Ibu Kota Negara

Penyebab 10 Titik Rawan Banjir di IKN Kaltim, OIKN Beber Teknologi Pencegah Banjir di IKN Nusantara

Inilah penyebab 10 titik rawan banjir di IKN Kaltim. OIKN beber teknologi pencegah banjir di IKN Nusantara.

TRIBUNKALTIM.CO/HO/Humas OIKN
DAERAH RAWAN BANJIR IKN - Suasana IKN, OIKN, Minggu (9/2/2025). Inilah penyebab 10 titik rawan banjir di IKN Kaltim. OIKN beber teknologi pencegah banjir di IKN Nusantara. (TRIBUNKALTIM.CO/HO/Humas OIKN) 

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah penyebab 10 titik rawan banjir di IKN Kaltim.

OIKN beber teknologi pencegah banjir di IKN Nusantara.

Tengok juga 10 titik rawan banjir di IKN Kaltim.

Sebanyak 10 titik rawan banjir di IKN Kaltim tersebut berdasarkan Kajian Risiko Bencana (KRB) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selama kurun waktu tahun 2020-2024.

Baca juga: Penampakan Masjid Negara IKN di Kaltim, Batal Digunakan untuk Sholat Idul Fitri 2025

Otorita IKN pun berupaya melakukan pencegahan dan penanganan banjir di kawasan IKN Kaltim secara holistik. 

Staf Khusus Kepala Otorita IKN Bidang Komunikasi Publik Troy Harold Pantouw menuturkan, terdapat 10 titik rawan banjir di IKN, berdasarkan Kajian Risiko Bencana (KRB) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2020-2024.

Beberapa desa yang memiliki potensi banjir tinggi, adalah Desa Teluk Dalam, Bukit Raya, Sungai Seluang, Muara Jawa Ulu, dan Samboja Kuala di Kecamatan Samboja dan Muara Jawa.

Kemudian Desa Bumi Harapan, Kelurahan Mentawir, Desa Suka Raja, Wonosari, dan Tengin Baru di Kecamatan Sepaku.

"Potensi banjir ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti belum optimalnya tata ruang, curah hujan tinggi, kenaikan muka air laut, dan pembukaan lahan di hulu sungai," ujar Troy kepada Kompas.com, Senin (10/3/2025).

Teknologi Canggih

Troy memastikan, Otorita IKN terus berupaya melakukan pencegahan banjir secara holistik, meliputi penyediaan rekomendasi kebijakan multisektor melalui Dokumen Kajian Risiko Bencana, dan evaluasi kondisi eksisting area rawan banjir berdasarkan tata ruang IKN.

Kemudian pemantauan tutupan lahan di hulu sungai, pembangunan bangunan pengendali banjir, rehabilitasi lahan dengan tanaman berdaya serap air tinggi, dan embangunan sistem pemantauan banjir berbasis teknologi.

Upaya selanjutnya adalah pengawasan aktivitas ilegal yang berpotensi menimbulkan banjir, dan relokasi masyarakat di area rawan banjir.

Selain itu, upaya pengendalian banjir dan ketersediaan air baku dilakukan melalui penerapan konsep Zero Delta Q dan Water Sensitive Urban Development (WSUD).

Banjir di Desa Sukaraja, Kecamatan Sepaku dekat IKN Nusantara, Rabu (15/1/2025). Pada kejadian ini, 28 rumah warga terendam banjir, dan mengharuskan pihak terkait menyalurkan bantuan kebutuhan pokok kepada masyarakat yang terdampak.
TITIK BANJIR IKN - Banjir di Desa Sukaraja, Kecamatan Sepaku dekat IKN Nusantara, Rabu (15/1/2025) lalu. berdasarkan Kajian Risiko Bencana (KRB) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selama kurun waktu tahun 2020-2024. Simak daftar 10 titik rawan banjir di IKN Kaltim dan upaya Otorita untuk pencegahan banjir secara holistik. (HO/BPBD PPU)

Terkait pengembangan IKN dengan konsep smart forest city, Otorita juga telah mengimplementasikan Smart Water Management System (SWMS), dan pengembangan sistem pemantauan berbasis sensor Automatic Water Level Recorder (AWLR).

Untuk mendeteksi titik rawan banjir, digunakan teknologi seperti Early Warning System (EWS) dan Automatic Water Level Recorder (AWLR).

Baca juga: Nasib Warga Kukar dan PPU yang Lahannya Terdampak Pembangunan IKN, Sudah Dapat Kompensasi?

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved