Jembatan Mahakam Ditabrak Lagi
Akhmed Reza Fachlevi Ingatkan Dampak Ekonomi Bila Jembatan Mahakam I Samarinda Ditutup
DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi mengingatkan terkait keputusan penutupan Jembatan Mahakam I di Kota Samarinda, Kalimantan Timur
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi mengingatkan terkait keputusan penutupan Jembatan Mahakam I di Kota Samarinda, Kalimantan Timur harus memperhatikan dua aspek krusial yakni keselamatan dan dampak perekonomian.
Ia yang berada di Komisi III yang membidangi Pekerjaan Umum, Perencanaan Pembangunan, Perhubungan, Pertambangan dan Energi Sumber Daya Mineral dan Migas, Perumahan Rakyat dan Lingkungan Hidup, serta Penelitian dan Pengembangan Daerah berpandangan agak berbeda.
Menurutnya, harus diingat bahwa kewenangan baik dari sisi darat maupun sungai berada di pemerintah pusat.
“Sisi darat merupakan kewenangan Kementerian PUPR, sementara sisi perairan berada di bawah Kementerian Perhubungan,” ujarnya kepada TribunKaltim.co pada Selasa (29/4/2025).
Baca juga: Kulit Beton Jembatan Mahakam I Samarinda Terkelupas karena Ditabrak Tongkang, Harus Ditutup Dulu
DPRD Kaltim memiliki fungsi pengawasan, tentu bisa memberi usulan dan mengawal rekomendasi kepada pemerintah pusat, bukan mengambil keputusan mutlak.
Reza menekankan pula, keputusan hukum terhadap pelaku insiden sepenuhnya merupakan wewenang aparat penegak hukum.
“Setiap rekomendasi, apalagi yang menyangkut penutupan Sungai Mahakam, harus dikaji secara matang. Jangan sampai menimbulkan kerugian besar bagi berbagai pihak dan memicu keresahan di masyarakat,” menurutnya.
Ia memberi catatan bahwa dampak dari penutupan Mahakam sangat besar, bukan hanya terhadap perekonomian lokal.

Tetapi juga terhadap kepentingan nasional, jika alur sungai ditutup, serta berpotensi kerugiannya bisa meliputi:
1. Terganggunya rantai pasok batu bara, yang dapat menyebabkan kerusakan atau bahkan kebakaran pada jetty dan ponton
2. Kehilangan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), yang selama ini menjadi andalan pendapatan negara dari sektor energi
3. Terganggunya penghidupan ribuan warga, khususnya mereka yang bergantung pada industri batu bara, pelayaran, dan bongkar muat
4. Rusaknya citra Indonesia di mata internasional, karena dianggap tidak mampu menjamin stabilitas dan keamanan jalur pelayaran strategis
Sebagai kader Partai Gerindra, Reza menegaskan bahwa pihaknya tegak lurus pada arahan Presiden RI, yaitu menjaga stabilitas ekonomi nasional dan memastikan keselamatan masyarakat.
Tetapi, ia menilai fokus utama saat ini semestinya bukan pada penutupan sungai.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.