Berita Penajam Terkini

PPU Hadapi Tantangan Swasembada Pangan, SDM Pertanian Minim Jadi Kendala Utama

Upaya Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) untuk mencapai swasembada pangan masih menghadapi sejumlah kendala.

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Miftah Aulia Anggraini
HO
KENDALA SWASEMBADA PANGAN - Bupati PPU Mudyat Noor. Upaya Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) untuk mencapai swasembada pangan masih menghadapi sejumlah kendala, terutama terkait rendahnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian. (HO/HUMAS PEMKAB PPU) 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM – Upaya Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur untuk mencapai swasembada pangan masih menghadapi sejumlah kendala, terutama terkait rendahnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian.

Kondisi ini menyebabkan keterbatasan sumber daya manusia (SDM) terampil di sektor tersebut.

Bupati PPU, Mudyat Noor, menyampaikan bahwa cita-cita menjadikan PPU sebagai lumbung pangan bagi Ibu Kota Nusantara (IKN) dan wilayah Kalimantan Timur lainnya masih terhambat oleh tantangan-tantangan strategis.

“Sejumlah tantangan tersebut masih membayangi kita,” ungkapnya, Rabu (11/6/2025).

Baca juga: Dukung Swasembada Pangan dan Kesejahteraan Petani, Fadly Imawan Hadiri Panen Raya Jagung di PPU

Salah satu persoalan utama adalah rendahnya keterlibatan generasi muda di bidang pertanian.

Hal ini berdampak langsung pada kurangnya tenaga kerja produktif dan kompeten dalam mendukung program ketahanan dan kemandirian pangan di Benuo Taka.

Menanggapi kondisi tersebut, Asisten Pemerintahan dan Kesra PPU, Nicko Herlambang, mengusulkan solusi untuk mengaktifkan kembali program Desa Presisi, yang sebelumnya pernah dijalankan.

“Desa Presisi ini sangat bermanfaat dan diharapkan dapat berlanjut,” jelasnya.

Baca juga: Investasi Pertanian di Kaltim Dibuka Lebar demi Wujudkan Swasembada Pangan

Ia menambahkan, program tersebut bisa dijalankan melalui kolaborasi lintas sektor, khususnya dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) PPU.

Selain itu, Nicko juga menyoroti pentingnya mekanisme beasiswa utusan daerah untuk meningkatkan kapasitas SDM lokal yang berorientasi pada pengembangan pertanian. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved