Berita Mahulu Terkini

Nebukoq Umum Perdana di Ujoh Bilang, Semangat Gotong Royong Masyarakat Meningkat

Untuk pertama kalinya, masyarakat Kampung Ujoh Bilang menggelar acara Nebukoq secara bersama-sama dan umum pada tahun ini

Penulis: Desy Filana | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO/DESY FILANA
UPACARA ADAT NEBUKOQ - Untuk pertama kalinya, masyarakat Kampung Ujoh Bilang menggelar acara Nebukoq secara bersama-sama dan umum pada tahun ini, Rabu (28/5/2025). (TRIBUNKALTIM.CO/DESY FILANA) 

TRIBUNKALTIM.CO, MAHAKAM ULU - Untuk pertama kalinya, masyarakat Kampung Ujoh Bilang menggelar acara Nebukoq secara bersama-sama dan umum pada tahun ini. 

Acara syukuran panen dalam tradisi Bahau Busang ini menjadi momen bersejarah setelah rencana pelaksanaan tahun lalu terhambat akibat banjir besar. 

Nebukoq tidak hanya menjadi ungkapan rasa syukur atas hasil panen, tetapi juga simbol kebersamaan dan gotong royong yang semakin menguat di kalangan warga.

Dalam wawancara dengan Amundus Lah, Ketua Adat Kampung Ujoh Bilang, beliau menyampaikan bahwa Nebukoq tahun ini merupakan yang pertama kali diadakan secara umum. 

“Ini yang pertama untuk kegiatan Nebukoq yang dilakukan secara bersama dan umum di tahun ini. Sebenarnya sudah diagendakan dari tahun kemarin, tapi terkendala banjir besar, jadi tidak terlaksana. Jadi, ini benar-benar yang pertama,” ungkap Amundus.

Baca juga: Nebukoq, Tradisi Syukuran Panen Masyarakat Dayak di Ujoh Bilang Mahulu Tetap Lestari Tiap Tahun

Beliau juga menyoroti peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan adat ini.

“Kalau dilihat dari gotong royong sampai puncak hari ini, ada peningkatan yang luar biasa karena sebelumnya kita tidak sempat membuat hal-hal seperti ini. Kegiatan adat ini adalah yang ketiga kalinya, setelah dua kali acara padi baru, dan ini yang pertama untuk Nebukoq," ungkapnya Rabu (28/5/2025).

"Dari yang saya lihat, partisipasi masyarakat di setiap kegiatan semakin meningkat. Awalnya kita buat sepi-sepi, walaupun belum setengah masyarakat kampung yang berpartisipasi. Yang bertanggung jawab untuk kegiatan ini adalah lembaga adat. Harapan kami ke depan, terutama untuk generasi muda, agar lebih aktif berpartisipasi dalam melestarikan adat ini,” ungkapnya, 

Bapak Amundus menekankan bahwa Nebukoq merupakan warisan leluhur yang perlu dijaga, terutama oleh generasi muda. Meskipun partisipasi masyarakat belum mencakup seluruh warga kampung, antusiasme yang meningkat menjadi pertanda positif bagi kelangsungan tradisi ini. 

Lembaga adat, sebagai penanggung jawab, berkomitmen untuk terus menggelar kegiatan serupa guna memperkuat identitas budaya Dayak di Ujoh Bilang.

Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat, kelompok tani, dan donatur yang turut mendukung. 

Dengan semangat gotong royong, Nebukoq perdana ini menjadi langkah awal untuk membangkitkan kembali tradisi adat sekaligus mempererat tali persaudaraan antarwarga. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved