Berita Nasional Terkini

Terungkap Sumber Biaya untuk Kirim Siswa ke Barak Militer, Dedi Mulyadi: Yang Penting Jalan Dulu

Inilah penjelasan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi soal sumber biaya untuk program kirim siswa bermasalah ke barak militer.

Tribun Jabar/ Dian Herdiansyah
GUBERNUR DEDI MULYADI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Sukabumi, Kamis (10/4/2025). Penjelasan Dedi Mulyadi soal sumber biaya untuk kirim siswa bermasalah ke barak militer (Tribun Jabar/ Dian Herdiansyah) 

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah penjelasan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi soal sumber biaya untuk program kirim siswa bermasalah ke barak militer.

Diungkapkan Dedi Mulyadi, sumber biayanya berasal dari biaya operasional kepala daerah.

Saat ini, kata dia, program tersebut sudah bergulir di Kabupaten Purwakarta yang dimulai pada Kamis (1/5/2025) dan Kota Bandung yang baru dimulai hari ini, Jumat (2/5/2025).

"Ya sementara ini saya support, Bupati (Purwakarta) juga support dari biaya operasional mereka. Bupati Purwakarta itu dari biaya operasional," ujar Dedi Mulyadi di Rindam III Siliwangi, Jalan Menado, Kota Bandung.

Baca juga: Penjelasan Dedi Mulyadi soal Julukan Gubernur Konten dari Gubernur Rudy Masud: Dia Ingin Muji Saya

Dedi menyebut bahwa untuk selanjutnya, biaya yang digunakan untuk program tersebut akan dimasukkan pada anggaran perubahan mendatang.

Adapun biaya tersebut dipergunakan untuk biaya makan dan pemenuhan kegiatan para peserta didik yang sedang diberi pembinaan oleh TNI maupun Polri.

PENDIDIKAN MILITER SISWA - (Kiri) Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi hadir dalam pembukaan pendidikan militer pertama di Kabupaten Purwakarta, Jabar, pada Kamis (1/5/2025). (Kanan) Para pelajar saat mengikuti pendidikan militer di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Kamis (1/5/2025).
PENDIDIKAN MILITER SISWA - (Kiri) Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi hadir dalam pembukaan pendidikan militer pertama di Kabupaten Purwakarta, Jabar, pada Kamis (1/5/2025). (Kanan) Para pelajar saat mengikuti pendidikan militer di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Kamis (1/5/2025). (Instagram @dedimulyadi71 | TribunJabar.id/Deanza Falevi)

"Tetapi mungkin nanti di perubahan anggaran dimasukkan dalam sistem, kan yang penting jalan dulu," ucapnya.

"Misalnya begini deh, mereka butuh makan, masa kita enggak bisa ngirim makan sih. Pemda provinsi juga bisa ngirim makan tiap hari, enggak ada masalah," kata Dedi.

Dia menjelaskan bahwa program ini menargetkan perubahan perilaku siswa bermasalah menjadi lebih disiplin dan juga pada tingkat kebugaran tubuh mereka agar bisa lebih baik.

Siswa akan diberikan jadwal teratur mulai dari waktu bangun dan tidur, lalu olahraga, serta kegiatan belajar secara ketat. Dengan harapan, hal tersebut secara perlahan membuat mereka lebih disiplin.

"Gizinya cukup, istirahatnya cukup, olahraganya cukup. Sistem pembelajaran di sekolahnya cukup, kan mereka tetap belajar di sekolah, cuma gurunya saja mengajarnya di sana (barak)," tutur Dedi.

Siswa Dikirim ke Barak Militer Sudah Dapat Izin Orang Tua

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menegaskan siswa-siswa nakal yang dikirim ke barak militer sudah mendapatkan izin dari orang tua.

Pasalnya mereka yang didaftarkan program pembinaan di barak militer adalah siswa yang kenakalannya sudah mengarah pada tindakan kriminal.

Selain itu mayoritas orang tua para siswa nakal ini sudah tidak punya kesanggupan untuk mendidik.

Halaman
123
Sumber: Tabloid Nakita
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved