Berita Nasional Terkini

Dedi Mulyadi Minta KPAI Jangan Hanya Komentar soal Siswa di Barak Militer, Ambil Peran Mendidik Anak

Dedi Mulyadi minta KPAI jangan hanya komentar soal siswa di barak militer, ambil peran dalam mendidik anak-anak.

Tribun Jabar/Deanza Falevi
BARAK MILITER - Menteri Komdigi, Meutya Viada Hafid (kanan), bersama Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengunjungi para pelajar SMP yang sedang menjalani pendidikan berkarakter di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Rabu (14/5/2025). Dedi Mulyadi minta KPAI jangan hanya komentar soal siswa di barak militer, ambil peran dalam mendidik anak-anak. (Tribun Jabar/Deanza Falevi) 

TRIBUNKALTIM.CO - Dedi Mulyadi minta KPAI jangan hanya komentar soal siswa di barak militer, ambil peran dalam mendidik anak-anak.

Program Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk mendidik siswa bermasalah ke barak militer masih memicu pro dan kontra.

Dedi Mulyadi pun mempersilahkan pihak-pihak terkait untuk melihat langsung bagaimana pembinaan siswa di barak militer.

Baca juga: Duduk Perkara Gubernur Dedi Mulyadi Bikin Fraksi PDIP DPRD Jabar Walk Out saat Sidang Paripurna

Terbaru, Dedi Mulyadi juga menanggapi pernyataan KPAI.

Pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi atau KDM ini tak sependapat dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terkait dugaan intimidasi siswa di barak militer.

Sebelumnya, KPAI menyebut sejumlah pelajar diancam tidak naik kelas jika menolak ikut pelatihan karakter versi militer.

KDM menegaskan, KPAI harusnya ikut turun tangan dalam masalah anak alias tak hanya berkomentar saja.

 "Kalau KPAI merasa ada yang salah, mari kita turun bersama. Jangan hanya berkomentar dari jauh, tapi ambil peran dalam mendidik anak-anak," kata KDM, Minggu (18/5/2025), dikutip dari Tribun Jabar.

Komandan Resimen Armed 1 Sthira Yudha, Kolonel Arm Roni Junaidi, menyatakan pihaknya siap terus membantu pemerintah daerah dalam program pembinaan karakter pelajar. 

Ia memastikan tidak ada kekerasan dalam proses pelatihan dan berjanji akan meningkatkan kenyamanan fasilitas barak ke depannya.

“Ini murni untuk pembinaan. Fasilitas akan terus kami benahi agar para pelajar merasa nyaman, dan tentu saja kami pastikan tidak ada kekerasan,” kata Roni.

BARAK MILITER - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berdialog dengan pelajar dan orang tua usai program pendidikan karakter di barak militer Resimen Armed 1/ Sthira Yudha Purwakarta, Minggu (18/5/2025). (tribunjabar.id/ Deanza Falevi)
BARAK MILITER - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berdialog dengan pelajar dan orang tua usai program pendidikan karakter di barak militer Resimen Armed 1/ Sthira Yudha Purwakarta, Minggu (18/5/2025). (tribunjabar.id/ Deanza Falevi) (tribunjabar.id / Deanza Falevi)

Penuhi Hak Anak Dulu

Komisioner KPA), Aris Adi Leksono mengaku masih belum bisa menilai tepat atau tidaknya program yang dicetuskan oleh Dedi Mulyadi dengan mengirim anak-anak nakal ke barak militer untuk dibina.

Aris menyebut, program pembinaan anak bermasalah di barak militer ini baru berjalan, sehingga KPAI masih melakukan pengawasan.

Menurut Aris, anak masuk dalam kelompok rentan, sehingga butuh adanya pendekatan dan perlindungan.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved