Berita Samarinda Terkini
Pemkot Samarinda Akan Tata Kampung Tenun jadi Permukiman Sehat
Walikota Andi Harun mengungkapkan Kampung Tenun akan menjadi salah satu contoh transformasi permukiman di Kota Samarinda
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Walikota Andi Harun mengungkapkan Kampung Tenun akan menjadi salah satu contoh transformasi permukiman di Kota Samarinda.
Andi Harun menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Samarinda tengah mempersiapkan program konsolidasi tanah dan bangunan yang akan diterapkan di Kampung Tenun.
Hal ini sebagai upaya menyulap kawasan kumuh menjadi lingkungan yang sehat, tertata, dan layak huni.
Sebelumnya, program tersebut sejatinya telah ia sosialisasikan sebelum kembali menjabat di periode kedua.
Program ini, kata Andi Harun, lebih dari sekadar bedah rumah biasa.
Baca juga: BNNK Samarinda Ingin Intervensi Kampung Tenun dan Lambung Mangkurat, Ini Tujuannya
“Jika program bedah rumah hanya menyasar perbaikan unit rumah secara individu, maka program konsolidasi ini diperuntukkan bagi penataan kawasan permukiman secara menyeluruh,” jelasnya.
Tidak seperti banyak kota besar yang memilih pembangunan vertikal atau rumah susun, Andi Harun menyatakan bahwa Samarinda memiliki ruang cukup untuk melakukan penataan ulang secara horizontal.
Dengan demikian, alih-alih membangun gedung bertingkat, kawasan ini akan dilakukan resizing atau penataan ulang rumah yang ada agar lebih sesuai dengan konsep pemukiman sehat dan tertata.
Sehingga nantinya, program ini akan mencakup perbaikan besar-besaran terhadap jalan-jalan sempit, rumah yang tidak layak huni, hingga penataan ruang publik yang lebih baik.
“Jalan-jalan sempit akan diperlebar, rumah yang tidak layak huni akan diubah menjadi rumah yang sehat dan layak, dilengkapi dengan ruang bermain, ruang publik (public space), serta memperhatikan sirkulasi udara yang baik dan lingkungan yang sehat," ujar Andi Harun.
Meski konsep penataan kawasan permukiman ini besar, Andi Harun menegaskan bahwa pelaksanaan program ini tetap memerlukan persetujuan dari warga setempat.
Partisipasi masyarakat menjadi kunci utama dalam merancang kota yang berkembang tanpa meninggalkan identitas dan kepentingan mereka.
“Pelaksanaannya harus mendapatkan persetujuan dari seluruh warga yang tinggal di kawasan tersebut. Kami akan mendengarkan aspirasi mereka, yang kemudian akan divisualisasikan ke dalam desain penataan kawasan," jelasnya.
Dari sisi teknis, Andi Harun menekankan pentingnya tim yang terdiri dari ahli tata ruang, arsitek, dan unsur lingkungan dalam memastikan kualitas desain dan pelaksanaan yang tepat.
Dengan demikian, proyek ini tidak hanya akan merombak struktur fisik kawasan, tetapi juga memperbaiki kualitas hidup masyarakat.
DLH Samarinda Tutup TPS di Jalan Teuku Umar dan Bangun TPS Baru di Pasar Kedondong |
![]() |
---|
Banjir Samarinda Kian Mengkhawatirkan, DPRD Dorong Penanganan Menyeluruh |
![]() |
---|
Fenomena Balapan Liar Samarinda, Camat Dorong Wadah Resmi untuk Anak Muda |
![]() |
---|
Walikota Samarinda Tegaskan Keluarga Pejabat jadi Garda Terdepan Pencegahan Korupsi |
![]() |
---|
Dishub Samarinda Ingatkan Pelaku Usaha agar Jalan Umum tak Jadikan Lahan Parkir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.