Berita Nasional Terkini

Rektor UGM, Ova Emilia dapat Mosi Tidak Percaya dari BEM, Respons Rektorat: Kami Tetap Kritis

Rektor UGM, Ova Emilia dapat mosi tidak percaya dari BEM KM UGM. Rektorat sebut pihaknya selalui kritis.

Editor: Amalia Husnul A
Kompas.com/Yustinus Wijaya Kusuma
MOSI TIDAK PERCAYA - Rektor UGM, Ova Emilia. Kanan: Momen ketika Rektor UGM Prof Ova Emilia bersama jajaran rektorat berdialog dengan para mahasiswa di halaman Balairung, Rabu (21/5/2025). Rektor UGM, Ova Emilia dapat mosi tidak percaya dari BEM KM UGM. Rektorat sebut pihaknya selalui kritis. (KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA) 

Terutama pada bagaimana UGM memposisikan diri di tengah realitas politik yang begitu problematik. 

"Keberpihakan UGM kepada Rakyat itu harga yang tidak bisa ditawar dan tidak bisa dikaburkan dengan dalih bahwa UGM sering menggelar diskusi kritis tentang pemerintah sebagaimana yg diucapkan pada forum terbuka," kata Tiyo.

Rektorat Menolak: Bukan Sikap yang Tepat bagi Institusi Pendidikan

Menanggapi tuntutan itu, Sekretaris Universitas Gadjah Mada, Andi Sandi, menyatakan bahwa mosi tidak percaya bukanlah sikap yang tepat bagi institusi pendidikan tinggi seperti UGM.

Ia menegaskan bahwa kampus tetap menjaga netralitas dan mengedepankan pendekatan akademik dalam menyampaikan kritik.

"Kami kalau dikatakan mosi tidak percaya, itu saya kira statement yang agak kurang tepat bagi sebuah institusi pendidikan.

Meskipun dari langkah-langkah itu bisa disimpulkan bahwa sebenarnya kami tetap kritis, tidak pernah berhenti untuk memberikan kritik," kata Andi Sandi usai dialog.

Ia menambahkan, UGM tetap bersikap kritis dan aktif dalam menyuarakan advokasi serta memberikan solusi, namun tetap berada dalam koridor keilmuan dan bukan sikap politis ekstrem seperti mosi tidak percaya.

"Di sisi yang lain, ketika kritik kita advokasi, kita juga memberikan solusi," imbuhnya seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.

Kemah di Balairung

Aksi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang telah berlangsung selama tujuh hari di halaman Balairung kampus menyoroti satu tuntutan utama: meminta rektorat menyatakan mosi tidak percaya terhadap lembaga-lembaga penyelenggara negara.

Dalam dialog yang digelar pada Rabu (21/5/2025) sore, mahasiswa secara tegas membacakan sembilan poin tuntutan.

Baca juga: 5 Fakta Terkini Ova Emilia, Alasan Rektor UGM Digugat Terkait Ijazah Jokowi hingga Sosok Penggugat

Salah satu yang menjadi sorotan utama adalah desakan agar UGM mengambil sikap politik akademik dengan menyatakan mosi tidak percaya kepada eksekutif, legislatif, dan yudikatif atas kebijakan yang dianggap merugikan rakyat.

Ova Emilia kemudian menemui para mahasiswa yang menggelar aksi demo dengan berkemah di halaman Balairung.

Aksi ini telah berlangsung selama tujuh hari. Pada Rabu (21/5/2025) sekitar pukul 15.58 WIB, Ova Emilia bersama jajaran rektorat datang ke halaman Balairung untuk berdialog dengan mahasiswa.

Di awal pertemuan, mahasiswa membacakan sembilan tuntutan, yang kemudian ditanggapi oleh rektor dan sejumlah pejabat universitas.

Proses dialog berjalan cukup lancar meski diwarnai adu argumen.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved