Paskah 2025

Sejarah Paskah dalam Perjanjian Lama dan Baru Lengkap Hikmah Memperingati Paskah 2025

Berikut sejarah Paskah dalam perjanjian lama dan perjanjian baru lengkap hikmah memperingati Paskah 2025.

Editor: Nisa Zakiyah
TRIBUNKALTIM.CO/NISA ZAKIYAH VIA CANVA
PASKAH 2025 - Ilustrasi kayu salib yang diolah dari aplikasi visual Canva, Kamis (10/4/2025). Berikut sejarah Paskah dalam perjanjian lama dan perjanjian baru lengkap hikmah memperingati Paskah 2025. 

Sejarah peringatan Paskah memiliki dua versi, yakni dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai Paskah dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru:

1. Sejarah Paskah dalam Perjanjian Lama

Dalam Perjanjian Lama, Paskah sering kali disebut dengan Passover atau Pesakh yang berasal dari bahasa Ibrani. Namun, sekarang berganti nama menjadi “Pascha”.

Dengan juga mengadakan upacara korban domba paskah, ini merupakan suatu tugas dan perinta Tuhan agar dikenang oleh Musa san bani-bani orang Israel (Keluaran 12: 14-17).

Berikut peristiwa yang diperingati pada Perjanjian Lama.

Masa lalu, umat Kristiani merayakan Paskah hanya dalam berbentuk sebagai lambang saja.

Yang tertulis dalam alkitab pada pasal Kolose 2:17 juga pada Ibrani 10:1. Hari raya pada masa perjanjian lama adalah bayangan dari apa yang akan datang, dan wujud serta dalamnya hanya ada pada Yesus sendiri.

Di dalam Pernjanjian lama di dalam alkitab, paskah sering disebut dengan nama Passover atau juga sering dibilang dengan kata lain yaitu Pesakh yang berasal dari kata Ibrani.

Pascha dalam negara Yunani adalah perayaan pembebasan bangsa Israel dari tanah Mesir, dimana pada saat itu diadakan upacara “roti tidak beragi” dan persembahan bagi anak-anak sulung.

2. Sejarah Paskah dalam Perjanjian Baru

Paskah dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sebenarnya berjalan beriringan.

Dalam Perjanjian Baru, Paskah lebih ditujukan untuk menonjolkan cinta kasih, anugerah, dan Kuasa yang diberikan Allah kepada kita, umat Kristiani.

Untuk menghindari umat-Nya dari kutukan dan maut, Yesus membebaskan orang yang percaya dari perbudakan dosa dan memberikannya kepastian mengenai keabadian pada akhir zaman.

Kebangkitan di akhir zaman telah dibuktikan dengan adanya peristiwa kebangkitan Yesus dengan mengalami banyak penderitaan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved