Amalan dan Doa
Teks Khutbah Jumat 20 Juni 2025, Ingatkan Soal Janji Umat Manusia pada Allah sebelum Lahir ke Dunia
Inilah contoh khutbah Jumat 20 Juni 2025 yang bercerita soal apa saja yang sudah kita sepakati pada Allah sebelum lahir ke dunia.
Sidang jumat yang dirahmati Allah,
Lantas apa isi perjanjian kita kepada Allah? Dan apa tujuannya? Lanjutan ayat surat Al-A'raf 172 menyebutkan:
أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
Artinya: (Allah berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Benar (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar pada hari kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan),” (QS. Al-A’raf [7] : 172).
Berdasar ayat ini, kita membenarkan ketuhanan Allah. Secara tidak langsung, kita sudah berikrar jauh sebelum terlahir ke dunia untuk mengakui ketuhanan Allah, kita mengakui keesaan Allah, kita tidak akan beribadah kepada selain Allah, kita tidak akan meminta tolong kepada selain Allah. Konsekuensinya, kita tidak alasan untuk tidak mengesakan-Nya. Di akhirat kita tidak ada alasan mengaku sebagai orang yang lupa terhadap janji.
Sumpah serupa juga diambil Allah dari para nabi.
وَإِذْ أَخَذْنَا مِنَ النَّبِيِّينَ مِيثَاقَهُمْ وَمِنْكَ وَمِنْ نُوحٍ وَإِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ وَأَخَذْنَا مِنْهُمْ مِيثَاقًا غَلِيظًا
Artinya, “Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi, dari kamu (sendiri) dan dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh,” (Q.S. al-Ahzab [33]: 7).
Bedanya, perjanjian Allah dengan para nabi bukan soal menuhankan-Nya, melainkan soal saling meneguhkan antara satu nabi dengan yang lain, soal penyampaian risalah, dan tugas-tugas kenabian lainnya.
Hadirin rahimakumullah,
Lantas, mengapa kemudian manusia ingkar janji, menyimpang, dan kufur?
Itulah sifat manusia. Mereka lupa atas janjinya sendiri di hadapan rabb mereka. Makanya Allah mengutus para rasul untuk mengingatkan janji itu. Sehingga tidak ada hujjah atau alasan bagi mereka untuk tidak beriman saat ditagih janji pada hari kiamat kelak. Tak lagi ada alasan, “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan),” (QS. Al-A’raf [7] : 172).
Baca juga: 4 Teks Khutbah Idul Adha 2025 yang Singkat dan Menyentuh Hati, Ceritakan Keikhlasan Nabi Ismail
Dari ayat dan hadits ini, dapat dipetik beberapa poin penting:
Setelah menciptakan Adam, Allah mengeluarkan seluruh calon keturunannya.
Tidak akan berdiri kiamat sebelum seluruh keturunan yang berjanji itu terlahir ke dunia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.