Bongkar Alasan di Balik Permintaan Maaf, Yoni Dores Ungkap Fakta Usai Laporkan Lesti Kejora

TRIBUNKALTIM.CO - Perseteruan antara Yoni Dores dan Lesti Kejora yang sempat memanas kini mulai menunjukkan titik terang. Setelah ramai diperbincangkan, kasus dugaan pelanggaran hak cipta yang dilaporkan Yoni Dores ke Polda Metro Jaya tampaknya akan segera mereda.

Deolipa Yumara, pengacara Yoni Dores, akhirnya angkat bicara soal latar belakang pelaporan tersebut.

Ia juga mengungkap adanya itikad baik dari kliennya untuk menyelesaikan masalah secara damai.

Sebelumnya, polemik ini sempat menimbulkan perpecahan di kalangan musisi tanah air.

Sebagian mendukung Lesti Kejora, sementara sebagian lain berpihak pada Yoni Dores yang merasa karyanya telah disalahgunakan.

Baca juga: Kasus Hak Cipta Tidak Tepat Sasaran? Yoni Dores Mungkin Cabut Laporan terhadap Lesti Kejora

Bahkan, pihak pelapor sempat menuntut nominal ganti rugi yang disebut-sebut cukup besar.

Namun di tengah panasnya situasi, Yoni Dores justru menunjukkan langkah mengejutkan.

Melalui kuasa hukumnya, ia menyampaikan permintaan maaf kepada Lesti Kejora.

"Itu mungkin saya, atas nama beliau (Yoni Dores), ingin menyampaikan permintaan maaf atas kejadian yang sudah terjadi," ujar Deolipa baru-baru ini.

Menurut Deolipa, konflik ini membesar akibat adanya pernyataan-pernyataan dari pihak asisten pelapor yang memperkeruh suasana.

Ia menyebut kemungkinan besar yang terjadi hanyalah kesalahpahaman, yang kemudian berkembang menjadi tudingan dan kegaduhan di ruang publik.

"Sepertinya ada miskomunikasi yang membuat suasana menjadi panas, bahkan sampai muncul hujatan dan berbagai tuduhan," jelasnya.

Baca juga: Konflik Hak Cipta Mereda? Lesti Kejora Tawarkan Peluang Damai Dengan Yoni Dores

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pihaknya kini membuka diri untuk mediasi.

Ruang dialog dengan pihak Lesti Kejora disebut masih terbuka lebar.

“Kami dari pihak Pak Yoni Dores juga minta maaf, dan membuka peluang untuk menyelesaikan persoalan ini secara baik-baik,” tuturnya. (*)

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram