Berita Paser Terkini

DTPH Paser Kaltim Ungkap akan Manfaatkan 3.000 Hektar Lahan Tidur untuk Area Persawahan

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kabupaten Paser akan memanfaatkan ribuan hektar lahan tidur yang ada di daerah

TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
OPTIMALISASI LAHAN - Salah satu lahan pertanian yang ada di Kecamatan Paser Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Rabu (1/5/2024). Terdapat 3.000 hektar lahan tidur yang akan dimanfaatkan DTPH Paser untuk area persawahan. (TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM). 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kabupaten Paser akan memanfaatkan ribuan hektar lahan tidur yang ada di daerah.

Pemanfaatan tersebut melalui program optimalisasi lahan dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI, melalui pembentukan Brigade Pangan (BP).

Kepala DTPH Paser, Erwan Wahyudi mengatakan Kementan akan mensupport berbagai kebutuhan untuk optimalisasi lahan di daerah.

"Kami sudah menyiapkan 3.000 hektar lahan pertanian di Paser, yang nantinya akan disupport berupa alat pertanian dan kebutuhan lainnya," terang Erwan saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Minggu (27/4/2025).

Pemberian bantuan tersebut nantinya akan menyesuaikan kebutuhan dari BP yang sudah dibentuk dalam suatu wilayah.

"Misalnya di Desa Sungai Tuak terbentuk 2 BP, nanti akan diberikan bantuan sesuai kebutuhan mereka. Bahkan kalau petani tidak bisa mengelola lahannya, bisa diserahkan pengelolaannya ke BP dan hasilnya akan dibagi," tambahnya.

Baca juga: Ditabrak Perahu Nelayan, Jembatan Kayu di Desa Tanjung Aru Paser Kaltim Hampir Ambruk

Dengan optimalisasi lahan tersebut, kata Erwan lahan-lahan tidur yang ada di Bumi Daya Taka bisa dimanfaatkan.

Ribuan hektar lahan tersebut nantinya akan difokuskan untuk pengembangan sawah, dikarenakan lahan yang akan dimanfaatkan kebanyakan area rawa.

"Jadi 3.000 hektar lahan ini fokusnya ke sawah dulu, lahan-lahan rawa ini yang akan digunakan karena susah dikelola kalau tidak dapat bantuan," ungkap Erwan.

Disamping itu, dari program tersebut juga akan dioptimalkan untuk peningkatan produksi dan jumlah panen petani dari yang sebelumnya masih kurang optimal.

Untuk wilayah Kabupaten Paser, petani hanya bisa menanam padi sekali dalam setahun dengan hasil produksi mencapai 3 ton gabah.

"Kita upayakan petani kita bisa menanam padi cuman sekali dalam setahun, kita upayakan dua sampai tiga kali dalam setahun dan produksinya bisa kita tingkatkan 5 sampai 8 ton sekali panen," ungkap Erwan.

Para petani juga tidak perlu khawatir akan produksi mereka, dikarenakan sudah ada Bulog yang siap menyerap Gabah Kering Panen (GKP) dengan harga Rp6.500 per kilogramnya.

"Para petani tidak usah khawatir lagi hasil panen mereka dibeli dengan harga murah atau tidak laku, karna Bulog siap untuk membeli dengan harga Rp6.500 per kilogramnya tanpa ada potongan," tutup Erwan. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved