Jelang Paskah 2025: Perayaan Tri Hari Suci dan Maknanya bagi Umat Kristiani

TRIBUNKALTIM.CO - Sebentar lagi, umat Katolik akan merayakan Paskah tahun 2025.

Paskah merupakan hari raya penting bagi umat Katolik dalam merayakan kebangkitan Yesus Kristus dari kematian.

Kebangkitan ini dianggap sebagai kemenangan atas dosa dan maut dan merupakan puncak dari tahun liturgi Gereja. 

Hari Raya Paskah merupakan puncak sukacita bagi umat Katolik, merayakan kemenangan Kristus atas dosa dan maut.

Paskah bukan hanya sekadar perayaan liturgi, tetapi juga panggilan bagi umat untuk menghidupi nilai-nilai kebangkitan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: 95 Ucapan Selamat Paskah 2025 yang Unik dan Penuh Makna untuk Caption di Media Sosial IG/WA

Sebelum mencapai puncak perayaan ini, umat terlebih dahulu menjalani Masa Prapaskah selama 40 hari, yang dimulai dengan Rabu Abu pada 5 Maret 2025 lalu.

Dalam masa Prapaskah, umat diajak untuk kembali memperbaharui diri, melakukan pertobatan dan melaksanakan pantang serta berpuasa.

Jenis pantang setiap umat Katolik berbeda-beda, tergantung dari kebiasaan dan kesukaan umat itu sendiri.

Memasuki Pekan Suci sejak Minggu Palma (13/4/2024) lalu, selanjutnya tiga hari yang menjadi periode penting dalam menyambut Paskah akan segera tiba.

Disebut sebagai Tri Hari Suci yang terdiri dari Kamis Putih, Jumat Agung dan Vigili Paskah (Sabtu Suci/Malam Paskah) merupakan hari penting dalam kalender liturgi yang memperingati peristiwa-peristiwa penting dan utama pada kehidupan Yesus Kristus.

Berikut adalah makna dari masing-masing bagian dalam Tri Hari Suci.

Kamis Putih (17 April 2025) – Perjamuan Terakhir

Pada Kamis Putih, Yesus mengadakan Perjamuan Terakhir bersama para murid-Nya.

Ia membasuh kaki mereka sebagai tanda kasih dan pelayanan. 

Pada hari ini, Yesus juga menetapkan Sakramen Ekaristi, yang menjadi pusat iman Katolik.