Berita Nasional Terkini

Dedi Mulyadi Ingin Siswa di Jabar Masuk Jam 06.00, Psikolog: Kalau Disikapi Positif, tak Ada Masalah

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersiap menerapkan sistem baru dalam dunia pendidikan.

Editor: Heriani AM
Tangkapan Layar YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel
JAM MASUK SEKOLAH - Foto tangkapan laya Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Kamis, (17/4/2025). Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersiap menerapkan sistem baru dalam dunia pendidikan. (Tangkapan Layar YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel) 

Dwi lantas mewanti-wanti jika pemerintah ingin mengubah kurikulum, tentunya harus ada induk acuannya agar tidak merugikan masyarakat, mengingat di masing-masing satuan ada induk kurikulumnya.

"Jadi ada blue books, ada kisi-kisinya, nah itu jangan diubah."

"Maka sebelum diputusin masuk pagi itu, harus ada bedah kurikulum induk dulu, terus konten apa yang harus disisipkan, baru bicara waktu," terangnya.

Baca juga: Kebijakan Baru Dedi Mulyadi: Terapkan Jam Malam, Sekolah Mulai Jam 6 Pagi dan Hanya Sampai Jumat

Ia juga menyarankan Dedi Mulyadi meminta pendapat ahli sebelum menerapkan kebijakan tersebut agar nantinya tidak sampai merugikan masyarakat, terutama siswa di wilayah Jawa Barat.

"Jadi Pak Gubernur enggak memahami itu, seharusnya kan memanggil ahli, minta pendapat ahli, baru diputuskan konten yang diinginkan."

"Kalau masih harus dintroduksi, ya ubah kurikulumnya, sehingga tidak merugikan semua pihak," imbuh Dwi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Purwanto, menjelaskan terkait kebijakan masuk sekolah pukul 06.00 WIB tersebut hingga saat ini masih dirumuskan.

Sehingga, saat ini pihaknya belum bisa memastikan kapan akan diterapkan.

"Masih dirumuskan, (diterapkan) setelah ditandatangan gubernur," jelas Purwanto.

Di sisi lain, Bupati Bandung Dadang Supriatna mendukung kebijakan Dedi Mulyadi terkait pembatasan aktivitas malam bagi para pelajar.

Baca juga: Suporter Persikas Minta Maaf pada Dedi Mulyadi dan Warga, Berharap Timnya Bertahan di Subang

Kebijakan yang dikenal sebagai "jam malam pelajar" tersebut mengatur agar para peserta didik di wilayah Jawa Barat, tidak lagi berada di luar rumah setelah pukul 21.00 WIB hingga 04.00 WIB.

Ia mengatakan, kebijakan itu sangat relevan dengan upaya pembentukan karakter generasi muda, baik dari sisi kesehatan, pendidikan, maupun moralitas.

Dadang menambahkan, langkah pembatasan aktivitas malam tersebut penting demi menciptakan kedisiplinan dan membatasi paparan anak terhadap hal-hal negatif pada malam hari.

"Saya setuju. Dibatasi jam malam itu sampai jam 9 malam, itu sudah berada di rumah masing-masing. Saya sangat setuju," katanya di Lapangan Upakarti, Soreang, Senin (2/6/2025), masih dari TribunJabar.id.

Ia juga menilai, pembatasan aktivitas malam bagi para pelajar akan melatih mereka menghargai waktu, mengembangkan kebiasaan hidup sehat, serta menumbuhkan tanggung jawab.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved