Kasus Covid 19
Waspada! Tren Covid-19 Meningkat, Varian Terbaru "Nimbus" Kini dalam Pemantauan WHO
Kabar terkini dari perkembangan kasus Covid-19 menjadi sorotan sebab terdapat varian terbaru bernama "Nimbus" yang tengah dipantau oleh WHO.
TRIBUNKALTIM.CO - Tren peningkatan virus Covid-19 masih menjadi topik yang hangat dibicarakan masyarakat.
Pasalnya, penyebaran Covid-19 di Asia Tenggara tengah menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Terutama ketika adanya kabar mutasi baru dari jenis Omicron, yakni varian JN.1 yang disebut tujuh kali lebih cepat menular antar manusia.
Kabar terkini dari perkembangan kasus Covid-19 rupanya semakin mendapatkan sorotan saat varian terbaru Covid-19 yang dinamai NB.1.8.1 alias Nimbus ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai "varian yang sedang dipantau".
Dalam laporan terbaru, WHO mengungkapkan bahwa varian Nimbus tercatat menunjukkan potensi perubahan perilaku virus yang signifikan.
Hal ini ditunjukkan dengan data kasus Covid-19 pada akhir April 2025 lalu, di mana Nimbus mencakup lebih dari 10 persen sekuens global. Angka ini naik dengan tajam, dari 2,5 persen pada bulan sebelumnya.
Baca juga: Kasus Covid-19 Muncul Lagi, Wawali Balikpapan Minta Warga Waspada Penyakit Musim Pancaroba
Lantas, mengapa varian Nimbus dianggap lebih gampang menginfeksi?
Dikutip dari Kompas.com, ahli virologi dari Universitas Griffith bernama dr. Lara Herrero menerangkan bahwa Nimbus mempunyai afinitas pengikatan tertinggi terhadap reseptor ACE2 manusia.
Artinya, varian tersebut dapat menginfeksi sel manusia dengan lebih efisien ketimbang jenis-jenis sebelumnya.
Ini membuat penyebarannya menjadi lebih cepat, meskipun belum ada indikasi bahwa gejalanya lebih berat.
Lebih lanjut, dr. Chung Tang dari Pall Mall Medical di Inggris menambahkan, mutasi pada spike protein dalam varian Nimbus dapat memungkinkan virus ini lebih mudah menyebar bahkan menghindari sebagian sistem kekebalan tubuh.
"Namun, sejauh ini belum ada bukti bahwa Nimbus menyebabkan gejala yang lebih parah dibandingkan varian lain," ujarnya.
Meskipun demikian, WHO menilai bahwa risiko global dari varian ini masih rendah. Sebab vaksin yang ada saat ini tetap efektif dalam mencegah gejala berat maupun kematian akibat infeksi varian baru ini.
Gejala Umum Varian Nimbus
Gejala varian NB.1.8.1 atau Nimbus pada dasarnya mirip dengan varian Covid-19 lainnya. Tetapi, beberapa laporan menunjukkan pola gejala yang sedikit berbeda atau lebih dominan. Gejala yang umum dilaporkan antara lain:
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat di Asia Tenggara, Respons dan Arahan Kemenkes: Tingkatkan Kewaspadaan
- Sakit tenggorokan yang cukup parah
- Kelelahan berlebihan
- Batuk ringan
- Demam
- Nyeri otot
- Hidung tersumbat
- Mual dan diare (pada beberapa kasus).
Perlukah Indonesia Waspada akan Varian Nimbus?
Meningkatnya penyebaran varian Nimbus secara globa membuat kewaspadaan di Indonesia menjadi sangat penting.
Meskipun belum ada laporan resmi tentang kasus Nimbus di Tanah Air, pemerintah dan masyarakat diimbau untuk tetap waspada.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.