Ibu Kota Negara
Update Pembangunan Masjid Negara di IKN Nusantara Kaltim, Ada 2 Tantangan yang Dihadapi
Inilah penjelasan kabar terbaru soal progres pembangunan Masjid Negara IKN di Kalimantan Timur yang sudah masuk 60 persen
TRIBUNKALTIM.CO, NUSANTARA - Inilah penjelasan kabar terbaru soal progres pembangunan Masjid Negara IKN di Kalimantan Timur yang hingga kini masih terus berlangsung.
Dalam pembangunan Masjid Negara IKN ini mengalami 2 rintangan, yang membuat penyelesaian sedikit meleset, tidak bisa selesai dalam waktu segera.
Kabarnya, proses pembangunan Masjid Negara IKN ini sudah mencapai 60 persen.
Masjid Negara Ibu Kota Nusantara yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menjadi salah satu proyek ikonik dalam pembangunan ibu kota baru Indonesia.
Baca juga: Ditanya Kapan Wapres Gibran Berkantor di IKN Nusantara, Gubernur Kaltim Rudy Masud Beri Jawaban
Dirancang sebagai simbol kerukunan dan kemajemukan bangsa, masjid ini mengusung desain futuristik dengan konsep green building.
Meski mengalami tantangan seperti revisi desain dan kendala teknis, progres pembangunannya terus dikebut.

Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menuturkan, Masjid Negara masuk dalam Pembangunan tempat peribadatan Tahap I.
Saat ini, progresnya telah mencapai 60 persen.
"Kami targetkan, Tahap I selesai pada tahun ini. Selanjutnya akan dibangun juga Basilika dan Gereja Katolik," ujar Basuki.
Menghadapi 2 Rintangan
Pembangunan Masjid Negara IKN dimulai dengan groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo pada 17 Januari 2024, telah menunjukkan kemajuan signifikan.
Hingga Mei 2025, progres konstruksi mencapai 60 persen, meskipun sempat tertunda akibat revisi desain dan masalah teknis seperti kondisi tanah dan cuaca.
Baca juga: Wapres Gibran Tinjau Progres Pembangunan IKN Nusantara di Kaltim, Segera Selesaikan
Awalnya, masjid ini ditargetkan selesai pada Desember 2024, namun revisi desain untuk meningkatkan kapasitas dari 20.000 menjadi 50.000-61.000 jemaah serta kendala hujan deras menyebabkan perpanjangan jadwal hingga 2025.
Sebagaimana ditegaskan Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti bahwa masjid ini diharapkan fungsional untuk Shalat Idul Fitri 2025, dengan proses topping off (penutupan atap) ditargetkan selesai pada Desember 2024.
Namun, pada Maret 2025, pelaksanaan Shalat Idul Fitri di masjid ini dibatalkan karena risiko tinggi pada pekerjaan struktur atap dan menara, serta aksesibilitas yang belum memadai.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.