Berita Paser Terkini

Pelajar SD yang Diterkam Buaya Ditemukan, BPBD Paser Pastikan Jasad Korban Masih Utuh

Pelajar SD yang diterkam buaya ditemukan, BPBD Paser pastikan jasad korban masih utuh.

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Diah Anggraeni
HO/BPBD Paser
PELAJAR DITERKAM BUAYA - Tim gabungan saat melakukan evakuasi terhadap jasad pelajar SD yang diterkam buaya di Desa Pulau Rantau, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Kamis (3/4/2025). Korban diterkam buaya saat menimba air yang masuk ke dalam perahu di pinggir sungai belakang rumahnya.(HO/BPBD PASER) 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Setelah tiga hari pencarian, pelajar kelas 6 sekolah dasar (SD) bernama Mitra (13) yang diduga diterkam buaya akhirnya ditemukan.

Korban dinyatakan hilang oleh keluarganya sejak 1 April 2025 sekira pukul 17.00 Wita di Desa Pulau Rantau, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Komandan Rescue BPBD Paser, Marwansyah mengatakan, korban baru ditemukan hari ini sekira pukul 06.30 Wita.

"Sudah ditemukan pagi tadi, pencarian berlangsung selama 3 hari oleh petugas dibantu masyarakat melakukan penyisiran di area sekitar korban diterkam buaya," terang Marwansyah kepada TribunKaltim.co melalui sambungan telepon, Kamis (3/4/2025).

Baca juga: 2 Hari Pencarian, BPBD Paser Temukan Jasad Mahasiswa yang Diduga Terjatuh di Sungai Kandilo 

Awalnya korban dikabarkan menghilang saat menimba air yang masuk ke dalam perahu di pinggir sungai belakang rumahnya.

Saat itu, korban tidak sendirian, namun ditemani kakak korban bernama Nurtikah.

Mereka bersama-sama menimba air untuk mencegah perahu tenggelam.

"Kakaknya dibagian depan dan Mitra dibagian belakang, posisi mereka saling membelakangi. Setelah selesai, kakaknya naik duluan," tambah Komandan Rescue BPBD Paser yang akrab disapa Kiwong.

Hanya dalam sekejap, Nurtikah mendengar suara terjatuh.

Saat menoleh ke belakang, adiknya sudah tidak ada lagi di perahu.

"Kakaknya langsung melompat juga ke sungai untuk mencari keberadaan adiknya, namun hasilnya nihil hingga keluarga korban melaporkan kejadian itu ke petugas untuk dilakukan pencarian," ungkapnya.

Baca juga: 537 Ha Lebih Lahan Terbakar, Kepala BPBD Paser Sebut Karhutla Kerap Terjadi saat Sore Hari

Pada hari pertama pencarian dengan kondisi malam hari, keberadaan korban masih tidak ditemukan hingga pencarian dilanjutkan keesokan paginya.

Hari kedua, tim gabungan dibantu masyarakat memulai pencarian pada pukul 08.00 Wita dengan menyisir aliran sungai Pulau Rantau.

"Pencarian dibagi menjadi 4 titik, mulai dari jembatan Suliliran, jembatan Pulau Rantau, arah hulu dan hilir sungai dengan radius pencarian sekitar 6 kilometer dari tempat kejadian hilangnya korban namun juga belum membuahkan hasil," ulas Kiwong.

Sementara pada hari ini, petugas kembali melanjutkan pencarian pada pukul 06.00 Wita dengan kembali menyisir aliran sungai Pulau Rantau.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved