Berita Nasional Terkini

Jokowi Dinilai Lebih Cocok jadi Ketua Umum PSI daripada PPP, Pengamat: Pemilik Mahzab Jokoisme

Pengamat politik Agung Baskoro menilai Joko Widodo (Jokowi) lebih cocok menjadi pimpinan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) daripada PPP.

Editor: Heriani AM
KOMPAS.com/RIZKY SYAHRIAL
KETUA UMUM PSI - Jokowi, Kaesang dan kader muda PSI saat makan malam di Bandung, Jawa Barat beberapa waktu lalu. PSI akan menggelar pemilihan Ketua Umum yang baru. Pengamat politik Agung Baskoro menilai Joko Widodo (Jokowi) lebih cocok menjadi pimpinan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) daripada PPP. (KOMPAS.com/RIZKY SYAHRIAL ) 

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) memang masuk bursa calon Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Selain PSI, Jokowi juga diisukan bakal jadi calon ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Pengamat politik Agung Baskoro menilai Joko Widodo (Jokowi) lebih cocok menjadi pimpinan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) daripada PPP.

Baca juga: Alasan Silfester Matutina Yakin Gugatan Ijazah Palsu Jokowi di PN Sleman dan Solo Bakal Ditolak

Hal ini terkait nama Jokowi yang disebut-sebut masuk dalam bursa calon ketua umum (caketum) PSI dan PPP mendatang.

"Artinya, (Jokowi) menjadi Ketum PSI atau bersama PSI lebih ideal karena pekerjaan rumahnya tak sebanyak ketika menjadi Ketum PPP," kata Agung, saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (30/5/2025).

Agung menyampaikan alasan-alasannya terkait pernyataan tersebut. 

Menurutnya, secara personal, Jokowi lebih dekat ke PSI ketimbang PPP. Hal itu dikarenakan sebelumnya dia lebih dikenal sebagai kader PDIP, yang corak ideologinya tak jauh berbeda dengan PSI.

"Artinya, jarak spektrum ideologi antara PSI dengan PDIP lebih dekat karena sama-sama partai nasionalis. Sebaliknya PPP, selama ini lebih dikenal sebagai Partai Islam yang kental," jelasnya.

Oleh karena itu, Agung mengatakan, jika Jokowi masuk ke PPP, dikhawatirkan sosoknya tak seirama dengan suara grass root.

Selanjutnya, kata Agung, secara institusional relasi Jokowi dan PSI sangat intim. 

"Karena banyak diketahui, PSI selama ini mengklaim sebagai partainya Jokowi atau pemilik mahzab Jokoisme-Jokowi is Me. Sehingga untuk nembak ekstrim ke PPP bukan pekerjaan mudah," ujarnya.

Baca juga: Peluang Jokowi dan Kaesang Berebut Kursi Ketua Umum PSI, Alasan Kopdarwil Jateng Usulkan 2 Nama

Jokowi Diharapkan Daftar Jadi Calon Ketum PSI

Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman merespons soal peluang Jokowi mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Umum PSI yang baru.

Andy meminta doa agar hal itu terwujud. Untuk diketahui, PSI belakangan dikaitkan dengan Jokowi

PSI juga disebut-sebut sebagai partai super terbuka, sebagaimana istilah yang pernah disampaikan Jokowi.

"Kemudian apakah Pak Jokowi akan menjadi calon (Ketua Umum PSI), kita doakan," kata Andy dalam konferensi pers di Basecamp DPP PSI, Jakarta, Rabu (13/5/2025).

Selain itu, Andy menyebut bahwa Kaesang Pangarep sebagai ketua umum petahana bisa mencalonkan lagi sebagai ketua umum PSI.

Baca juga: Jokowi atau Kaesang Bakal Jadi Ketua Umum PSI, Ade Armando: tak Mungkin Bersaing, Ada 2 Kemungkinan

Jokowi Masuk Bursa Calon Ketua Umum PPP

Ketua Mahkamah Partai Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ade Irfan Pulungan mengatakan, nama Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi masuk dalam bursa ketua umum partai berlambang Ka'bah itu.

Menurut Irfan, wacana tersebut berkembang secara alami di kalangan internal partai, mengingat kedekatan PPP dengan Jokowi selama dua periode masa kepemimpinannya.

"Muncul beberapa nama yang sudah beredar, dan juga muncul karena teman-teman PPP itu 10 tahun Pemerintahan Pak Jokowi, banyak lakukan komunikasi, berdialog, diskusi, ya muncul lah nama beliau (Jokowi)," kata Irfan kepada wartawan, Rabu (28/5/2025).

Irfan menjelaskan bahwa kedekatan PPP dengan Jokowi sudah terjalin sejak awal pemerintahan. 

Meski pada Pilpres 2014 PPP tidak mendukungnya, Jokowi tetap memberikan ruang bagi partai berlambang Ka'bah itu untuk bergabung dalam kabinet.

"Walaupun pada periode 2014, PPP dalam Pilpres tidak mendukung beliau. Tetapi tetap PPP dihargai, dihormati, masuk dalam kabinetnya, 2019 mendukung," ujar Irfan. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Sebut Jokowi Lebih Cocok Jadi Ketua Umum PSI Ketimbang PPP, Ideologi Partai Jadi Alasan.

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved