Berita Ekonomi Terkini

Intip Peluang Cuan, Investasi Emas atau Simpan Dolar AS yang Lebih Menguntungkan?

Intip peluang cuan, investasi emas atau simpan dolar AS yang lebih menguntungkan?

Editor: Nisa Zakiyah
Grafis TribunKaltim.co via Canva
EMAS VS DOLAR - Gambar ilustrasi grafik nilai tukar mata uang yang diolah dari Canva, Minggu (2/2/2025). Intip peluang cuan, investasi emas atau simpan dolar AS yang lebih menguntungkan? (Grafis TribunKaltim.co via Canva) 

TRIBUNKALTIM.CO - Turbulensi ekonomi global belakangan ini mendorong masyarakat untuk mencari perlindungan nilai melalui investasi pada aset aman, dan emas menjadi salah satu primadonanya.

Sejalan dengan itu, tren pelemahan rupiah yang konsisten terhadap dolar AS hingga hampir menyentuh angka Rp17.000 turut membangkitkan minat masyarakat untuk menyimpan dolar AS sebagai alternatif.

Perencana keuangan Finante.id, Rista Zwestika mengatakan, emas dan dolar AS memang terlihat relevan terutama di tengah kondisi ekonomi global yang fluktuatif belakangan ini.

"Jawaban terbaik sebenarnya tergantung pada tujuan keuangan, profil risiko, dan kondisi pasar saat ini," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (15/4/2025).

Ia menambahkan, secara umum untuk jangka menengah hingga panjang dan ingin lindungi nilai kekayaan, emas lebih menguntungkan saat ini.

Sementara itu, untuk jangka pendek hingga menengah, ingin spekulasi kurs atau simpanan dalam mata uang asing, dolar bisa menarik, tapi lebih fluktuatif. 

Berikut ini adalah beberapa perbandingan investasi emas atau menyimpan dolar AS pada situasi ekonomi seperti saat ini.

1. Tujuan Investasi Emas

- Cocok untuk proteksi nilai jangka panjang (hedging terhadap inflasi).

- Dolar AS: Cocok untuk diversifikasi mata uang, apalagi jika punya kebutuhan transaksi internasional atau rencana traveling/studi di luar negeri. 

2. Potensi Keuntungan

- Emas: Nilainya cenderung naik saat inflasi tinggi dan ekonomi global tidak pasti.

Bersifat safe haven (tempat berlindung saat gejolak).

Saat ini, harga emas cenderung meningkat karena konflik geopolitik dan kebijakan suku bunga AS yang belum stabil. 

- Dolar AS: Menguat saat ekonomi negara berkembang (seperti Indonesia) melemah. 

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved