merangkul Megawati sebagai mitra pemerintah, bukan sebagai oposisi. 

Dengan begitu, PDIP diharapkan dapat menjadi mitra pengingat, bukan sebagai oposan.

"Setidaknya Prabowo berharap Megawati melalui kader-kader PDIP tidak frontal mengkritik kebijakan pemerintahannya.

Prabowo bisa jadi berharap, meskipun PDIP tidak menjadi koalisi pemerintah, tapi tidak menjadi oposisi.

Dengan begitu, Prabowo dapat melaksanakan pemerintahannya dengan tenang," ungkapnya.

Agung Baskoro juga menyebut alasan Prabowo menemui Megawati adalah kebutuhan sebagai Presiden untuk konsolidasi nasional karena tekanan dari eksternal cukup kuat.

Baca juga: Akhirnya Prabowo dan Megawati Bertemu, Gerindra Beber Sederet Tokoh yang Ikut ke Rumah Bos PDIP

“Apakah soal perang dagang, kemudian di internal juga ada akses kebijakan, Pak Prabowo mengakui nilai pemerintahannya  6, jadi saya melihat kebutuhan untuk bertemu dengan Ibu Mega dan Bu Mega bertemu dengan Pak Prabowo itu pas, cocok, apalagi momennya lebaran, sayangnya nasi gorengnya nggak ada,” ujar Agung.

Manuver Prabowo bisa Mengusik Geng Solo

Jamiluddin memperkirakan manuver pertemuan Prabowo dan Megawati akan mengusik geng Solo atau keluarga Presiden ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi).

"Pertemuan Prabowo-Megawati bisa saja mengusik pihak-pihak tertentu.

Termasuk tentunya bisa saja mengganggu kepentingan geng Solo.

Jadi, bila terjadi Prabowo mesra dengan Megawati, sudah pasti ada yang kebakaran jenggot.

Sebab, hal itu akan mengusik kepentingannya baik jangka pendek maupun panjang," jelasnya.

Lebih lanjut, Jamiluddin menambahkan kepentingan  yang terganggu ini bisa saja membuat geng Solo marah.

Dia memperkirakan geng Solo akan segera melakukan aksi politik.

"Kalau kepentingan pihak-pihak tertentu terganggu, tentu mereka akan marah.

Bisa saja mereka akan melakukan aksi-aksi politik agar kepentingan mereka kembali diakomodir Prabowo," jelasnya.

Untuk diketahui pertemuan Prabowo dan Megawati berlangsung pada Senin malam (7/4/2025) di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.

"Memang betul bahwa pada Senin malam, jam 8 sampai dengan jam 9.20 menitan, Presiden Prabowo bertemu dengan Presiden Republik Indonesia yang kelima, Ibu Megawati Soekarnoputri di kediaman beliau di Jalan Teuku Umar," kata Muzani.

Ketua MPR RI itu menjelaskan, pertemuan tersebut berlangsung secara empat mata antara kedua tokoh nasional. 

Meskipun ia hadir mendampingi, Muzani mengaku tidak mengetahui secara rinci isi percakapan dalam pertemuan tersebut.

"Pertemuan itu empat mata dan kami mendampingi dari pertemuan tersebut sehingga kami tidak secara langsung mendengar apa yang dibicarakan oleh kedua pemimpin tersebut," ujar Muzani.

Muzani menambahkan bahwa pertemuan itu dilatarbelakangi keinginan untuk bersilaturahmi di momen Idulfitri. 

Menurutnya, Prabowo dan Megawati sudah lama berencana untuk bertemu.

Namun, baru terealisasi pada momen lebaran kali ini karena kesibukan masing-masing.

"Tetapi dari beberapa hal pembicaraan itu kami dapatkan bahwa pembicaraan itu pertama dimaksudkan untuk bersilaturahmi di momen lebaran ini karena kedua beliau juga lama tidak bertemu dan sudah beberapa kali berencana, akan tetapi pertemuan itu beberapa kali tercancel karena kesibukan dan jadwal yang padat dari kedua pemimpin tersebut," kata Muzani.

Baca juga: 6 Fakta Terkini Prabowo Temui Megawati, Isi Pertemuan, Dasco Beber Alasan Presiden Tak Kabari Jokowi

(*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Artikel ini telah tayang di kompas.tv dan Tribunnews.com dengan judul Pengamat Jamiluddin Ritonga Sebut Pertemuan Megawati dan Prabowo Bisa Usik Geng Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved