Berita Nasional Terkini
6 Pernyataan Nadiem Makarim soal Dugaan Korupsi Chromebook, Tunjuk Hotman Paris jadi Kuasa Hukum
Berikut 6 pernyataan Nadiem Makarim soal dugaan korupsi pengadaan Chromebook, tunjuk Hotman Paris jadi kuasa hukum.
TRIBUNKALTIM.CO - Berikut 6 pernyataan Nadiem Makarim soal dugaan korupsi pengadaan Chromebook, tunjuk Hotman Paris jadi kuasa hukum.
Pada Selasa (10/6/2025) pagi, Nadiem dan Hotman Paris menggelar jumpa pers di Ruang Nusantara Foyer, The Dharmawangsa Jakarta.
Dalam jumpa pers tersebut, Hotman Paris menyebut dirinya sebagai pengacara Nadiem Makarim.
“Saya hadir di sini sebagai pengacara dari Pak Nadiem. Hari ini Pak Nadiem akan memberikan klarifikasi hal-hal yang terkait dengan sebagaimana Anda sudah dengar dan baca sendiri di media cetak tentang pengadaan laptop di Kementerian waktu beliau masih menjabat,” kata Hotman seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Apartemen Stafsus Nadiem Makarim Digeledah, Jejak Korupsi Pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek
Sementara dalam kesempatan itu, Nadiem menegaskan dirinya siap untuk memberikan penjelasan ke Kejaksaan Agung.
Berikut sederet poin pernyataan Nadiem Makarim:

1 . Dukung Penegakan Hukum yang Adil dan Transparan
Nadiem pun menegaskan dirinya mendukung penuh proses hukum yang sedang berjalan dan menegaskan komitmennya terhadap penegakan hukum yang adil dan transparan.
“Saya menghormati dan mendukung sepenuhnya proses hukum yang sedang berlangsung. Penegakan hukum yang adil dan transparan adalah fondasi negara yang demokratis,” ujar Nadiem.
2. Siap Bekerja Sama dengan Aparat Penegak Hukum
Nadiem juga menyatakan siap bekerja sama dengan aparat penegak hukum, termasuk memberikan keterangan atau klarifikasi apabila dibutuhkan dalam proses penyelidikan.
“Saya siap bekerja sama dan mendukung aparat penegak hukum dengan memberikan keterangan atau klarifikasi apabila diperlukan,” tegas pendiri Gojek tersebut.
3. Tolak Keras Segala Bentuk Korupsi
Lebih lanjut, Nadiem menekankan bahwa dirinya selalu menjunjung tinggi integritas selama menjabat sebagai menteri dan menolak keras segala bentuk praktik korupsi.
“Saya tidak pernah menoleransi praktik korupsi dalam bentuk apa pun,” tegasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.