Banjir di Bukit Subur
5 Fakta Banjir di Bukit Subur Penajam Paser Utara Kaltim, Sungai Sempit hingga Solusi dari Warga
Desa Bukit Subur di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur dilanda banjir pada Senin, rumah warga terendam banjir
Penulis: Ilo | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Desa Bukit Subur di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur dilanda banjir pada Senin (21/4/2025).
Terlihat genangan air menghiasi kawasan pemukiman penduduk Desa Bukit Subur, Penajam Paser Utara.
Berikut 5 fakta soal Desa Bukit Subur kebanjiran yang dirangkum oleh TribunKaltim.co dari berbagai sumber resmi.
Simak sebagai berikut:
- Ratusan Jiwa Terkena Dampak Banjir
Banjir kembali menimpa Desa Bukit Subur, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Senin (21/4/2025).
Hal ini diutarakan oleh Kepala Desa Bukit Subur, Asep Andriawan melalui via WhatsApp.
Dia menguraikan, sebanyak 10 rukun tetangga terkena dampak banjir.
Mereka ini yakni:
- RT.01;
- RT.02;
- RT.03;
- RT.04;
- RT.05;
- RT. 06;
- RT. 07;
- RT. 09;
- dan RT.10
Bukan hanya itu, sebanyak 141 kepala keluarga dengan 457 jiwa terdampak banjir tahunan ini.
Meski ketinggian air banjir capai 2 meter, namun sebagian warga memilih tidak mengungsi.
2. Akibat Meluapnya Volume Sungai Riko
Menurut informasi yang diterima TribunKaltim.co, banjir ini karena intensitas hujan yang cukup tinggi yang terjadi pada Minggu 20 April 2025 hingga Senin (21/4/2025) sekitar 02.00 Wita di Wilayah Desa Bukit Subur.
Hal ini mengakibatkan meluapnya air Sungai Riko yang berdampak pada naiknya tinggi muka air pada rumah warga yang berada di pada area rendah dan sekitar bantaran sungai.
Kata Kepala Desa Bukit Subur, Asep Andriawan mengatakan, banjir ini terjadi karena meluapnya Sungai Riko akibat hujan yang menguyur sejak dini hari.
Saat ini lanjutnya, ketinggian air mencapai hingga 2 meter dan di lantai rumah warga mencapai 1 meter.
Meski ketinggian air capai 2 meter lanjutnya, namun warga tidak mengungsi karena saat ini air mulai surut.

3. Banyak Warga Tinggal Dekat Sungai Riko
Kepala Desa Bukit Subur, Asep Andriawan membeberkan, banjir yang melanda Desa Bukit Subur merugikan banyak warga dan paling banyak tinggal dekat Sungai Riko.
Ia mengatakan, Sungai Riko meluap tidak bisa tampung banyak air hingga kemudian menyebabkan banjir. Kondisi terkini Sungai Riko terjadi penyempitan sungai terutama di wilayah yang berbelok.
“Sementara warga banyak tinggal di dekat sungai,” kata Asep.
Asep mengatakan bahwa banjir seperti ini kerap terjadi terutama saat hujan deras.
Untuk mengantisipasi agar tidak terulang, ia mengusulkan agar dilakukan normalisasi sungai dan dibangun embun terutama di hulu sungai agar bisa menampung air.
4. Kondisi Terkini Mulai Surut
Hujan lebat yang melanda sebagian wilayah di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur menyebabkan genangan banjir.
Salah satu yang terdampak yakni Desa Bukit Subur, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara, Kuncoro dalam laporan Pusdalops mengatakan bahwa, hingga saat ini kondisi banjir sudah perlahan surut.
Tim yang bertugas di lapangan juga sudah melakukan proses evakuasi pada korban terdampak, juga terhadap barang-barang berharga.

Meski demikian, tetap dilakukan pemantauan Tinggi Muka Air (TMA) di lokasi banjir tersebut.
“Saat ini tim juga sudah melakukan pendataan dan identifikasi di wilayah terdampak,” ungkapnya pada Senin 21 April 2025.
5. Usulkan Normaliasi Sungai
Adanya genangan banjir di Desa Bukit Subur, Penajam Paser Utara, masyarakat pun mengusulkan kepada pemerintah untuk melakukan langkah-langkah yang tepat.
Pasalnya, banjir seringkali terjadi saat hujan deras turun.
Baca juga: BPBD Beber Pemicu Terjadinya Banjir di Sejumlah Wilayah Paser Kaltim
Demikian dibeberkan oleh Kepala Desa Bukit Subur, Asep Andriawan.
Disebutkan, banjir seperti ini di Desa Bukit Subur kerap terjadi terutama saat hujan deras.
Untuk mengantisipasi agar tidak terulang, ia mengusulkan agar dilakukan normalisasi sungai dan dibangun embun terutama di hulu sungai agar bisa menampung air.
(TribunKaltim.co/Samir dan Nita Rahayu)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.