Berita Nasional Terkini

Sentil Program Dedi Mulyadi, Rocky Gerung Sebut Lebih Baik Preman yang Dibawa ke Barak Militer

Sentil program Dedi Mulyadi, Rocky Gerung sebut lebih baik preman yang dibawa ke barak militer bukan anak nakal.

Penulis: Aro | Editor: Rita Noor Shobah
Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel
BARAK MILITER - Gubernur Jabar Dedi Mulyadi bersama siswa yang sedang dibina di barak TNI, Purwakarta. Foto tersebut merupakan tangkapan gambar dari video Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel yang tayang Sabtu (3/5/2025). Sentil program Dedi Mulyadi, Rocky Gerung sebut lebih baik preman yang dibawa ke barak militer bukan anak nakal. (Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel) 

Rocky mengungkapkan preman itu dibackup oleh kekuatan politik tertentu sehingga merangsek ke dalam wilayah publik. 

Preman, kata Rocky, juga bisa dijadikan umpan untuk persaingan politik.

"Jadi tetap kita lihat area persaingan politik dan bisnis ini itu yang jadi wilayah kekerasan premanisme dan kehidupan kita hari-hari ini memang sekali lagi jadi semacam peluang ee orang karena ketiadaan kerjaan atau harapan masa depan.

Maka bertambahlah gejala premanisme," katanya.

Rocky juga mengungkit penyelesaian masalah preman pada masa Orde Baru yang tanpa proses hukum.

"Dieksekusi aja tanpa proses hukum yang kita sebut Petrus yang kemudian diakui oleh Pak Harto sebagai upaya dia untuk memberi rasa aman pada penduduk.

Tapi itu kemudian melanggar HAM karena tidak ada pengadilan dipetrus artinya ditembak dan digeletakkan untuk memberi efek jera.

Efek jera tentu bukan si pada si preman, tapi pada masyarakat yang melihat bahwa pada waktu itu kan mayat bergeletakan dan disebut penembak misterius karena tidak terdeteksi ya siapa pelakunya," ungkapnya.

Prabowo Resah

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto mengaku resah dengan aksi premanisme berkedok Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).

Baca juga: Terungkap Sumber Biaya untuk Kirim Siswa ke Barak Militer, Dedi Mulyadi: Yang Penting Jalan Dulu

Hal itu disampaikan Juru bicara Presiden yang juga merupakan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (9/5/2025).

"Jadi pak presiden, pemerintah, betul-betul resah," kata Prasetyo.

Presiden kata Prasetyo telah berkoordinasi dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membahas hal tersebut.

Presiden tidak ingin aksi premanisme tersebut menghambat iklim investasi.

"Dan beberapa hari yang lalu beliau (Presiden) berkoordinasi dengan Jaksa Agung, berkoordinasi dengan pak Kapolri, untuk mencari jalan keluar terhadap terutama pembinaan terhadap teman-teman ormas supaya tidak mengganggu iklim perusahaan dan mengganggu keamanan ketertiban masyarakat," katanya.

Prasetyo mengatakan bahwa pemerintah juga merasakan keresahan keresahan masyarakat terkait aksi premanisme yang terjadi.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved