Jalan Amblas di Mahulu Sudah Bisa Dilewati Kendaraan, PUPR Gerak Cepat Lakukan Penanganan Darurat

TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahakam Ulu (Mahulu) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bergerak cepat melakukan penanganan darurat terhadap ruas jalan poros Mamahak Besar (Mambes) yang amblas pada Minggu (13/04/2025) dini hari tadi.

Kepala Dinas PUPR Mahakam Ulu Didik Subagya, pukul 17.00 WITA yang dihubungi mengungkapkan, dengan menurunkan alat berat pihaknya telah melakukan penanganan terhadap kerusakan jalan tersebut.

"Sudah kami cek ke lokasi. Kerusakannya cukup panjang, sekitar 40 meter, dan membentang di seluruh badan jalan," ungkapnya.

Baca juga: Penanganan Jalan Amblas di Mahulu, Wakil Ketua DPRD Kaltim Koordinasi dengan BBPJN dan PUPR

Penanganan dilakukan dengan membuat jalan darurat di sebelah badan jalan yang rusak.

"Masih ada di sebelah bisa dilewati. Kita ratakan dengan alat berat. Cukup untuk bisa lewat satu kendaraan roda empat," kata Didik.

Diungkapkan, kerusakan jalan ini diakibatkan karena hujan yang mengguyur sejak beberapa hari ini. Sehingga membuat kuntur tanah amblas.

"Kita lakukan penanganan darurat dulu yang terpenting bisa dilewati masyarakat," ujarnya.

Didik mengatakan, berdasarkan informasi dari masyarakat, kejadian amblasnya badan jalan sekira pukul 02.00 Wita, Minggu (13/04/2025) dini hari tadi.

Ditanya soal penanganan jangka panjang, Didik mengatakan, karena sebelumnya ditangani oleh pusat melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), pihaknya akan berkoordinasi dengan BPJN.

"Kalau status jalan memang quo. Namun sebelumnya APBN yang menangani. Tentu akan kita koordinasikan dulu. Yang jelas, untuk saat ini kita upayakan yang penting bisa dilewati," tandasnya.

Sebelumnya, diinformasikan akibat amblasnya badan jalan tersebut, menyebabkan akses jalan poros Kutai Barat (Kubar) menuju Mahakam Ulu (Mahulu) putus. Dan kini sudah bisa dilewati.

Kerusakan badan jalan, terjadi tepatnya di daerah Kem Kenalung, di Mamahak Besar, Kabupaten Mahulu. (*)