Berita Nasional Terkini

Gaya Dedi Mulyadi Disamakan dengan Jokowi di Medsos, Rocky Gerung Singgung soal Visi yang Dangkal

Gaya Dedi Mulyadi disamakan dengan Jokowi di medsos, Rocky Gerung singgung soal visi yang dangkal

Penulis: Aro | Editor: Heriani AM
Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama-TribunKaltim.co/Mohammad Zein Rahmatullah
KDM DISAMAKAN JOKOWI - Dedi Mulyadi alias Kang Dedi Mulyadi (KDM), Gubernur Jawa Barat (Jabar). Kanan: Rocky Gerung. Gaya Dedi Mulyadi disamakan dengan Jokowi di medsos, Rocky Gerung singgung soal visi yang dangkal. (Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama-TribunKaltim.co/Mohammad Zein Rahmatullah) 

TRIBUNKALTIM.CO - Di medsos, gaya blusukan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi ramai disamakan dengan mantan Presiden, Joko Widodo (Jokowi). 

Gaya blusukan Dedi Mulyadi atau Kang Dedi Mulyadi ini di medsos ramai disamakan dengan Jokowi hingga Gubernur Jabar ini dijuluki sebagai Mulyono Jilid II, Raja Sunda dan sederet lainnya.

Terkait kesamaan Dedi Mulyadi dengan Jokowi yang ramai di medsos ini, Rocky Gerung menyoroti sejumlah hal.

Salah satunya terkait visi Dedi Mulyadi yang biasa disapa KDM dan Jokowi yang menurut Rocky Gerung dangkal.

Baca juga: Daftar 7 Julukan Dedi Mulyadi, Belum Genap 100 Hari Menjabat Gubernur Jabar, Ada Mulyono Jilid II

Rocky Gerung, menganalisis fenomena politik dari Dedi Mulyadi dan Presiden ke-7 RI, Jokowi.

Dedi Mulyadi tengah menjadi sorotan dengan gaya blusukan mirip Jokowi.

Di media sosial, muncul anggapan yang menyamakan Dedi Mulyadi dan Jokowi dengan istilah 'Mulyono Jilid II' hingga 'Raja Sunda dan Raja Jawa'.

Menggunakan pisau bedah teori filsafat barat tahun1967 dari Guy Debord, Rocky bisa melihat kesamaan antara dua tokoh nasional itu.

Guy Debord menulis buku yang kemudian dikenal sebagai teori kritis beraliran Marxist berjudul 'The Society of the Spectacle'.

"Ada satu prinsip yang menerangkan bagaimana orang mengkonsumsi kedangkalan gitu, Society of the Spectacle, The Society of the Spectacle.

Gimana bahasa Indonesianya, masyarakat yang doyan nonton kedangkalan," jelas Rocky Gerung.

Rocky Gerung menjelaskan, Jokowi dan Dedi Mulyadi sama-sama besar lewat intensitas kemunculannya di media.

DEDI MULYADI VS ROCKY GERUNG - Pengamat, Rocky Gerung saat berkunjung ke Balikpapan beberapa waktu lalu. Kanan: Dedi Mulyadi di salah satu postingannya di TikTok. Ramai di medsos, gaya blusukan Dedi Mulyadi disamakan dengan Jokowi. Rocky Gerung sebut visinya dangkal. Respons Kang Dedi Mulyadi atau KDM. (TribunKaltim.co/Mohammad Zein Rahmatullah-TikTok)
KDM DISAMAKAN JOKOWI - Pengamat, Rocky Gerung saat berkunjung ke Balikpapan beberapa waktu lalu. Kanan: Dedi Mulyadi di salah satu postingannya di TikTok. Gaya Dedi Mulyadi disamakan dengan Jokowi di medsos, Rocky Gerung singgung soal visi yang dangkal. (TribunKaltim.co/Mohammad Zein Rahmatullah-TikTok) 

Dengan citra kesederhanaan, keduanya merebut hati masyarakat yang menontonnya.

Menurut Rocky, apa yang dilakukan Dedi Mulyadi dan Jokowi bukanlah menjual visi, melainkan penampilan atau visualisasi.

Baca juga: Dedi Mulyadi Senang Disebut Gubernur Konten oleh Rudy Masud, Pengamat Ungkap Titik Lemah KDM

"Jadi kita lagi menonton orang jualan komoditas yang namanya penampilan, apa istilah tadi, visualisasi bukan visi," papar Rocky.

"Tapi dalam politik orang mau ukur visualisasi itu demi apa kalau visinya dangkal," lanjutnya.

Rocky pun menyontohkan apa yang menurutnya dangkal dari Dedi Mulyadi dan Jokowi.

Bagi pria yang pernah menjadi dosen filsafat di Universitas Indonesia itu, program mengirim anak nakal ke barak militer adalah kedangkalan.

Sebab, pendidikan ala TNI tidak mengajak anak berpikir, melainkan hanya pendisiplinan tubuh.

"Barak itu didisiplinkan tubuhnya. Kalau kita belajar teori-teori disiplinary society oleh Michel Foucault misalnya, fungsi barak militer mendisiplinkan tubuh bukan mengajak orang berpikir," jelasnya.

Sedangkan,bagi Rocky, kedangkalan Jokowi adalah membiarkan IQ rata-rata masyarakat Indonesia tidak bergerak dari 78 selama 10 tahun kepemimpinannya.

"Hanya dalam masyarakat yang IQ-nya 78, kedangkalan itu laku. Dan kita masih di situ. Saya masih cari-cari datanya.

WHO bilang, World Bank bilang memang masih 78. Anda lihat sekarang masih 78 IQ kita selama 10 tahun Pak Jokowi, 78 terus," ujar Rocky.

"Akibatnya apa, ya kedangkalan itu laku terus," imbuhnya.

Rocky menganggap, akibat dari IQ yang tidak bertambah, adalah langgengnya masyarakat yang suka menonton kedangkalan seperti teorinya Guy Debord.

Sehingga, setelah Jokowi atau yang belakangan dikenal dengan nama kecilnya, Mulyono, bisa terbit sosok Mulyadi, atau Dedi Mulyadi.

"Jadi kita mau coba lihat bahwa Mulyono-Mulyadi sama-sama beroperasi di dalam market of stupidity (pasar kebodohan)," katanya.

Respons KDM

Merespons sindiran Rocky Gerung, Jumat (23/5/2025), Dedi Mulyadi memberikan tanggapan sambil tersenyum.

Berjalan di tengah hamparan sawah, Dedi Mulyadi mengaku tidak masalah disebut dangkal oleh Rocky Gerung.

"Saya memilih menjadi orang yang berpikiran dangkal namun melahirkan hamparan tanaman," kata Dedi Mulyadi.

"Daripada orang yang mengakui pikirannya dalam malah membuat banyak orang tenggelam."

 "Pagi semuanya kita hadapi berbagai kritik dengan senyuman,"

"Salam sehat bahagia selalu. Dengan melangkah hidup akan menjadi berkah," imbuhnya.

Baca juga: Respons Dedi Mulyadi saat Dijuluki Mulyono Jilid II hingga Gubernur Pencitraan

Julukan Dedi Mulyadi 

Berikut daftar 7 julukan yang disematkan pada Dedi Mulyadi, Gubernur Jabar:

1. Gubernur Konten

Sebutan 'Gubernur Konten' mulai menggema pertama kali dari Gubernur Kaltim Rudy Masud.

Rudy Masud menyebut rekan sejawatnya dari Jawa Barat itu sebagai Gubernur Konten saat rapat para Gubernur dengan Komisi II DPR RI di Gedung Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Setelah kadung viral, Rudy Masud pun memberikan klarifikasinya ke Dedi Mulyadi.

Ditemani Dedi Mulyadi, maksud perkataan itu seharusnya memuji Dedi Mulyadi yang memiliki konten bagus.

"Ini temen saya lama sejak zaman dulu, jadi yang kemarin itu ga ada kaitannya bilang Gubernur konten, harusnya itu Kang Dedi Gubernur yang kontennya top," ujar Dedi Mulyadi, Minggu (4/5/2025).

Terbaru, Dedi Mulyadi mengakui jika senang disebut Gubernur Konten.

Alasannya, Dedi Mulyadi mengatakan uang hasil dari konten dapat diberikan kepada rakyat.

"Saya selalu ditanya, "Pak Dedi, duitnya dari mana ngonten?" Habis itu dimasalahin lagi.

Gubernur konten lebih baik dari jadi gubernur konten punya duit diberikan pada rakyat daripada gubernur molor," kata Dedi dalam pidato saat upacara Hari Kebangkitan Nasional 2025 di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Selasa (20/5/2025).

2. Raja Sunda

Jauh sebelum mencuat dijuluki Gubernur Konten, Dedi Mulyadi juga sering mendapat julukan Raja Sunda.

Perlu diketahui julukan tersebut bukan gelar resmi melainkan popularitasnya di kalangan masyarakat Sunda.

Sejak terjun di politik saat menjadi Bupati Purwakarta hingga anggota DPR RI, Dedi Mulyadi dikenal dengan pembawaannya yang khas.

Ia pun dikenal aktif berbicara tentang kebanggaan Sunda dan budaya Sunda.

Singkatnya, Dedi Mulyadi disebut "Raja Sunda" karena dari berbagai faktor.

Seperti pengaruh politiknya, kepeduliannya terhadap masyarakat, ketertarikannya pada budaya dan sejarah Sunda, karakternya, dan gaya berpidatonya yang khas.

Namun, kini julukan Raja Sunda tersebut kerap dikaitkan dengan isu politik yang disamakan dengan eksistensi Raja Jawa yang sebelumnya disematkan untuk Presiden RI ke-7 Jokowi.

3. One Man Show

Gegara kebijakan barak militer yang dibuatnya, sejumlah politisi di DPRD Jabar geram terhadap Dedi Mulyadi.

Dirinya sampai di cap 'One Man Show'.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dr Gamal Albinsaid misalnya. Ia tidak setuju dengan program siswa bermasalah masuk barak militer yang digagas Dedi Mulyadi.

Begitu pun dengan Wakil Ketua DPRD Jawa Barat asal PDIP Ono Surono yang menolak tegas kebijakan Dedi Mulyadi ini.

Bahkan PKS bukan cuma tidak setuju dengan program barak militer Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

Sebelumnya, PKS turut menganggap gaya Dedi Mulyadi memimpin tanpa diskusi dan one man show.

4. Gubernur Lambe Turah

Baru-baru ini, Dedi Mulyadi kembali mendapatkan julukan baru.

Anggota Komisi X dari Fraksi PKB, Andi Muawiyah Ramly menyebut Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Lambe Turah.

Andi mengkritik Dedi Mulyadi yang tidak mengirimkan utusan dari Kormi Jawa Barat untuk hadir dalam acara Festival Olahraga Nasional (Fornas) yang digelar setiap dua tahun oleh Kormi. 

Pada tahun ini, Kormi akan menyelenggarakan Fornas yang ke-delapan di Nusa Tenggara Barat (NTB). 

"Kalau Pak Dedi Mulyadi, Gubernur Lambe Turah, macem-macem, dia mengatakan saya akan mengongkosi seluruh UMKM sepuluh juta, kalau dia bisa vasektomi.

Masa untuk penyelenggaraan Kormi tidak bisa mengutus utusan?" katanya.

"Masa dia bisa mengongkosi anak nakal untuk dididik di Kodam Siliwangi tapi untuk utusan Kormi ke NTB tidak mampu melakukan itu? Naif sekali gubernur ini, sangat naif.

Makanya kita gugat di forum ini. 'Hey Pak Dedi silakan utus Kormi Jawa Barat ke NTB," sambungnya.

5. Mulyono Jilid II

Dedi Mulyadi juga menerima julukan Mulyono Jilid II.

Julukan ini seiring dengan dirinya yang kerap membagikan aktivitasnya turun dan bertemu langsung dengan masyarakat, hingga dianggap sejumlah netizen memiliki gaya politik yang serupa dengan Jokowi.

Sekadar informasi, Jokowi meraih popularitas gegara gaya blusukannya hingga bisa menaiki anak tangga pimpinan eksekutif, dari Wali Kota Solo, Gubernur Jakarta hingga Presiden Indonesia dua periode (2014-2024).

Dedi Mulyadi pun sudah menanggapi perihal julukan ini.

"Setelah bisa melewati masa-masa sulit, menyelamatkan anak remaja di Jawa Barat dari berbagai problem kriminal yang dialaminya melalui pendidikan disiplin di Barak Militer, kini berbagai pihak mulai mengepung kembali," ucap Dedi Mulyadi.

"Dengan berbagai stigma, sebagai Gubernur Konten, Mulyono Jilid II, Gubernur Pencitraan dan berbagai tayangan lainnya, yang sengaja dibuat dengan tujuan cuma satu, karena mereka sangat memperihatikan saya," jelasnya.

6. Gubernur Pencitraan

Dedi Mulyadi juga mendapatkan julukan Gubernur Pencitraan. 

Ia dianggap melakukan ini di media sosialnya melalui konten-konten yang dibuatnya.

Namun belakangan ia mengaku jika hasil uang ngontennya turut diberikan kepada rakyat.

7. Bapak Aing

Julukan Bapak Aing untuk Dedi Mulyadi kian menggema.

Bahkan Dedi Mulyadi sempat diteriaki demikian saat menemui keluarga korban ledakan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut beberapa waktu lalu.

Janji manis yang diberikan Dedi Mulyadi kepada keluarga membuat teriakan Bapak Aing menggema di lokasi.

Baca juga: Dedi Mulyadi Disebut Ingin Buat Sistem Kerajaan di Jawa Barat, Fraksi PDIP: Makanya Tak Butuh DPRD

(*)

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Belum 100 Hari Jabat Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi Sudah Terima 6 Julukan Sekaligus, Apa Saja? dan Ini Komentar Dedi Mulyadi Disebut 'Dangkal' oleh Rocky Gerung, Sambil Senyum Jalan di Tengah Sawah dan TribunJabar.id dengan judul 5 Julukan Dedi Mulyadi Disebut Raja Sunda hingga Mulyono Jilid II dari Haters, Berasal dari Buzzer?  
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved