Berita Balikpapan Terkini

Penguatan Peran Kader Posyandu dan RT di Balikpapan untuk Pengentasan Stunting

Pemerintah Kota Balikpapan terus memperkuat langkah strategis dalam upaya percepatan penanganan stunting.

Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
TANGKAL STUNTING BALIKPAPAN - Remaja putra Balikpapan tengah menikmati kotakan kue berigizi di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Balikpapan pada 19 Februari 2023 pagi. Pemerintah Kota Balikpapan mendorong peran ketua RT dan kader posyandu untuk menggencarkan program pengentasan stunting di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (25/5/2025). Kalau ada anak yang terlihat kurang gizi, RT setempat bisa segera melaporkannya ke puskesmas terdekat. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan terus memperkuat langkah strategis dalam upaya percepatan penanganan stunting.

Salah satu fokus utama adalah optimalisasi peran para ketua RT dan kader posyandu sebagai garda terdepan dalam mendeteksi dan menangani anak-anak yang berisiko mengalami stunting di lingkungan masing-masing.

Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan mendorong keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat, khususnya para ketua RT dan kader, untuk melakukan pemantauan berkala terhadap kondisi balita di wilayahnya.

Hal ini diharapkan dapat mempercepat laporan dan penanganan terhadap kasus-kasus kekurangan gizi yang berpotensi menjadi stunting.

Baca juga: Kasus Stunting di Balikpapan Masih Tinggi, Partisipasi ke Posyandu Rendah Jadi Tantangan Pencegahan

Kalau ada anak yang terlihat kurang gizi, RT setempat bisa segera melaporkannya ke puskesmas terdekat.

"Kami akan turun tangan bersama tim kesehatan untuk memberikan penanganan,” tegas Kepala DKK Balikpapan, Alwiati, Minggu (25/5/2025).

Langkah ini menjadi bagian dari komitmen DKK untuk tidak hanya menunggu laporan dari warga, tetapi juga menjemput bola melalui peran serta tokoh masyarakat dan tenaga kesehatan di tingkat dasar.

Selain deteksi dini, edukasi menjadi pilar penting dalam pencegahan stunting.

Dalam rangkaian kegiatan Gempur Stunting tersebut, DKK Balikpapan turut menghadirkan dokter spesialis anak dan kandungan untuk memberikan penyuluhan seputar pola makan sehat, perawatan ibu hamil, dan tumbuh kembang anak.

Baca juga: 3 Desa di Kutim Kaltim Diberi Motor Dinas Ketua RT, Tujuannya untuk Atasi Stunting

“Kami ingin orang tua memiliki pemahaman yang benar tentang pengasuhan dan gizi. Ini penting agar anak-anak Balikpapan tumbuh sehat, kuat, dan cerdas,” ujar Alwiati.

Edukasi ini ditujukan tidak hanya kepada ibu hamil dan ibu balita, tetapi juga kepada para kader dan tokoh masyarakat agar informasi yang diberikan dapat menjangkau lebih luas dan berkesinambungan.

Upaya Pemkot Balikpapan ini sejalan dengan target nasional penurunan angka stunting yang dicanangkan pemerintah pusat.

Dengan sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, diharapkan kasus stunting di Balikpapan dapat ditekan secara signifikan.

Semua pihak harus terlibat, mulai dari rumah tangga, RT, kader, hingga tenaga kesehatan.

"Kami optimis, dengan gerak cepat dan kolaboratif, Balikpapan bisa menjadi kota yang bebas stunting,” pungkas Alwiati.

Program ini diharapkan menjadi model yang efektif dalam mendorong gerakan serupa di kelurahan dan kecamatan lain di Balikpapan, demi masa depan generasi yang lebih sehat dan berkualitas. (*) 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved