Ibu Kota Negara

Proyek Tol Balikpapan-IKN Diduga Picu Banjir, DPRD Desak Bozem jadi Solusi Krusial 

Hujan lebat yang mengguyur Balikpapan kini menghadirkan keresahan baru bagi sebagian warga di Kelurahan Karang Joang, Balikpapan

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN
TOL PICU BANJIR - Pengamatan pembangunan Tol Balikpapan-IKN yang melintasi kawasan pemukiman warga di Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Rabu (16/4/2025). Proyek pembangunan Tol Balikpapan-IKN diduga menjadi penyebab banjir di Kelurahan Karang Joang akibat terganggunya sistem drainase. (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Hujan lebat yang mengguyur Balikpapan kini menghadirkan keresahan baru bagi sebagian warga di Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, Balikpapan, Kalimantan Timur

Jalan Tepo Kilometer (KM) 10, di mana proyek pembangunan jalan tol Balikpapan-Ibu Kota Nusantara (IKN) diduga menjadi pemicu utama masalah banjir

Pengamatan TribunKaltim.co, Rabu (16/4/2025), kondisi lapangan proyek pembangunan jalan tol di Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, belum terhubung sempurna. 

Struktur beton bertiang yang merupakan bagian dari konstruksi tol, dibangun membelah pemukiman warga. 

Baca juga: Banjir di Sekitar Tol Balikpapan-IKN Nusantara Diduga Akibat Minimnya Infrastruktur Pendukung

Jalan cor di sisi kanan dilewatkan di bawah tol, terlihat rambu peringatan bertuliskan "Hati-hati, ada pengalihan jalan, kurangi kecepatan." 

Jalan ini yang biasa digunakan warga sekitar, dimana aksesnya menempuh ke salah satu fasilitas pendidikan Sekolah Dasar di Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara, Kota Balikpapan. 

Terlihat juga pembatas jalan oranye dan kerucut lalu lintas ditempatkan untuk menandai area konstruksi.

Di area dekat struktur beton, tampak beberapa pekerja proyek yang sedang beraktivitas. 

Baca juga: Hujan Deras Turun, Sekolah dan Rumah Warga Kutai Barat di Kaltim Terendam Banjir

Keluhan warga setempat semakin santer terdengar, menyoroti dugaan bahwa masifnya aktivitas konstruksi tol menyebabkan sistem drainase yang ada tidak lagi mampu menampung limpasan air hujan.

Akibatnya, genangan air semakin meluas dan memperparah kondisi permukiman penduduk.

Bozem jadi Solusi Krusial 

Menyikapi keluhan tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Halili Adinegara, menekankan urgensi penyelesaian pembangunan Bozem paling lambat pada akhir Desember 2025.

Menurutnya, keberadaan Bozem menjadi solusi krusial yang sangat dibutuhkan masyarakat di wilayah yang terdampak banjir.

"Kami minta pembangunan Bozem segera diselesaikan. Targetnya akhir Desember 2025 harus sudah rampung, karena masyarakat bawah yang terdampak sangat merasakan efeknya," tegasnya.

Baca juga: Dampak IKN Nusantara ke Kaltim Melambat, Cek Prediksi BI Soal Ekonomi Kaltim Triwulan I 2025

Lebih lanjut, Komisi III juga mendesak percepatan pembangunan pintu air sebagai bagian integral dari sistem pengendalian banjir yang komprehensif.

Halili meminta agar realisasi pembangunan pintu air tersebut dapat dimulai pada bulan April 2025 ini.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved