Travel

Jelajah Long Melaham di Mahakam Ulu Kaltim, Rasakan Denyut Alam Air hingga Batu Dinding

Di tengah tenangnya aliran Sungai Mahakam dan hijaunya lanskap hutan Kalimantan Timur, berdiri sebuah fasilitas vital

Penulis: Desy Filana | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/DESY FILANA
WISATA ALAM MAHULU - Dermaga batu dinding Mahakam Ulu menjadi tempat persinggahan kendaraan air bermuatan penumpang maupun barang yang langsung di awasi oleh Dinas Perhubungan setempat, Minggu (1/6/2025). (TRIBUNKALTIM.CO/DESY FILANA) 

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Di tengah tenangnya aliran Sungai Mahakam dan hijaunya lanskap hutan Kalimantan Timur, berdiri sebuah fasilitas vital yang menjadi denyut kehidupan transportasi air di wilayah pedalaman: Dermaga Batu Dinding

Terletak di Long Melaham, Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur, dermaga ini bukan sekadar tempat kapal bersandar, tetapi menjadi simpul penting pergerakan orang dan barang di Kabupaten Mahakam Ulu.

Berlokasi berdampingan langsung dengan kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Mahakam Ulu, dermaga ini dirancang dengan efisiensi dan kemudahan koordinasi. 

Setiap kapal penumpang maupun kapal barang yang masuk atau keluar bisa segera melaporkan aktivitasnya kepada petugas.

Baca juga: Dewan Adat Kabupaten Mahakam Ulu Perkuat Struktur Organisasi untuk Jaga Harmoni Antar Sub Suku Dayak

 Sehingga pengawasan dan pencatatan lalu lintas air menjadi lebih akurat dan cepat.

“Dermaga Batu Dinding ini memudahkan kami dalam memantau lalu-lintas air secara real-time. Letaknya yang hanya beberapa langkah dari kantor sangat strategis untuk operasional harian,” ujar salah satu petugas Jaga Dermaga setempat, Minggu (1/6/2025).

WISATA ALAM MAHULU - Ilustrasi panorama alam Batu Dinding pinggir Sungai Mahakam Ulu, Kalimantan Timur yang cerah.
WISATA ALAM MAHULU - Ilustrasi panorama alam Batu Dinding pinggir Sungai Mahakam Ulu, Kalimantan Timur yang cerah. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Dermaga ini melayani berbagai jenis kapal, dari kapal penumpang yang membawa warga antar kampung, hingga kapal barang yang memasok kebutuhan pokok seperti sembako, bahan bangunan, hingga alat pertanian. 

Daerah baru seperti Mahakam Ulu yang masih sangat mengandalkan sungai sebagai jalur utama, keberadaan dermaga ini sangat krusial.

Barang yang masuk ke Mahakam Ulu sekarang masih di angkut oleh kapal karena jalur darat belum aman untuk dilewati kendaraan bermuatan besar, walau biasa dilalui kendaraan besar untuk membawa material dan sawit itu tidak membuatnya menjadi pilihan.

Baca juga: Pemkab Bakal Pasang Lampu Penerangan Jembatan, Berpotensi Jadi Ikon Wisata Mahulu

Pelabuhan ini masih baru sehingga belum banyak warga yang menjadikannya tempat untuk berlabuh.

Bangunan dermaga yang kokoh dengan pondasi dirancang tahan terhadap arus deras dan fluktuasi permukaan air sungai, yang sering berubah drastis saat musim hujan.

PENGRAJIN MAHULU - pengrajin berbakat asal Long Melaham, terus menunjukkan dedikasinya dalam melestarikan seni ukiran dan kerajinan tradisional, Minggu (1/6/2025).
PENGRAJIN MAHULU - pengrajin berbakat asal Long Melaham, terus menunjukkan dedikasinya dalam melestarikan seni ukiran dan kerajinan tradisional, Minggu (1/6/2025). (TRIBUNKALTIM.CO/DESY FILANA)

Lebih dari sekadar tempat sandar kapal, Dermaga Batu Dinding adalah simbol konektivitas dan harapan.

Ia menyatukan hulu dan hilir, kota dan kampung, dalam satu jalur kehidupan yang mengalir bersama arus Mahakam. 

Baca juga: Dinas Pariwisata Kaltim Dorong Pengembangan 406 Destinasi Wisata Alam dan Budaya

Dan bagi Long Melaham, dermaga ini bukan hanya infrastruktur, melainkan denyut nadi peradaban yang terus berdenyut dalam heningnya alam pedalaman.

(*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved