Berita Nasional Terkini

Sosok dan Rekam Jejak Dudung Abdurachman, Suruh Hercules Minta Maaf atas Arahan Presiden Prabowo

Hercules, Ketua Umum GRIB Jaya akhirnya meminta maaf kepada purnawariawan TNI Jenderal Gatot Nurmanto dan Mayjen (purn) Yayat Sudrajat.

Editor: Heriani AM
YouTube/Kompas
HERCULES MINTA MAAF - Jenderal Dudung Abdurachman. Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) yang kini menjadi Penasihat Khusus Presiden urusan Pertahanan Nasional, Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman, menyuruh Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Hercules, untuk meminta maaf kepada para purnawirawan jenderal TNI yang berseteru dengannya. 

Sementara sederet pendidikan umum yang pernah ditempuhnya antara lain yaitu SDN Patrakomala Kota Bandung (1972–1979), SMP Kartika XIX-1 Kota Bandung (1979–1982), SMA Negeri 9 Bandung (1982–1985), S-1 Fakultas Ekonomi UnKris Jakarta (2010), S-2 Fakultas Ekonomi STIE Makassar (2013), S-3 Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti (2022), dan Guru Besar Manajemen Strategis Sekolah Tinggi Hukum Militer AHM-PTHM (2023).

Nama lengkap berikut dengan gelarnya yakni Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. H. Dudung Abdurachman, S.E., M.M.

Karier Dudung Abdurachman telah malang melintang di institusi TNI AD.

Baca juga: Kelompok Advokat Usul ke DPR agar GRIB Ditindak Tegas, Hercules: Saya Tidak akan Pakai Cara Saya

Berbagai jabatan strategis sudah pernah diembannya.

Dudung mengawali kariernya sebagai anggota TNI AD dengan menjabat sebagai Danton III Kompi B Yonif 744/Satya Yudha Bakti pada tahun 1988.

Jenderal asal Bandung ini kemudian tercatat pernah menjabat sebagai Danton II Kompi B Yonif 744/Satya Yudha Bakti (1992–1993), Danton I Kompi B Yonif 744/Satya Yudha Bakti (1993–1994), Kasi 2 Yonif 741/Satya Bhakti Wirottama (1994–1995), Dankipan A Yonif 741/Satya Bhakti Wirottama (1995), dan Dan Kelas Satdik Sarcab PK Pusdikif Pussenif (1995–1998).

Selain itu, Dudung juga sempat menduduki posisi sebagai Wadanyonif 410/Alugoro (1998–1999), Wadanyonif 401/Banteng Raider (1999–2000), Kasdim 0733/BS Semarang (2000–2002), Pabandyaops Kodam II/Sriwijaya (2002), Danyonif 143/Tri Wira Eka Jaya (2002–2004), Dandim 0406/Musi Rawas (2004–2006), dan Dandim 0418/Palembang (2006–2008).

Tak sampai di situ, ia juga pernah mengemban jabatan sebagai Pabandya 2/Lurjahril Mabesad (2008–2009), Pabandya 3/Diaga Mabesad (2009–2010), Aspers Kasdam VII/Wirabuana (2010–2011), Danrindam II/Sriwijaya (2011–2012), Paban I/Ren Spersad (2012–2013), Paban I/Ren Spers TNI (2013–2014), Pamen Denma Mabes TNI (2014–2015), dan Dandenma Mabes TNI (2015).

Karier Dudung makin moncer setelah ia didapuk sebagai Wagub Akmil pada tahun 2015.

Pada tahun 2016, ia dipercaya untuk mengisi kursi jabatan sebagai Staf Khusus Kasad.

Di tahun 2017, Dudung kemudian diangkat menjadi Waaster Kasad.

Setelah itu, ia ditunjuk untuk menjabat sebagai Gubernur Akmil pada tahun 2018.

Dua tahun kemudian, Dudung Abdurachman diutus untuk menduduki posisi sebagai Pangdam Jayakarta.

Lalu, Dudung diamanahkan untuk menjabat sebagai Pangkostrad pada tahun 2021.

Menilik harta kekayaannya, Dudung Abdurachman tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp13,3 miliar.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved