Berita Nasional Terkini

Dampak Pertemuan Prabowo dengan Megawati, Jangka Pendek PDIP dapat Kekuasaan?

Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, akhirnya terealisasi.

TRIBUNNEWS/IST
PRABOWO TEMUI MEGAWATI - Presiden Prabowo Subianto bertemu Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, pada Senin (7/4/2025) malam, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Lantas, apa sebenarnya dampak dari pertemuan Prabowo dengan Megawati? (TRIBUNNEWS/IST) 

TRIBUNKALTIM.CO - Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, akhirnya terealisasi.

Lantas, apa sebenarnya dampak dari pertemuan Prabowo dengan Megawati?

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan menilai pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri adalah hal yang biasa. 

Pasalnya, kedua tokoh ini memiliki hubungan baik dan pernah berpasangan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden pada pemilihan presiden 2009 lalu.

Baca juga: Sekjen Gerindra Ungkap Sikap Politik PDIP setelah Pertemuan Megawati dan Prabowo, Pujian PKS

Baca juga: Pasca Pertemuan Megawati–Prabowo, Sekretaris PDIP Kaltim: Belum Ada Arahan Apa-Apa

"Itu pertemuan dua tokoh yang secara pribadi maupun sebagai tokoh partai memiliki hubungan yang baik dan sudah lama. Jadi sebetulnya pertemuan itu penting dan wajar belaka karena keduanya punya peran penting dalam pemerintahan dan dalam politik," ujar Djayadi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/4/2025).

Akan tetapi, Djayadi memperingatkan bahwa pertemuan Prabowo dan Megawati dapat berpengaruh terhadap konstelasi politik nasional.

Menurut dia, jika hasil pertemuan bermuara pada masuknya PDIP sebagai anggota koalisi pemerintahan, ada kemungkinan dampak akses dan posisi jabatan politik untuk partai berlambang banteng itu.

"Dalam jangka pendek PDIP dapat kekuasaan," ucap Djayadi.

Jika hal itu terjadi, demokrasi di Indonesia dinilai dapat mengalami dampak buruk karena tidak ada partai yang berperan sebagai oposisi atau penyeimbang pemerintah.

Akibatnya, pemerintahan akan menjadi seperti pemerintahan satu partai yang super gemuk, sedangkan kelompok kritis masyarakat sipil kehilangan mitra untuk mengontrol pemerintah.

"Kualitas pemerintahan kita akan melemah," imbuh Djayadi.

Namun Djayadi meyakini Megawati tak langsung memberikan sikap ikut pemerintah karena kekuatan di dalam PDIP masih berimbang antara menginginkan menjadi oposisi atau bergabung menjadi koalisi.

Baca juga: Tak Diberitahu saat Prabowo Temui Megawati, Ini Tanggapan Jokowi

"Mega tampaknya berusaha bersikap imbang setelah beberapa waktu belakangan terkesan lebih kritis terhadap pemerintahan," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Prabowo akhirnya bertemu dengan Megawati pada Senin (7/4/2025) malam di rumah Megawati, di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.

Dasco mengatakan, kunjungan tersebut dilakukan Prabowo dalam rangka silaturahmi di tengah momentum Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved