Berita Kukar Terkini

DPRD Kukar Soroti Jalan Putus di Sanga-Sanga, Desak Perusahaan Tambang Tanggung Jawab

Jalan yang berada di kawasan Pendingin, Kecamatan Sanga-Sanga, Kukar, putus akibat longsor dan memicu perhatian serius dari anggota DPRD Kukar

|
TRIBUNKALTIM.CO/PATRICK VALLERY SIANTURI
LONGSOR - anggota DPRD Kukar, Rahmat Dermawan menyoroti faktor-faktor penyebab kerusakan jalan tersebut seperti aktifitas pertambangan. Ia berharap perusahaan mau bertanggung jawab terhadap putusnya jalan Pendingin hingga Sanga-Sanga Dalam. (TRIBUNKALTIM.CO/PATRICK VALLERY SIANTURI) 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Jalan yang berada di kawasan Pendingin, Kecamatan Sanga-Sanga, Kukar, putus akibat longsor. Kondisi ini memicu perhatian serius dari anggota DPRD Kutai Kartanegara, Rahmat Dermawan, yang menyoroti faktor-faktor penyebab kerusakan jalan tersebut.

Menurut Rahmat, jalan yang rusak bukanlah jalur utama, melainkan jalan alternatif yang sebelumnya telah beberapa kali dipindahkan akibat aktivitas tambang.

“Jadi itukan sudah menjadi atensi ya, jalan rusak yang ada di Pendingin Sanga-Sanga itukan, memang bukan hanya faktor kendaraan yang lalu lintas di sana ya, cuma memang ada faktor X ya, salah satunya adalah operasi perusahaan yang ada di area jalan itu yang memang jaraknya sangat dekat,” ujar Rahmat Dermawan, Senin(16/6/2025).

Ia menjelaskan bahwa jalan yang putus itu merupakan jalur yang sudah dua hingga tiga kali dipindahkan karena penggalian, sehingga membuat struktur tanah di kawasan tersebut menjadi tidak stabil.

“Jalan yang putus itu memang bukan jalan yang utama, jadi itu adalah jalan sebelumnya memang sengaja dipindah karena ada proses penggalian, jadi memang ada dua atau tiga kali proses pemindahan jalan itu, sehingga memang jalan itu labil. Ketika musim hujan memang terjadi longsor dan rawan dan hari ini mengalami putuskan,” lanjutnya.

Baca juga: Jalan di Kelurahan Pendingin Sanga-sanga Kukar Rusak Parah, Lurah: Perusahaan Harus Tanggung Jawab

Rahmat menilai perusahaan yang beroperasi di sekitar jalan tersebut tidak menunjukkan sikap kooperatif dalam menyikapi dampak dari aktivitas mereka.

“Ini yang menurut saya sikap yang tidak kooperatif untuk perusahaan. Sebab dan akibat itu kan tidak bisa dipungkiri, tidak mungkin itu jalan bisa putus kalau tidak ada sebabnya. Dan proses penggalian batu bara yang mereka lakukan itu jaraknya sangat dekat sekali. Jalan yang sebelumnya dipindah oleh mereka juga, jalan itu bukan jalan asal, tapi jalan yang dipindah yang mana sebelumnya pernah digali,” tegas politisi PDI Perjuangan tersebut.

Ia menolak jika kerusakan tersebut hanya dikaitkan dengan faktor alam, sebab menurutnya, longsor tidak akan terjadi jika tidak ada aktivitas penggalian yang berdekatan dengan jalan.

“Kalaupun mereka hari ini menyalahkan kondisi alam, hujan ini kan terjadi di mana-mana. Kalau mereka tidak menggali di situ, tidak mungkin itu terjadi longsor, sehingga kami mendesak untuk perusahaan itu untuk ikut bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi,” pungkasnya. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved