Idul Adha 2025
Harga Sapi Kurban Idul Adha 2025 di Balikpapan Kaltim Berdasarkan Jenis dan Bobotnya
Berikut referensi harga sapi kurban 2025 untuk Idul Adha di Balikpapan Kaltim lengkap jenis dan bobotnya.
Penulis: Ardiana | Editor: Briandena Silvania Sestiani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Berikut referensi harga sapi kurban 2025 untuk Idul Adha di Balikpapan Kaltim lengkap jenis dan bobotnya.
Berdasarkan SKB 3 Menteri, Hari Raya Idul Adha 2025 diperkirakan jatuh pada hari Jumat, 6 Juni 2025.
Jelang Idul Adha 2025, masyarakat muslim mulai bersiap untuk melaksanakan ibadah kurban.
Salah satu hewan kurban yang paling banyak diminati adalah sapi, dengan berbagai jenis dan bobot yang tersedia di pasaran.
Baca juga: Kapan Idul Adha 2025? Ini Tanggal Versi NU, Muhammadiyah dan Pemerintah
Tentunya, harga sapi kurban 2025 beragam sesuai dengan jenis, usia, bobot hingga jantan maupun betina.
Bagaimana harga sapi kurban di Balikpapan?

Harga sapi kurban yang dijual pedagang musiman di Balikpapan meningkat dari tahun sebelumnya.
Hal ini disampaikan langsung oleh Pedagang hewan kurban yang berjualan di kawasan jalan Marsma R Iswahyudi Balikpapan Selatan, Harman.
Ia mengatakan, harga sapi kurban tahun ini naik sekitar Rp 500 ribu dari tahun 2024 lalu. Ia membeberkan, naiknya harga hewan kurban tersebut disebabkan oleh beberapa faktor.
Mulai dari tingginya harga sapi dari peternak, naiknya harga pakan, hingga meningkatnya transportasi dan proses masa karantina yang cukup rumit.
"Harganya naik sedikit dibanding tahun kemarin, sekitar Rp 500 ribu. Karena sapi di kampung juga naik, masa karantinanya juga lama. Belum lagi pakannya. Kita ambil di peternak, jadi mahal," jelasnya, Kamis (8/5/2025).
Akibatnya, Harman juga terpaksa tak mengambil banyak pasokan sapi karena tingginya modal yang harus ia keluarkan.
"Stok juga berkurang dari kemarin, padahal kemarin bawa 100-an sapi. Tapi saya lihat, di Balikpapan memang kurang penjual, karena berkurangnya sapi dari Sulawesi," ungkapnya.
Harga Sapi Berdasarkan Jenis dan Beratnya
Melalui pantauan Tribunkaltim.co di salah satu tanah lapang kios sementara milik Harman, terdapat sekitar 81 ekor sapi yang ia jual. 5 diantaranya merupakan sapi jenis limosin, sementara sisanya merupakan sapi bali.
Harman juga membeberkan, sapi yang ia jual memiliki berat mulai dari 85 kg hingga 150 kg. Sapi kurban yang ia jual, imbuhnya, telah melewati masa karantina dan uji sampel selama 14 hari sebelum dikirim ke Balikpapan.
"Kalau yang Bali, harganya Rp 20 juta sampai Rp 30 juta. Kalau limosin, lebih mahal lagi, tergantung berat. Lebih dari Rp 30 juta.
Penjualannya belum kelihatan kalau sekarang, karena masih baru," pungkasnya.
Penyebab Kenaikan Harga Kata Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Balikpapan
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Balikpapan memperkirakan lonjakan harga kurban akan terjadi jelang Idul Adha 2025.
Kepala Bidang Kehewanan dan Peternakan di Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Balikpapan, Mohamad Bisri, mengatakan, salah satu penyebab kenaikan harga kurban dipicu dari pembatasan lalulintas hewan ternak dari luar daerah.
Terlebih, kata dia, saat ini Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) marak terjadi di wilayah Jawa pada Akhir 2024 lalu.
Sehingga, pembatasan lalulintas ternak dari luar daerah menjadi salah satu upaya pencegahan penyebaran di Balikpapan.
"Faktor peningkatan harga, karena adanya pembatasan lalu lintas ternak dari luar daerah. Karena banyak terindikasi penyakit PMK, apalagi tahun 2024 lalu sempat mewabah kembali di wilayah Jawa," jelasnya, Selasa (6/5/2025).
Selain itu, meningkatnya biaya pakan, hingga biaya transportasi juga memicu kenaikan harga kurban.
"Peningkatan harga memang terjadi dari tahun lalu, selalu ada. Karena meningkatnya biaya pakan, transportasi dan lain-lain, jadi harganya naik," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan, hingga saat ini belum menemukan kasus PMK, khususnya peternak di wilayah Balikpapan.
Meski begitu, DKP3 Balikpapan juga melakukan pencegahan seperti pemberian vaksinasi, pengobatan hingga bantuan perawatan.
Baca juga: Jelang Idul Adha 2025, Komisi II DPRD Balikpapan Bakal Turun Cek Kesehatan Hewan Kurban
"Pemerintah Provinsi mengeluarkan kebijakan terkait ternak sapi dari jawa timur yang boleh masuk kesini (wilayah Balikpapan), juga, hanya beberapa wilayah di Sulawesi. Sehingga, areanya lebih sempit dan mengakibatkan peningkatan harga. Tapi untuk 2025, belum kami temukan PMK secara valid," pungkasnya.
5 Tips Memilih Hewan Kurban
Dikutip dari laman resmi Baznas dan Bekasi Kab melalui Tribunnews, berikut 5 tips memilih hewan kurban yang baik untuk Idul Adha 2025:
1. Pastikan Hewan Kurban adalah Hewan Ternak
Dalam syariat Islam, hewan yang dapat digunakan untuk berkurban adalah hewan ternak.
Hewan ternak yang di maksud adalah unta, kambing, domba, sapi dan kerbau.
Sementara itu, Isbah menjelaskan bahwa ada beberapa urutan hewan yang paling utama untuk berkurban.
Yang paling utama adalah unta, kemudian sapi atau kerbau.
Dan yang teakhir adalah kambing atau domba.
2. Umur Hewan Kurban
Dari beberapa pilihan hewan kurban, semuanya memiliki syarat umur yang berbeda-beda.
Kambing atau domba: minimal 1 tahun
Sapi atau kerbau: 2 tahun
3. Pastikan Hewan Kurban dalam Kondisi Sehat
Hewan yang dipilih untuk kurban, sebaiknya dalam kondisi sehat.
Kondisi sehat yang dimaksud adalah:
Mata cerah dan tidak belekan
Bulu bersih dan tidak kusam
Cermin hidung basah dan bersih
Tidak kurus
Gerakan lincah
Kotoran normal
Nafsu makan yang baik
4. Pastikan Hewan Kurban Tidak Cacat
Selain dalam kondisi seperti di atas, kamu perlu memastikan bahwa hewan kurban yang kamu pilih tidak cacat, seperti:
Tidak buta
Tidak pincang
Daun telinga utuh
Buah zakar utuh dan lengkap sepasang
5. Lokasi Pembelian Hewan Kurban
Selain beberapa tips di atas, kamu juga perlu memastikan lokasi pembelian hewan kurban.
Pastikan kamu membeli hewan kurban yang tidak berada di tempat pembuangan sampah.
Pasalnya, hewan yang berada di lokasi tersebut berpotensi menganduh bahan berbahaya di dalam tubuh.
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.