Berita Nasional Terkini
Fadli Zon Dikecam karena Sebut tak Ada Perkosaan Massal 1998, Laporan TGPF: 52 Orang Jadi Korban
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dikecam buntut pernyataannya tak ada perkosaan massal 1998. Laporan TGPF: 52 orang jadi korban
TRIBUNKALTIM.CO - Pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut tak ada perkosaan massal 1998 menuai kecaman dari sejumlah pihak.
Buntut pernyataan menyebut tak ada perkosaan massal 1998, Menteri Kebudayaan Fadli Zon dikecam dan dituntut meminta maaf kepada korban.
Laporan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Perkosaan Massal 1998 lalu menyebut ada 52 orang yang menjadi korban dengan berbagai bentuk penganiayaan lainnya.
Sebelumnya, Fadli Zon menyebut tak ada perkosaan massal 1998 ini dalam wawancara dengan IDN Times, Menteri Kebudayaan mengeklaim peristiwa pemerkosaan massal tahun 1998 tidak ada buktinya.
Baca juga: Kenapa Sejarawan Ita Fatia Nadia Sebut Fadli Zon Pendusta Soal Pemerkosaan Massal Mei 1998?
Menurutnya, peristiwa itu hanya berdasarkan rumor yang beredar dan tidak pernah ada bukti pemerkosaan massal pada peristiwa Mei 1998.
Senin (8/6/2025) Fadli Zon dalam program Real Talk with Uni Lubis mengatakan, "Nah, ada perkosaan massal. Betul enggak ada perkosaan massal? Kata siapa itu? Itu enggak pernah ada proof-nya (bukti).
Itu adalah cerita. Kalau ada, tunjukkan. Ada enggak di dalam buku sejarah itu? Enggak pernah ada."
Fadli Zon mengaku pernah membantah keterangan tim pencari fakta yang pernah memberikan keterangan ada pemerkosaan massal pada peristiwa Mei 98.
"Saya sendiri pernah membantah itu dan mereka tidak bisa buktikan. Maksud saya adalah, sejarah yang kita buat ini adalah sejarah yang bisa mempersatukan bangsa dan tone-nya harus begitu," ujar Fadli Zon.
Pernyataan Fadli Zon ini kemudian menjadi sorotan dan berbuntut kecaman.
Sejarawan dan aktivis perempuan Ita Fatia Nadia menilai, pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut tidak ada pemerkosaan pada kerusuhan Mei 1998 adalah sebuah dusta.
Ita yang pernah menjadi Tim Relawan Kemanusiaan yang digagas Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur bercerita bahwa ia dan relawan lainnya sampai kewalahan menangani banyaknya pemerkosaan di Jakarta pada Mei 1998.
"Jadi apa yang disampaikan oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon, itu adalah sebuah dusta," kata Ita dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Jumat (13/6/2025).
Ita menuturkan, seorang menteri semestinya mengembalikan memori atau ingatan sebagai reparasi untuk menyembuhkan trauma bangsa ini.
"Untuk menyembuhkan trauma dari kaum perempuan yang menjadi korban. Tetapi justru dia menegasikan, menyangkal tentang peristiwa perkosaan Mei 1998," kata dia.
Fadli Zon
Menteri Kebudayaan
perkosaan massal 1998
korban perkosaan massal 1998
korban
TribunKaltim.co
Gua Sangkulirang Kutim Terancam Tambang dan Pembangunan Pabrik Semen, Menteri Fadli Zon Lapor Bahlil |
![]() |
---|
Menteri Fadli Zon Resmikan Balai Pelestarian Kebudayaan Samarinda, Ungkap Pentingnya Budaya Kaltim |
![]() |
---|
7 Fakta Video Viral Candi Borobudur Dipasang Eskalator, Penjelasan Istana dan Fadli Zon |
![]() |
---|
Pamerannya Dibredel, Yos Suprapto Bantah Fadli Zon: Lukisan Raja Jawa Bukan Makian ke Seorang Tokoh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.