Berita Nasional Terkini

Lokasi KKN-nya Saat Kuliah di UGM Dicurigai Rismon Sianipar, Jokowi: Dicek Saja ke Sana

Lokasi KKN-nya saat kuliah di UGM dicurigai Rismon Sianipar, Jokowi: Dicek saja ke sana.

KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati
POLEMIK IJAZAH JOKOKI - Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menjadi perbincangan publik. Jokowi mengungkapkan bahwa lokasi KKN-nya berada di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.(KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati) 

TRIBUNKALTIM.CO - Lokasi KKN-nya saat kuliah di UGM dicurigai Rismon Sianipar, Jokowi: Dicek saja ke sana.

Tak hanya soal ijazah dan skripsi Jokowi yang dikulik, kini lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) pun disorot.

Jokowi pun kembali merespons masalah tersebut.

Jokowi mengungkapkan bahwa lokasi KKN-nya berada di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Baca juga: Soroti Ijazah Jokowi hingga Skripsi, Terbaru Rismon Sianipar Balik Dituding Ijazahnya Palsu

"KKN dicek ke sana. Tahunnya seingat saya '85 awal. Cek aja, dekat aja dari sini," ujar Jokowi saat ditemui di Jalan Kutai Utara, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, pada Jumat (13/6/2025).

Dikutip dari Tribunnews.com, Ahli Digital Forensik, Rismon Sianipar, mengaku tidak menemukan jejak Jokowi saat mendatangi Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, Jawa Tengah yang disebut sebagai lokasi KKN Jokowi.

Rismon menyebut, saat berkunjung ke sana, dirinya tak menemukan dokumentasi tertulis maupun foto mengenai kegiatan KKN Jokowi.

"Terus apa yang kita dapatkan di Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali bahwa tidak ada dokumen tertulis apa pun. Tidak ada dokumentasi foto, tidak ada apa pun. Hanya katanya, katanya."

Di sisi lain, gugatan terkait tuduhan ijazah Jokowi masih berlanjut di Pengadilan Negeri (PN) Kota Solo.

Terbaru, gugatan intervensi yang diajukan oleh alumni SMA Negeri 6 Solo ditolak oleh Majelis Hakim. Jokowi menegaskan akan mengikuti proses persidangan dan meminta para penggugat untuk membuktikan tuduhan mereka. 

"Ya semuanya kalau menuduh. Sekali lagi kalau menuduh palsu itu harus bisa membuktikan sebelah mana. Kalau memang sudah menuduh, ya nanti bisa digugat balik," tegasnya. 

Jokowi juga mempertanyakan keaslian tuduhan tersebut, mengingat penggugat tidak pernah melihat langsung ijazahnya.

"Tapi yang jelas wong lihat aslinya aja belum pernah lihat kok, bisa menyatakan palsu itu dari mana," jelasnya.

Dia menambahkan bahwa laporan pencemaran nama baik yang dilayangkan di Polda Metro Jaya masih dalam proses.

Baca juga: Penasihat Kapolri, Aryanto Sutadi Berteriak Marah Saat Debat dengan Kubu Roy Suryo soal Ijazah JKW

Pemerintah Desa Buka Suara

Tudingan Rismon dibantah oleh Sekretaris Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Tofan Bangkit Sanjaya.

Ia menyebut klaim yang mengatakan Desa Ketoyan baru berdiri tahun 2000-an adalah tidak benar dan menyesatkan.

Tofan menegaskan bahwa Desa Ketoyan telah ada sejak lama dan memiliki dokumen sah secara administratif.

"Desa Ketoyan sudah ada sejak tahun 1954. Bahkan saat itu sudah memiliki struktur pemerintahan desa lengkap, termasuk lurah, carik (sekretaris desa), dan perangkat lain," ujar Tofan kepada awak media, Jumat (13/6/2025). 

Sambil menunjukkan buku catatan desa, Tofan memaparkan bahwa pada 13 September 1954, Bupati Boyolali telah mengesahkan jabatan Lurah Djentoe Abdul Wahab melalui Surat Keputusan (SK).

Dia mengatakan, dalam buku ini tertulis lengkap, ada satu lurah, satu carik, dan tiga kebayan yang sekarang setara dengan kepala dusun.

Tofan juga memperlihatkan buku Later C dan dokumen-dokumen lama lainnya yang semakin memperkuat bahwa Desa Ketoyan telah eksis jauh sebelum tahun 2000.

"Kalau menurut arsip dan buku desa ini, tahun 1954 sudah ada lurah aktif. Maka, saya bisa menyimpulkan bahwa sebelum tahun itu pun Desa Ketoyan sudah ada," ujarnya.

"Kalau ada statement yang mengatakan Desa Ketoyan baru terbentuk tahun 2000-an, berdasarkan data dan dokumen desa, itu jelas keliru dan menyesatkan," tandasnya.

Kesaksian Warga Soal Kehadiran Jokowi Saat KKN

Selain dokumen administratif, keberadaan Jokowi saat melaksanakan KKN di Desa Ketoyan juga diakui warga setempat. 

Muh Huri (70), salah satu warga, mengaku berinteraksi langsung dengan Jokowi selama sekitar tiga bulan masa KKN berlangsung.

"Iya, (salah satunya) Pak Jokowi. Saya pernah ketemu beliau selama sekitar tiga bulan waktu KKN," ungkapnya.

Huri bahkan mengingat pengalaman unik bersama Jokowi saat keduanya pergi ke Solo untuk membeli gitar menggunakan motor Vespa.

Baca juga: Hasil Penelitian Bareskrim atas Ijazah Jokowi Diragukan, Kapolri akan Libatkan Pengawas Eksternal

"Yang paling saya ingat, kami sempat mampir ke rumah saudaranya Pak Jokowi, rumahnya di dekat sungai dan banyak kayunya, kayak pabrik mebel," kenangnya.

Gitar tersebut rencananya akan digunakan untuk mengiringi Jokowi menyanyikan lagu "Stuck on You" saat malam perpisahan KKN.

Namun, rencana itu batal karena pemain musik tidak menguasai lagunya.

"Karena yang ngiringi kurang pinter, akhirnya gagal dinyanyikan," tambah Huri.

Kesaksian lain datang dari Zainal Muhizin (80), warga yang tidak melihat langsung aktivitas para mahasiswa, tetapi mendengar langsung dari orangtuanya bahwa mahasiswa UGM kala itu tinggal di rumah lurah setempat, Djentoe Abdul Wahab.

"Saya meyakini mahasiswa itu adalah Pak Jokowi. Mereka tinggal di rumah Pak Lurah Djentoe," ujarnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved