Tribun Kaltim Hari Ini
Wagub Kaltim Seno Aji Minta Pertamina Tanggung Jawab, 657 Motor Ojol Rusak Pasca Isi BBM di SPBU
Sebelumnya dari data yang dihimpun komunitas ojol ini, sebanyak 657 motor rusak pasca mengisi BBM di sejumlah SPBU Kota Samarinda.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Briandena Silvania Sestiani
TRIBUNKALTIM.CO - Keluhan para ojek online (ojol) yang tergabung dalam komunitas Bubuhan Driver Gojek Samarinda (Budgos) soal kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU didengar Pemerintah Provinsi.
Sebelumnya dari data yang dihimpun komunitas ojol ini, sebanyak 657 motor rusak pasca mengisi BBM di sejumlah SPBU Kota Samarinda.
Sebanyak 519 motor di antaranya sudah diperbaiki secara mandiri, tersisa 138 motor masih tak jelas tanpa perbaikan di bengkel
Alasan belum diperbaiki tentunya faktor ekonomi. Hal ini juga sempat diungkapkan saat hadir dalam
rapat bersama Komisi II DPRD, Pertamina Patra Niaga Kalimantan dan para pihak terkait.
Baca juga: Ratusan Motor Ojol Rusak Diduga Usai Isi BBM, Wagub Kaltim Seno Aji: Kami tak Tinggal Diam
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji , mengatakan akan segera melakukan komunikasi dengan Pertamina
“Saya segera follow up ke Pertamina,” tegas Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji pada Jumat (11/4).
Seno Aji prihatin atas kondisi ini, dan mendorong para ojol agar menghimpun dan menyerahkan data ke Pemprov Kaltim sebagai dasar pihaknya menagih pertanggungjawaban Pertamina, serta pihaknya dalam pengecekan dimana SPBU yang bermasalah.

Bila perlu memanggil pimpinan Pertamina Regional Kalimantan agar mendapat keputusan jelas dan solusi atas masalah yang didera masyarakat Kaltim.
“Bagaimanapun juga Pertamina harus bertanggung jawab akan kejadian ini.
Akan lebih baik jika teman–teman ojol bisa mencatat SPBU mana saja yang bermasalah berdasarkan struk pembelian BBM, SPBU dengan nomor berapa dan lokasi dimana, kita akan lakukan pengecekan kualitas BBM-nya,” jelasnya.
Sementara, Ketua Umum Bubuhan Driver Gojek Samarinda (Budgos), Ivan Jaya menyambut baik apa
yang akan dilakukan Pemprov Kaltim.
Ia mengatakan, saat RDP kemarin pihaknya lengkap membeberkan bahwa hampir semua SPBU
bermasalah di Kota Samarinda.
“Jika POM-nya disidak terus ya hasilnya akan sama seperti sidak–sidak sebelumnya, tidak ada solusi
hanya pernyataan–pernyataan semu saja.
Baca juga: DPPKUKM Kaltim: Aplikasi SiKomeng Jadi Akses Pengaduan Warga yang Motornya Alami Brebet Usai Isi BBM
Padahal sampel BBM oplosannya sudah kami berikan ke Pertamina saat RDP dan kemarin Tim Pertamina sudah kunjungi saya juga untuk meminta sampel tambahan untuk uji lab di Jakarta,” terangnya.
Ivan melanjutkan, bahwa para ojol dan masyarakat sangat butuh tanggung jawab nyata.
Karena ratusan kendaraan ojol yang terkena dampak butuh ganti rugi perbaikan kendaraan.
Sebelumnya, saat RDP ia sampaikan ada 657 Kendaraan yang rusak dari kawan–kawan ojol, tentu juga siap jika dihadirkan, beserta dengan bukti-buktinya.
Kini, ia menunggu langkah Pertamina pasca RDP Rabu 9 April 2025 lalu, terkait bengkel resmi gratis
untuk perbaikan korban yang telah terdampak.
“Kami masih tunggu ini realisasinya bengkel gratis untuk korban BBM (diduga) oplosan, masyarakat
sudah menunggu, kalau sampai terlalu lama realisasinya, atau prosedur, mekanisme dan persyaratannya dipersulit untuk para korban, artinya sudah tidak komitmen dengan amanat hasil RDP kemarin, kita akan turun aksi untuk segel Depo Pertamina,” tandas Ivan.
Dinas ESDM Dorong Pertamina
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mendorong
pelaksanaan bengkel pemeriksaan yang disepakati dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Rabu 9 April
2025 kemarin.
Dalam rapat tersebut, Pertamina telah menyampaikan komitmen agar membuka layanan dan menunjuk bengkel resmi di seluruh Kabupaten/Kota di Kaltim sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab atas keluhan masyarakat.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Bambang
Arwanto menegaskan, langkah ini diapresiasi Pemprov sebagai bentuk kepedulian.
Tetapi, Pemprov Kaltim tetap akan mengawal agar komitmen ini benar-benar dilaksanakan bukan cuman menjadi wacana.
“Pertamina menyatakan bakal membuka bengkel-bengkel resmi untuk pemeriksaan dan perbaikan
kendaraan terdampak (diduga terkena BBM oplosan).
Kami dari Pemprov akan terus mendorong dan mengawasi pelaksanaannya agar berjalan, memastikan Pertamina bertindak cepat dan responsif terhadap keluhan masyarakat,” tegasnya, Kamis (10/5).
Bambang juga menegaskan bahwa meski industri migas secara nomenklatur menjadi ranah pemerintah pusat.
Pemerintah daerah melalui Gubernur dan Wakil Gubernur tetap concern serta menyatakan bahwa berperan penting dalam pengawasan dan koordinasi di lapangan.
“Secara regulasi, sektor hulu dan hilir migas memang wewenang pusat, tapi koordinasinya tetap di daerah, dalam hal ini, Pemprov Kaltim tetap hadir dan siap menjadi jembatan antara masyarakat dan pihak Pertamina,” jelasnya.
Tentunya, solusi bengkel gratis jangan hanya bagian dari respons jangka pendek.
Ia berharap pihak Pertamina melihat peristiwa yang ada di masyarakat dan ruang publik tersebut sebagai momen evaluasi secara menyeluruh, dari hulu ke hilir, agar kejadian sama tidak terulang kembali, terlebih sebagai perusahaan energi nasional dengan standar internasional tentu punya SOP sangat luar biasa ketat.
“Bukan sekadar soal perbaikan kendaraan, tentu mesti ada mitigasi menyeluruh, proses distribusi,
pengawasan SPBU, hingga mekanisme pengendalian mutu BBM SOP Pertamina sangat ketat.
Jadi seharusnya, insiden seperti ini dapat dicegah,” tandas Bambang.(uws)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.