Berita Nasional Terkini
Prabowo dan Try Sutrisno Duduk Bersebelahan, Presiden Tidak Singgung soal Usulan Pemakzulan Gibran
Prabowo dan Try Sutrisno duduk bersebelahan di acara halal bihalal, Presiden tidak singgung soal usulan pemakzulan Gibran Rakabuming Raka.
Padahal, menurut Ray Rangkuti, Prabowo Subianto masih dapat menyampaikan dirinya tidak berkenan dengan poin kedelapan berupa pemakzulan wakil presiden dalam deklarasi Forum Purnawirawan TNI.
"Sebetulnya kalau Pak Presiden tidak berkenan dengan usulan dari para purnawirawan ini, beliau bisa menyampaikannya dengan bahasa yang halus," kata Ray.
"Misalnya, menyatakan bahwa mohon maaf untuk sementara ini fokus kita adalah membangun ekonomi. Yang politik-politik nantilah setelah ekonomi kita ini mungkin jauh lebih baik," lanjutnya.
Selain itu, Prabowo juga tidak memberi penekanan soal penolakan usulan dicopotnya Gibran Rakabuming Raka.
Sebab, kepala negara hanya berpidato soal semangat WNI, semangat prajurit, didikan para senior, dan sebagainya.
Selanjutnya, Ray Rangkuti menyebut bahwa posisi duduk Prabowo dan Try Sutrisno ini dapat menyiratkan status senior dan junior.
"Dudukan antara Pak Prabowo dengan Pak Try Sutrisno yang bersamping-sampingan itu bisa dimaknai sebagai senior junior," jelas Ray Rangkuti.
Posisi duduk yang berdampingan dengan Try Sutrisno, kata Ray, juga seolah menjadi setting atau pengaturan untuk tidak memperlihatkan penolakan Prabowo terhadap usulan pemakzulan Gibran.
"Posisinya Pak Prabowo ini masih 50-50. Sebab, kalau misalnya secara politik itu ada keinginan untuk menolak permintaan para purnawirawan itu, mungkin akan ada settingan-nya bagaimana agar kelihatan Pak Prabowo tidak berdampingan langsung dengan Pak Try Sutrisno gitu," paparnya.
Reaksi Rocky Gerung
Akademisi sekaligus ahli filsafat Rocky Gerung menyoroti pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional RI Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut usulan pemakzulan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka kampungan.
Sebagai informasi, purnawirawan TNI Luhut Binsar Pandjaitan menilai, pihak-pihak yang mendesak Gibran untuk dicopot, kampungan.
“Ah itu apasih. Kita itu harus kompak, gitu aja sekarang. Ini keadaan dunia begini, ribut-ribut begitu kan kampungan itu,” kata Luhut di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/5/2025).
“Kita harus fokus bagaimana mendukung pemerintahan dengan baik,” imbuhnya.
Sebelumnya, sejumlah purnawirawan perwira tinggi TNI telah menyatakan untuk mendesak agar Gibran dicopot dari jabatannya sebagai Wapres RI.
Baca juga: Prabowo Bantah Jadi Boneka Jokowi, Singgung Polemik Ijazah Palsu di Depan Gibran
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.