Berita Nasional Terkini

Dampak Nyata Tambang Nikel di Raja Ampat Ditutup, Saham ANTAM Langsung Anjlok 5,22 Persen

Berikut dampak nyata tambang nikel di Raja Ampat, Indonesia ditutup. Saham ANTAM langsung anjlok 5,22 persen.

TRIBUN JATENG/WAHYU SULISTIYAWAN
SAHAM ANTAM ANJLOK - Arsip foto seorang petugas merapikan Logam Mulia (LM) di Butik Emas PT Antam, jalan Pemuda, Kota Semarang, Jateng, Kamis (19/5/2016). Berikut dampak nyata tambang nikel di Raja Ampat, Indonesia ditutup. Saham ANTAM langsung anjlok 5,22 persen. (TRIBUN JATENG/WAHYU SULISTIYAWAN) 

TRIBUNKALTIM.CO - Berikut dampak nyata tambang nikel di Raja Ampat, Indonesia ditutup.

Saham ANTAM langsung anjlok 5,22 persen usai penghentian sementara kegiatan operasional tambang nikel di Raja Ampat, Indonesia.

Diketahui, harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) makin anjlok usai operasi tambang nikel anak usahanya PT GAG Nikel di Raja Ampat, dihentikan sementara oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa (10/6/2025), saham Antam yang memiliki kode ANTM berakhir merosot 5,22 persen atau 180 poin ke posisi Rp3.270 per saham.

Baca juga: Viral Kapal Bernama JKW dan Iriana yang Mengangkut Nikel dari Raja Ampat , Siapa Pemiliknya?

Saham ANTM pada sesi pertama bergerak tidak pernah menyentuh zona hijau dengan kisaran Rp3.230 hingga Rp3.420 per saham.

Transaksi saham ANTM tercatat sebanyak 254,8 miliar saham dengan nilai Rp843,6 miliar.

Adapun penutupan saham ANTM pada perdagangan sebelumnya,
Kamis (5/6/2025) di level Rp3.450 per saham.

Operasi PT GAG Nikel di Pulau Gag Disetop

Bahlil Lahadalia menghentikan sementara kegiatan operasi PT GAG Nikel di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat

Hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti pengaduan masyarakat terkait dampak pertambangan terhadap kawasan wisata di Raja Ampat.

Baca juga: Kritik Ridho Hafiedz Soal Raja Ampat, Gitaris Slank: Pemerintah Bukan Tidak Tahu, tapi tak Mau Tahu

Menurut Bahlil, PT GAG Nikel merupakan satu-satunya perusahaan yang saat ini berproduksi di wilayah tersebut. 

Kontrak Karya (KK) perusahaan anak usaha PT Antam Tbk itu terbit pada 2017 dan mulai beroperasi setahun kemudian setelah mengantongi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). 

"Izin pertambangan di Raja Ampat itu ada beberapa, mungkin ada 5. Nah, yang beroperasi sekarang itu hanya satu yaitu PT GAG. GAG Nikel ini yang punya adalah Antam, BUMN", jelas Bahlil, beberapa waktu lalu.

Bahlil juga mejelaskan bahwa pulau-pulau di Raja Ampat memiliki beragam fungsi, sebagian besar sebagai kawasan konservasi dan pariwisata, sebagian lagi tersimpan potensi mineral. 

Bahlil menyatakan bahwa lokasi tambang tersebut tidak berada di destinasi pariwisata di Piaynemo, Raja Ampat. Lokasi tambang nikel tersebut berada kurang lebih 30-40 kilometer (km) dari destinasi wisata.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved