Tahap Pertama SPMB SMP di Bontang Dibuka hingga 13 Juni 2025, Didominasi Jalur Afirmasi 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Antusiasme pendaftar jalur afirmasi dalam Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMP di Kota Bontang ramai sejak awal dibuka.

Memasuki hari ketiga pendaftaran, Kamis (12/6/2025), kuota untuk jalur afirmasi keluarga miskin (gakin) dan anak guru/tenaga kependidikan (GTK) di sejumlah sekolah negeri sudah terpenuhi.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, Saparuddin, menyebutkan, pendaftaran tahap pertama mencakup tiga jalur: domisili, afirmasi gakin, dan afirmasi GTK. 

Baca juga: Walikota Bontang Tekan BPD Kaltimtara, Neni: Pinjaman Tanpa Bunga untuk UMKM Harus Dipermudah

Total kuota yang disiapkan untuk delapan SMP negeri mencapai 894 siswa.

“Rinciannya, 649 jalur domisili, 163 afirmasi gakin, dan 82 afirmasi GTK. Pendaftaran tahap pertama dibuka hingga 13 Juni, dan pengumuman hasil seleksi dilakukan sehari setelahnya,” jelasnya.

Ia menjelaskan jalur afirmasi gakin diberikan bagi siswa dari keluarga kurang mampu.

Kententuannya, pendaftar wajib menunjukkan bukti kepesertaan dalam program perlindungan sosial seperti KPS (Kartu Perlindungan Sosial), KKS 
(Kartu Keluarga Sejahtera), PKH (Program Keluarga Harapan), atau KIP (Kartu Indonesia Pintar).

Sementara itu, jalur afirmasi GTK ditujukan bagi anak guru dan tenaga kependidikan yang bertugas di Kota Bontang. Jika anak mendaftar di sekolah tempat orangtua bekerja, penerimaannya otomatis diterima, tanpa bersaing dengan nilai.

“Afirmasi gakin dan GTK, seleksi tetap mempertimbangkan nilai ujian sekolah. Jika kuota penuh, maka yang nilainya lebih rendah akan tersingkir,” ujar Saparuddin.

Dari pantauan Tribunkaltim.co, salah satu sekolah yang mengalami lonjakan pendaftar afirmasi adalah SMP Negeri 1 Bontang. 

Kepala sekolah Riyanto menyampaikan bahwa kuota afirmasi gakin sebanyak 28 siswa telah terpenuhi hanya dalam dua hari pendaftaran.

Begitu pula jalur afirmasi GTK di SMPN 1, yang menyediakan 14 slot, sudah penuh hingga Kamis siang. Namun, kemungkinan masih bisa berubah tergantung perbandingan nilai para pendaftar.

“Banyak yang berasal dari luar zona sekolah, seperti Loktuan dan Kanaan. Mereka langsung memilih SMPN 1 karena dianggap favorit, meski semestinya jalur gakin diarahkan ke sekolah terdekat,” ujarnya.

“Proses seleksi belum final. Jika ada pendaftar baru dengan nilai lebih tinggi, kuotanya bisa tergeser,” tambah Riyanto.

Berbeda dengan dua jalur tersebut, jalur domisili justru minim peminat. Di SMPN 1 misalnya, dari 112 kuota, baru 35 formulir yang masuk.