Berita Paser Terkini
Ditabrak Perahu Nelayan, Jembatan Kayu di Desa Tanjung Aru Paser Kaltim Hampir Ambruk
Salah satu jembatan kayu di Desa Tanjung Aru, Kecamatan Tanjung Harapan, Kabupaten Paser alami kerusakan setelah ditabrak kapal nelayan
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Salah satu jembatan kayu di Desa Tanjung Aru, Kecamatan Tanjung Harapan, Kabupaten Paser alami kerusakan setelah ditabrak kapal nelayan.
Insiden itu membuat sebagian badan jembatan nyaris ambruk, sehingga tidak lagi digunakan oleh warga untuk beraktivitas setiap harinya.
Sekretaris Camat (Sekcam) Tanjung Harapan, Agus Suryanto mengatakan kapal nelayan terseret ombak sehingga menghantam badan jembatan.
"Waktu itu angin kencang, jangkar kapal tidak mampu menahan bobot kapal sehingga kapal terseret ombak hingga menghantam jembatan," terang Agus saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Minggu (27/4/2025).
Jembatan tersebut bukanlah satu-satunya akses bagi masyarakat, namun kerap digunakan oleh nelayan saat air laut sedang surut.
Baca juga: Pemkab Paser Proaktif Cegah ASN Terjerat Pinjol dan Investasi Bodong dengan Edukasi Keuangan
Disamping itu, lokasi dari jembatan itu tidak berada di pemukiman padat penduduk sehingga terbilang jarang digunakan oleh penduduk setempat.
"Biasanya dipakai nelayan saat air laut sangat surut, karena saat pasang itu, nelayan parkir perahu disamping rumahnya masing-masing," tandas Agus.

Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Desa (Sekdes) Tanjung Aru, Andi Awaluddin Iderus membenarkan perihal rusaknya salah satu jembatan kayu di wilayahnya.
"Sudah lama rusaknya, kalau tidak salah kejadiannya akhir tahun 2023 karena ditabrak oleh perahu nelayan sehingga jembatan pakkamase itu hampir ambruk," terang Awal.
Panjang dari jembatan tersebut sekitar 50 meter dengan lebar 4 meter, dan sebelumnya telah direncanakan untuk diusulkan upaya perbaikan.
Baca juga: BERITA FOTO: Penampakan Tugu Burung Tiung di Paser Kaltim Rusak, Rangka Besi Terlihat
Jembatan Pakkamase berjarak sekitar 100 meter dari badan jalan, yang kerap digunakan warga di area sekitar.
"Biasanya digunakan oleh petambak dan pengepul ikan, jadi kapal-kapal kecil atau ketinting berlabuh di jembatan pakkamase tersebut," ungkap Awal.
Perihal perbaikan dari jembatan tersebut, sebelumnya telah dimusyawarahkan antara tokoh masyarakat, nelayan dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Tokoh masyarakat setempat juga telah bersedia untuk membantu biaya perbaikan dari jembatan tersebut.
"Awalnya ada rencana untuk diperbaiki, cuman dari BPD bilangnya jembatan itu bukan aset desa karena belum ada serah terima dari provinsi untuk dihibahkan. Status jembatan itu sampai sekarang belum jelas, sehingga dari pemerintah desa tidak memiliki kewenangan," tutup Sekdes Tanjung Aru. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
32 Ribu Warga Paser Akan Rasakan Air Bersih dari Instalasi Pengelolaan Air yang Dibangun Kideco |
![]() |
---|
Alasan Pemerintah Kecamatan Muara Paser Luncurkan Inovasi Pembuatan Peta Indikatif Desa |
![]() |
---|
DPRD Paser Berkontribusi dalam Capaian MCSP, Optimalkan Perencanaan dan Penganggaran |
![]() |
---|
Pemkab Paser Belum Terima Informasi Resmi soal Pemangkasan Dana Transfer Pusat |
![]() |
---|
Asrama Mahasiswa Paser di Makassar Akan Diperbaiki, Wabup Ikhwan: Fasilitas Harus Dijaga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.