Berita Paser Terkini

Alasan BPBD Paser Usul Pasang Alat Deteksi Keberadaan Buaya di Telaga Unggu Kaltim

Telaga Unggu yang berada di kawasan Tepian Batang, Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur.

Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS
TANGKAL BUAYA LIAR - Komandan Rescue BPBD Paser, Marwansyah saat di wawancarai pada Selasa (24/6/2025). BPBD Paser mengusulkan penggunaan bebek sebagai indikator keberadaan buaya di Telaga Unggu menyusul laporan kemunculan kembali buaya di lokasi latihan atlet dayung tersebut. (TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS) 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Telaga Unggu yang berada di kawasan Tepian Batang, Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur kembali menjadi perbincangan masyarakat.

Hal ini menyusul adanya laporan warga yang mengaku melihat penampakan buaya saat berkunjung ke telaga tersebut pada sore hari. 

Padahal sebelumnya, seekor buaya sudah sempat ditangkap dari kawasan itu.

Buaya yang pernah ditangkap tersebut diduga berasal dari aliran sungai di wilayah Kilo 4, yang letaknya tidak jauh dari Telaga Unggu.

Baca juga: Pelajar SD yang Diterkam Buaya Ditemukan, BPBD Paser Pastikan Jasad Korban Masih Utuh

Penangkapan buaya itu sempat membuat masyarakat merasa aman.

Sehingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Paser memutuskan untuk mencabut plang peringatan yang sebelumnya terpasang di sekitar kawasan.

"Makanya plang kami sudah gak ada lagi, karena anggapan-anggapannya sudah hilang nih karena ada yang ditangkap sudah," ujar Komandan Rescue BPBD Paser, Marwansyah pada Selasa (24/6/2025)

Namun dengan adanya laporan terbaru mengenai kemunculan kembali buaya, BPBD tidak tinggal diam.

Dalam rapat bersama Ketua Cabor Dayung di kantor Disporapar, BPBD mengusulkan agar dilakukan pengecekan lebih lanjut menggunakan cara unik.

Baca juga: Pencarian Bocah Tenggelam di Sungai Nipah Nihil, Besok BPBD Paser Lanjutkan Penyisiran

BPBD mengusulkan untuk menaruh enam ekor bebek di sekitar kawasan Telaga Unggu sebagai indikator alami.

Jika bebek-bebek tersebut hilang, maka besar kemungkinan buaya masih ada di wilayah tersebut.

Usulan ini disampaikan mengingat Telaga Unggu juga digunakan sebagai tempat latihan para atlet dayung.

Sehingga keselamatan mereka menjadi prioritas utama. Rasa aman sangat berpengaruh terhadap mental dan kelancaran latihan para atlet dan dan kelancaran latihan para atlet.

Baca juga: Buaya Gemuk Mondar-mandir Berenang di Kolong Rumah Warga Nunukan Kaltara, Jaga Keselamatan Anak

"Anak-anak kita supaya aman, butuh latihan. Keyakinannya dia itu mempengaruhi, yakin kalo di situ gak ada buaya jadi dia mau terjun atau apakan bebas dia. Tapi kalau dia was-was kayak di kandilong ndak berani dia," kata Marwansyah. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved